Yoonji membuka matanya, ia mengejapkan matanya beberapa kali untuk memfokuskan padangannya yang kabur karena tertidur.
Ia menengok ke samping —melihat eomma yang tertidur duduk dengan kepalanya yang ada diranjang yang ia tempati.
Perlahan ia bergerak untuk duduk. Ingatanya langsung tertuju pada kejadian sore kemarin, ia belum dapat kabar dari Namjoon.
/Flashback on/
"Ahjussi, tolong putar arah ke kantor tuan lay."
sang supir pribadi yang telah lama berkerja dikeluarga Park itu pun sontak menoleh kearah tuannya itu, menatapnya ragu.
"Untuk apa kita kesana tuan?" tanyanya dengan hati-hati, "bukankah tadi tuan bilang kita akan pulang kerumah?" ia tau siapa tuan Lay, dan ia pun takut ada kesalahpahaman dengan Namjoon karena yang tadi ia katakan akan pulang kerumah.
"Lakukan saja perintahku ahjussi," jawab Jimin singkat.
"Tapi tua, saya-"
"Jangan banyak bicara !" Jimin membentak.
Sang supir meng-iyakan perintah tuannya itu, dan memutar balik arah perjalannnya.
Mobil mereka sampai di sebuah bangunan besar, sang supir memarkirkan mobil didepan pintu lobby dan disambut beberapa penjaga gedung yang langsung membantu Jimin untuk turun.
"Selamat siang tuan, bisa saya bantu?" sapa penjaga itu.
"Antarkan saya pada tuan Lay."
Penjaga pun mengangguk, mendorong Jimin menuju tempat receptionist dan meminta janji bertemu.
Ia dan Jimin menunggu.
Wanita penjaga receptionist segera menelepon untuk memastikan tuan Lay ada ditempatnya.
"Selamat siang tuan. Tuan Lay menunggu anda diruangannya," sapa sang receptionist pada Jimin.
Jimin mengangguk, ia tak bisa berekspresi sama sekali saat itu.
Jimin diantar menuju lantai 2 tempat ia dapat bertemu tuan Lay.
Pintu diketuk dan tuan Lay menyambut Jimin dengan senyum riangnya.
"Tuan Jimin, silahkan masuk."
Jimin tersenyum singkat. Kursinya kembali didorong masuk kedalam ruangan. Setelah memastikan sampai penjaga pun meninggalkannya.
Tuan Lay kembali terduduk dimejanya— berhadapan dengan Jimin.
Ia masih tersenyum menyambut pasiennya itu, "apa kabarmu tuan Jimin?" ucapnya basa basi.
Masih Jimin tak menjawab, ia hanya memandang kejendela luas yang menampilkan megahnya kota tepat dibelakang tuan Lay.
Mengerti keadaan Jimin, Lay menghubungi pegawainya untuk mengambilkan minum untuk tamunya.
Keheningan masih menguasai suasana itu, Jimin masih terus terdiam.
Selang berapa menit, seorang wanita masuk keruangan dengan sebuag nampan ditangannya.
"Permisi," ia masuk dan menaruh 2 cangkir teh hangat dimeja itu.
"Hyun, bantu tuan Jimin meminum minumannya," pinta Lay lembut.
"Baik, tuan."
Jimin yang masih terdiam meminum teh dari tangan wanita itu.
"Sudah tuan?" tanyanya pada Jimin.
Jimin mengangguk.
Setelah selesai wanita itu pun keluar ruangan.
"jadi bagaimana tuan, ada yang dapat saya bantu?"tanya tuan Lay tanpa basa basi saat tak mendapat respon dari pertanyaan sebelumnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Me Before You 'MinYoon/Gs' (END)
FanfictionPark Jimin, Namja dengan segala kebebasan yang ia miliki, harus menerima keadaan yang merubah kehidupan nya 360°. Dan mengharuskannya bertahan dengan keterpurukannya itu. Hingga ia bertemu dengan seseorang gadis yang berupaya keras berkerja untuk me...