19

1.1K 177 43
                                    

. . .

"Tuan Jimin."

Jimin sontak menengok saat namanya terpanggil.

Yang memanggil bernafas tergesa— terus berjalan setengah berlari kearah Jimin.

Jimin memalingkan wajahnya, menutupi hal yang sedang ia lakukan.

Ia sampai disamping Jimin, mengatur nafasnya. "Tuan . . . dokter Namjoon mencari anda dan bilang untuk tuan tetap berada dikamar," jelasnya— maid yang sejak tadi mencari Jimin.

"Jangan ganggu aku dan bilang saja aku sudah dikamar."

"'Tapi tuan say-"

"Tinggalkan saya sendiri sekarang juga !"

"Maaf tuan, dokter Namjoon segera kesini sebentar lagi."

/Namjoon-Yoonji side/

Mereka sampai dan kini Namjoon terburu turun dari mobilnya— menanyakan keberadaan Jimin pada maid yang ada disana.

Maid memberikan info bahwa Jimin masih dicari— oleh maid yang tadi mengangkat telpon Namjoon.

"Aku tau dia dimana Njoon," sela Yoonji dipercakapan antara Namjoon dan maid.

"Dimana?"

Yoonji tak menjawab, ia langsung berjalan setengah berlari menuju arah kastil.



/Jimin-maid side/

"Tapi tuan, dokter Namjoon bilang kalau-" Ucapan itu terpotong.

"Jim !"

Suara lain berada diantara mereka.

Jimin memejamkan matanya, ia tau siapa yang datang.

Yoonji berlari kearah Jimin, nafasnya tergesa wajahnya pucat dan peluh membasahi seluruh tubuhnya.

"Jimin," ucapannya terhenti— ia mengatur nafasnya.

Namjoon yang bernafas terengah-engah mengikutinya dari belakang .

Jimin mengalihkan pandangannya.

"Jimin, maafkan aku," Yoonji terduduk dibawah samping kursi roda Jimin.

Jimin sungguh sakit, ia tak mau keadaan ini terjadi. Ia harus kuat dan tidak boleh melemah.

"Maafkan aku, aku mengingkari janjiku padamu dihari itu. Aku tidak datang menemuimu Jim. Aku mengingkarinya," Yoonji berusaha menjelaskan dengan keadaan tidak baiknya.

Namjoon meminta maid itu meninggalkan mereka.

"Jim, bisa kamu dengarkan penjelasan aku?" pinta Yoonji— memohon.

Jimin tau, dia akan melemah jika melihat Yoonji.

Ia mengeraskan hati dan tekadnya.

"Namjoon !" panggil Jimin membentak.

"Jim leb-" Namjoon belum menyelesaika, ucapannya langsung terpotong.

"Bawa dia pergi dari sini ! Ini perintahku sebagai majikanmu !" bentak Jimin.

Namjoon kaget, baru kali ini Jimin memerintahnya seperti ini.

Jimin bersikeras untuk menjalankan kursi rodanya, tapi tertahan oleh tangan Yoonji yang memegang salah satu roda kursi itu.

"Jim, ku mohon," Yoonji mulai melemas.

"Namjoon !" bentak Jimin lagi.

"Jim, tolong dengarkan dulu penjelasan Yoonji. Biarkan dia-"

Me Before You 'MinYoon/Gs' (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang