Angin masih bertiup teratur, menyisir rambutku yang terurai sampai bahu. Tidak terkecuali terik matahari yang melengkapi musim panas ini.
Aku masih terus memandangi makhluk yang berada disampingku ini. Masih ku telusuri wajah nya yang terlihat tampa--
tidak.
Oh ayolah Anna, kau tidak harus menyebutnya sebagai orang yang memiliki wajah tampan. Banyak pria diluar sana yang lebih tampan darinya.
"Kenapa kau melihatku seperti itu? Kebiasaanmu tidak berubah." Ucapnya yang membuatku memalingkan wajahku segera.
"K-kebiasaan y-yang mana?" Ucapku dengan gugup.
"Sudah kubilang, ayo kita ke rumah sakit, sembuhkan gagap mu."
Berbicara seenak jidatnya, itulah dia yang asli.
"Aku tidak gagap." Elakku sambil menundukkan kepala.
"By the way, musim semi nanti, kau harus ikut aku."
"Apa? Kemana?" Spontan aku mengangkat kepalaku.
"Ke dokter spesialis kegagapan." Ucapnya diiringi tawa terbahak-terbahak. Setelah dipikir-pikir, kata yang di ucapnya tidak ada sisi humornya sama sekali.
Aku hanya menanggapinya dengan tertawa kecil. Sebenarnya aku malu juga, aku ini mengharapkan apa pada makhluk astral ini? Sampai aku harus menanggapinya dengan antusias.
"Kau semangat sekali Anna, aduh perutku sampai sakit." Ucapnya meringis sambil memegang perutnya.
Bodoh sekali memang aku.
"A-aku harus pergi Tae, pelajaran Kang Ssaem hampir selesai." Aku berlari menjauhi Taehyung yang masih tertawa.
"Ya! Pulang sekolah nanti tunggu aku di gerbang utama." Teriaknya yang masih diiringi tertawa kecil.
Ya ampun, seandainya aku mempunyai keberanian untuk menendang bokongnya. Sayangnya, itu mustahil.
_______
TET TET
"Baiklah pelajaran hari ini kita akhiri sampai disini." Ucap Kim Ssaem-guru matematika-seraya meninggalkan kelas.
"Uh... selesai juga akhirnya." Aru meregangkan badannya.
"Oh iya, akhir pekan nanti, kau ingin kemana Anna?" Sambungnya.
"Aku? Emm... mungkin kerja sambilan." Ucap Anna sambil memasukkan buku-buku nya kedalam tas.
"Ingin kerja sambilan katamu? Kenapa? Bukankah uang peninggalan orang tuamu masih cukup?"
Anna mendengus. "Uang orang tuaku hampir habis dan aku harus membiayai sekolahku dan juga sekolah Minjae. Belum lagi kebutuhan sehari-hari." Ucapnya sambil mengecek kembali buku catatannya sebelum ia memasukkannya kedalam tas.
Aru merapihkan rambutnya yang terurai pendek diatas bahu sambil bercermin. "Oh, tadinya aku ingin mengajakmu ke Time Square Seoul." Ucapnya masih tidak bergeming pada cerminnya.
"Ajak saja Kang Yemi." Ucap Anna lalu tertawa kecil.
Aru yang tadinya fokus pada cerminnya, sontak ia menoleh ke arah Anna hingga membuat coretan lipstick dipipinya. "Si putri beku? neo michyeosseo?" Ucap Aru agak heboh lalu mengambil selembar tisu. (kamu sudah gila)
"Wae? Dia bisa saja berguna untuk membawa barang belanjaanmu." Anna berdiri lalu mengambil tas punggungnya dan berjalan keluar kelas meninggalkan Aru yang masih sibuk dengan make upnya.
"Kau ini, mengajak dia sama saja aku mengajak sebuah patung mannequin." Fokus Aru masih kepada cermin pinknya dan pantulan wajahnya.
"Kau tahu Anna, bulu ketiakku tumbuh lagi setelah dua minggu lalu kau cukur habis malam itu." Sambung Aru masih tetap dengan posisi yang sama.

KAMU SEDANG MEMBACA
SCAREY
FanfictionPertemuan setelah tiga tahun itu tidak seharusnya terjadi. Kedamaian hidupnya mulai hilang semenjak bertemu kembali dengan mantan seorang pembully kelas teri, Kim Taehyung. Perasaan gelisah, takut, trauma selalu menghiasi pikiran gadis itu. Namun, t...