Pt.7 Pardon?

103 22 1
                                    

FLASHBACK ON

"HUWEEE!" Suara tangisan anak kecil berusia 4 tahun itu terdengar sampai ruang tamu.

Di halaman rumah dipenuhi rumput, anak itu terduduk dan mengusap-usap matanya; menangis.

Tak lama kemudian, datanglah seorang wanita dari rumah besar tua; rumah nenek Kim. Wanita itu berlari keluar rumah.

Wanita itu segera menggendong anak kecil yang menangis tadi. "Omo! Kenapa kau menangis, anakku?"

Anak kecil itu masih tersedu-sedu. Ia lalu menunjuk anak kecil yang sedang menatapnya polos, usia anak kecil itu sekitar 6 tahun. "H-hyung, T-Taehyung hyung. Hik hik dia mendorongku."

Wanita itu memukul bokong anaknya. "Kau ini! Di dorong saja sudah menangis, bagaimana kalau kena tonjok, hm? Sikapmu sama saja dengan kakakmu. Cengeng."

Wanita itu berjongkok menyepadankan tubuhnya pada Taehyung, masih dengan anaknya yang berada di pelukannya. "Dan Taehyung! Kenapa kau mendorong anak cengeng ini?"

"A-aku tidak suka dipanggil 'hyung'. Dia selalu saja memanggilku 'hyung hyung'. Aku tidak suka." Anak itu berbicara dengan lendir berwarna hijau bertengger di hidungnya.

"Kau lebih tua dari Kookie. Jelas Kookie pantas memanggilmu 'hyung'. Kenapa kau tidak suka?"

"Geunyang."

Wanita itu berdiri. "Baiklah, bersihkan ingusmu itu atau aku yang membersihkannya dengan penyedot debu."

Taehyung segera membersihkan ingusnya menggunakan lengan sweaternya. "Imo, ayo kita buat kue kukis lagi!" Ucap Taehyung. (Bibi)

Jari wanita itu membentuk angka satu dan menggoyangkan kesamping. "No.. no.. aku ingin pulang, Kookie juga harus sekolah besok."

Taehyung menarik-narik baju wanita itu. "Tinggal lah satu hari lagi Imo, nenek pasti akan sedih kalau kau pulang cepat."

"Anak ini, sudah pintar merayu ya? Ayo masuk, diluar dingin."

"Aaaah Imo,"

FLASHBACK OFF

______

Taehyung kini sedang duduk di depan komputernya.

Hari ini Taehyung tidak masuk sekolah dengan alasan sakit kepala dan flu. Entah hanya untuk sebagai alasan atau lainnya. Masalahnya, bukannya berbaring di tempat tidur dia malah bermain games di komputer kesayangannya.

Akhir-akhir ini memang mood Taehyung sedang tidak bagus. Sekarang pun Taehyung kehilangan keinginan untuk mengotak-atik komputernya.

Yang sekarang dipikirkan Taehyung adalah gadis itu.

Taehyung menjatuhkan tubuhnya pada kasur berukuran king berwarna merah miliknya.

"Aku pasti sudah gila." Bisiknya.

Taehyung bergerak acak membuat kasur yang tadinya rapih menjadi berantakan. "Ah bodoh!"

____

"Iya, betul kau orangnya!"

"Apa? Aku tidak melakukannya? Mungkin kau salah orang." Pria itu bersi kukuh dengan pendiriannya.

Seketika tubuhku seperti di beri energi yang sangat cukup untuk berdiri. Tanpa disadari, aku meraba-raba saku baju seragam pria ini, berharap benda persegi panjang berwarna hitam itu ada dibalik sakunya.

"Ya! Neo michyeosseo? Dasar mesum!" Pria itu seolah menutupi tubuhnya dengan lengan membentuk menyilang. (Kau gila)

"Ya! Simpan saja omong kosongmu, sekarang dimana ponselmu!"

SCAREYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang