"Ya! Yoon Anna! Kim Taehyung mencarimu!" Teriak salah seorang temanku di ambang pintu kelas.
"MWO!" Bola mataku hampir keluar.
Bagaimana ini?
Ya ampun, kenapa dia mencariku.
Aku langsung beranjak dari posisiku. Dan berlari ke sudut kelas, bersembunyi di balik loker.
"Ya! Bilang padanya aku tidak ada dikelas." Ucapku setengah berbisik pada temanku yang sedari tadi melihat dengan tatapan aneh.
"Katanya, Yoon Anna tidak ada dikelas!" Teriaknya.
___
"Y-o-o-n" Ucap Taehyung seolah mengabsenku dalam daftar mangsanya.
"A-n-n-a" Sambungnya.
Sekarang kami berada di kantin sekolah. Duduk bersama di satu meja. Katanya, aku harus menemaninya minum satu kaleng cola. Setelah itu pergi.
Ya ampun, aku selalu saja terjebak dalam situasi seperti ini. Tidakkah dia sadar, kalau dia itu menyeramkan?
Huft. Aku menghela nafas. Seorang Kim Taehyung, tidak akan pernah sadar. Aku harus tau point menyebalkan itu.
Dengan enaknya dia menengguk kaleng soda berwarna merah itu. Aku tidak bisa mengalihkan perhatianku pada jakunnya yang naik turun karena soda yang masuk ke tenggorokannya.
Sexy.
WHAT-- TIDAK.
TAKKK
Kaleng soda dihentaknya di atas meja, ia lalu mengeluarkan suara 'ah' dari mulutnya.
"K-kenapa kau mencariku?" Dengan bodohnya aku bertanya.
"Sudah kubilang kan, temani aku minum." Ucapnya santai sambil menengguk kembali kaleng sodanya.
"Bicara mu sok dewasa."
Tiba-tiba lelaki yang tak kukenal muncul lalu menepuk bahu Taehyung dari arah belakang.
Lelaki itu memasukkan tangannya ke saku celananya. "Ya! Aku mencarimu kemana-mana dan kau malah bertemu pacarmu? Aku kira kau pergi ke ruang guru."
Taehyung tidak mempedulikan ocehan Jimin, lalu ia berdiri. "Jimin, ini Anna. Anna, ini Jimin."
"H-hai." Sapaku singkat.
"Hai. Sepertinya aku pernah melihatmu." Jimin terus menatapku.
"Jelas kau pernah melihatnya. Kalian ini kan satu sekolah. Dan berhenti menatapnya dengan tatapan mesum mu." Taehyung beranjak meninggalkan kami berdua.
Setelah beberapa langkah, Taehyung berhenti dan membalikkan badan. "Oh iya, dia bukan pacarku. Kami hanya teman kecil." Ucapnya sinis lalu melangkah lagi.
Jimin mendecak, "Cih, kenapa anak itu?"
___
Setelah Taehyung pergi begitu saja, aku kembali ke kelas. Untung saja ada Jimin. Walaupun kami baru saja kenal, tapi anak itu sudah membantuku.
"Teman kecil." Bisikku.
Aku tertawa sarkastik.
"Ani, teman kecil, katanya? Dia sudah memperlakukanku dengan begitu buruk. Sekarang dia seenaknya menyebutku 'teman kecil'?"
Selama perjalanan menuju kelas, perkataan itu terus terngiang-ngiang di kepalaku.
Ku lihat batu kerikil yang menghalangi jalanku. Sambil menuangkan rasa kekesalan ku, aku menendang batu itu cukup kencang ke sembarang arah.
KAMU SEDANG MEMBACA
SCAREY
FanficPertemuan setelah tiga tahun itu tidak seharusnya terjadi. Kedamaian hidupnya mulai hilang semenjak bertemu kembali dengan mantan seorang pembully kelas teri, Kim Taehyung. Perasaan gelisah, takut, trauma selalu menghiasi pikiran gadis itu. Namun, t...