Pt.10 Stubborn

105 17 1
                                    

Tak habis pikir, Taehyung kini berlari menghampiri gadis itu. Dua pasang bola mata itu kini menatap heran, mengapa temannya itu begitu antusias terhadap keberadaan Anna.

"Hell," Ujar Jungkook.

"Kenapa?" Tanya Jimin.

"Aku tidak pernah melihat Taehyung seperti itu sebelumnya,"

"Seperti apa?"

"Entahlah, aku hanya melihat sisi yang belum pernah ia tunjukkan sebelumnya."

Jimin mendecak, "Aku tidak mengerti dengan ucapanmu, Jungkook."

Jimin pergi meninggalkan Jungkook yang masih melihat sosok sepupunya yang di rasa berbeda.

"Hyung, kau begitu membingungkan."

____

"Anna!"

Lelaki berparas tampan itu kini memegang pundak gadis di depannya sambil terengah.

"Apa maksudmu tentang tadi?" Ucap Taehyung diselingi nafasnya yang memburu.

"M-maksudku? Y-yang mana?"

"Kau mengatakannya sebelum kau meninggalkanku di bus pagi tadi. Setelah kau mengatakan itu, kau langsung berlari."

Shit, kenapa dia bertanya soal itu. Batin Anna.

Tubuh Anna terpaku, cukup sudah dia menutupi ketakutannya selama ini, kini ia harus jujur. Tidak peduli dengan tindakan yang Taehyung lakukan selanjutnya.

"K-karena aku takut padamu, Taehyung." Ungkapnya.

Kini, Taehyung melepas genggamannya terhadap pundak Anna. Tatapan mereka masih terikat jelas.

"Aku takut kau akan melakukan hal yang sama padaku tiga tahun lalu,"

Air mata yang membendung, sekarang tumpah bersamaan dengan kata yang diucapnya.

"Begitu sulit untukku mengatakan ini padamu, karena aku takut. Kau tahu, aku sempat memiliki penyakit mental karena ulahmu dulu."

Tubuh Anna bergetar, ia sudah mengungkapkan seperempat dari semua pengakuannya. Pipi yang basah oleh air matanya, kini dihapusnya sembarang. Setelahnya, Anna membiarkan Taehyung dengan tatapan kosongnya dan berlari meninggalkannya.

Rasa bersalah saat ini menggelayuti pikiran Taehyung. Mungkin jika terwujud, ia menginginkan nyawanya dicabut sekarang juga. Tapi kalau sudah seperti ini, ia harus melakukan sesuatu atas perlakuannya.

Tekad yang belum pernah ia temukan dalam dirinya, kini muncul begitu saja. Rasa yang belum pernah ia rasakan, kini terlintas begitu saja di dalam jiwanya. Satu tekad itu dirasa cukup untuk mengembalikkan kesalahannya di masa silam.

"Anna, aku akan membuatmu bertekuk lutut padaku lagi."

___

"Ya! kook-ah," Jimin memanggil dengan permen gagang di mulutnya.

"Hm," Sahut Jungkook tidak terlepas dari novel fiksi miliknya yang ia baca.

"Aku penasaran, sebenarnya hubunganmu dengan Taehyung apa?"

Taehyung sebenarnya ingin merahasiakan fakta bahwa ia memiliki ikatan darah dengan Jungkook. Tapi Jungkook, dia terlalu senang mengumbar-umbar.

"Kami saudara."

"WHAT?!" Mata Jimin membelalak seakan mengetahui suatu informasi yang tak biasa.

Padahal Jimin pernah terlibat dengan perbincangan soal keluarga Taehyung dan Jungkook waktu itu. (Lihat Pt. 3)

SCAREYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang