Part 4

1.1K 80 6
                                    

"Kim, bangun! Aku mau wawancara kamu sekarang."

Gua mendengar ucapan Rita, tapi gua males untuk merespon. Ngapain digubris, paling dia mau jadiin gua narasumbernya. Gua gak akan bikin ini mudah. Enak aja dia manfaatin gua. Alhasil, gua tetap menutup mata dan berpura-pura tidur.

"Kim! Kalau kamu bangun dan mau diwawancarai, aku kasih jawaban pas pelajaran biologi."

Mendengar penawaran yg sangat menggiurkan, gua dengan cepat bangun dan memasang wajah bersemangat.

Bodo amat gua mau dimanfaatin atau dijual sekalian. Yg penting, di pelajaran biologi gua bisa hidup bahagia. Gua benci biologi. Susah, banyak banget yg harus dihapal. Gua, hapal nama sendiri aja harus dengan persetujuan seluruh alam, apalagi hapal nama-nama latin.

"Ayok, mulai wawancaranya,"

"Kamu kenapa kok bisa jadi tomboy?"

"Karena jadi feminim sudah terlalu meanstream."

"Ih.. Serius jawabnya!"

"Ya mana gua tau," Ya emang kenapa, coba? Gua tomboy ya karena gua tomboy aja. Masa karena orangtua gua salah cara pas bikin gua.

"Cara kamu nembak Yoona gimana? Coba contohin."

Ini anak kok malah ke sana-sana? Katanya tema dia tomboy, kok malah nanya soal nembak Yoona?

"Dia yg nembak gua,"

"Oh, ya?! gimana dia ngomongnya?"

"Kepo!" jawab gua singkat.

Dia makin gua jawab malah makin dalem nanya tentang Yoona. Gak bisa dibiarin. Itu kan privasi hubungan gua.

"Ish.. Kalo kamu gak jawab serius, aku bakal.."

"Bakal apa?" gua membelai rambutnya yg membuat dia langsung menghentikan ucapannya.

"Emm, ternyata baru gini aja, bisa bikin lu berhenti ngomel, ya?!"

Dia masih diam.

Gua melempar senyum ke arah dia, lalu berkata, "Gua gak tertarik jadi bahan penelitian lu. Gua mau nongkrong." lalu pergi meninggalkan dia.

Pasti Rita mikirin gua sekarang. Pasti dia mikir, 'Duh, Kim itu misterius banget, sih.. Aku salah menilai dia selama ini. Ternyata dia keren banget.', gitu.

Secara, karisma gua emang gak bisa ditolak sama siapapun. Waktu gua lahir aja, banyak bidan dan satpam yg naksir sama gua. Mantep ya? masih orok udah digandrungi tante-tante dan sugar daddy.

RITA'S POV

Dih, apa banget, sih, dia?! Sok keren dan sok oke banget. Makin ilfeel aku sama dia. Ih.. Kalo gak karena misi, aku gak bakal sudi wawancara dia kayak tadi. Buang-buang waktu aja.

*****

KIM'S POV

Gua duduk di bangku kantin yg sudah Hime cap sebagai markas kedua kami setelah ruang futsal. Gua sendirian. Yg lain, entah ditelan bumi atau berburu jangkrik, gua juga gak tau.

Gua ngeliat ada seseorang yg berjalan mendekati gua. Wajahnya kayak pernah gua liat entah dimana, gitu. Makin deket tu orang, makin jelas mukanya. Ternyata cowok yg pernah gua liat lagi bareng Rita. Mau apa dia jalan ke tempat gua?

Tanpa basa-basi dia langsung duduk di depan gua.

What The Furniture!

Berani banget ni orang duduk di bangku kebesaran Hime.

HIME ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang