1. Mencari Pria Di Club Malam

240K 11.2K 399
                                    


KEPUTUSAN Nada melepaskan keperawanannya benar-benar serius, meski beberapa pihak melarang keinginan gilanya itu. Winda, teman yang paling dekat dengan Nada dengan suara cemprengnya memarahi apa yang akan Nada lakukan malam ini.

Winda menceramahi Nada tiada henti, wanita itu mengatakan lebih baik ia menerima cinta James, pria blasteran Indo-Jerman sekaligus model yang namanya tengah melejit di bidang permodelan. Pria yang seminggu ini mengejar Nada itu sering kali di abaikan kehadirannya.

Secara halus Nada menolak James, dan menolak apa yang dikatakan Winda. Bukan hanya tidak ingin berkomitmen, tapi karena James juga seorang berondong. Umur James dengannya terpaut lima tahun lebih tua dirinya. Nada tahu, jika tipe anak-anak seperti James akan menuntut apa yang diinginkan mereka, terkadang tipe brondong itu terlalu manja, possesiv dan menyebalkan.

"Pikir lagi Nad, lo jangan gila. Cuma karena pengen disodok lo sampe nyari pria ke club," pekikan Winda kembali menggelengar.

Nada mendesah malas "Terus aku cari kemana? Ke hutan?"

Winda memijat pelipisnya yang mulai terasa nyeri mendengar jawaban Nada.

"Saran gue, mendingan lo terima James. Kurang apa dia? Ganteng, punya kerjaan, di idolakan banyak wanita, body goals. Apa yang lo takutin? Takut burungnya kecil? Gue jamin 100% kalo punya James itu gede." serunya.

"Dari mana lo tahu kalo punya James gede? Jangan bilang lo...."

"Shit Nada, lo sendiri lihat James waktu photoshoot kan? Di tutup jeans aja kelihatan gede tahu." seru Winda, mengingatkan Nada akan senyuman nakal milik James.

Nada manggut-manggut, senyum nakal James berhasil membuat bulu kuduk Nada berdiri. Nada akui jika James masuk kedalam tipenya, bahkan Nada pernah punya pikiran kotor membayangkan otot tangan James menyentuh tubuhnya.

Tapi bukan itu masalahnya, andai saja James tidak satu perusahaan dengannya. Mungkin Nada bisa menerima berondong itu. Nada tidak bisa membayangkan jika dirinya tidur dengan James, setelah itu mereka akan kembali bertemu setiap harinya.

"Please Nad, pikir lagi. Seenggaknya kalo lo hamil James tanggung jawab."

Nada tersenyum sinis "Serius? Bocah kayak James mau tanggung jawab kalo gue hamil. Lo gak lihat gosip kemarin, bule itu hamilin wanita dan dia mangkir dari tanggung jawab. Dengan mudahnya James membeli hukum, dan memenangkan gugatan yang di ajukan si wanita."

Winda menghela napasnya, ia ingat ketika gosip itu menghebohkan publik. Meski James hanya seorang model bukan aktor atau penyanyi, tapi nama James cukup terkenal di kancah publik.

"Itu beda Nad, James ketemu wanita itu di club malam. Lo sendiri tahu, biasanya yang masuk dunia malam itu wanita yang enggak bener. Jelas aja James nolak tanggung jawab, karena itu belum tentu anaknnya 'kan?"

"Kalo itu anaknya? Gue lihat wanita itu baik." balas Nada tidak mau kalah.

"C'mon Nad, mana ada wanita baik-baik masuk dunia malam." seru Winda, kesal setengah mati dengan jawaban Nada.

Nada beranjak dari duduknya, merapikan dress ketat sepaha berwarna putih yang menempel di atas tubuhnya. Ini pertama kalinya Nada menggunkan pakaian terbuka, yang pasti akan di lirik para hidung belang.

"Please, lo jangan berlebihan. Lagi pula, meskipun gue perawan gua tahu caranya main aman." ujar Nada, melangkah pergi meninggalkan Winda yang ternganga di tempatnya.

"Nad, lo serius!?" teriak Winda, mengikuti langkah Nada yang sudah memasuki mobil honda Jazz merah miliknya.

"Lo tenang aja, gue pastiin gue baik-baik aja sama keputusan gue." jawabnya Nada santai, melesatkan mobilnya dari garasi rumah.

My VirginityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang