Your Daddy?

42.2K 1.5K 28
                                    


Hallow.. jika kalian tahu mengapa lama update ? Hape author ke format😭😭.. ilang semua ... dan sempat wattpad aku error juga 😭😭 .. tapi Alhamdulillah back aktif lagi 😊.

_______________________________________

Earnest sangat bahagia akhirnya wanita yang di cap pelacur itu tidak menganggu nya , ia juga senang ketika melihat wanita itu menangis tersedu-sedu akibat dirinya .

Tapi sepertinya rasa sakit di hatinya belum juga usai karena dengan menikahinya kini mengubah statusnya dirinya mau tidak mau menjadi seorang duda , dan itu sangat memuakkan.

Grandma pun datang dengan berjalan pelan mendekatinya "Grandma kecewa denganmu .. wanita sebaik Inzel tidak seharusnya kau ceraikan "

"Sudahlah Grandma jika ingin terus membahas wanita itu lebih baik aku tidak mendengarnya" Earnest bosan selalu mendengar Inzel Inzel Inzel dan terus Inzel yang dikeluarkan dari bibir Grandma nya.

Earnest pun pergi meninggalkannya dengan wajah malas berdebat .

"Kau akan menyesal Earnest jika mengetahui yang sebenarnya" teriak Grandma  .

Ia pun segera berbalik badan melirik pada arah mata Grandma "memangnya apa yang sebenarnya Grandma ? Aku tidak ingin tahu jika ini menyangkut wanita pembawa sial itu "

"Ini menyangkut dirimu dan dirinya Earnest kau sebenarnya" terlampau emosi Grandma pun sampai mengangkat tongkat nya di hadapan wajah Earnest .

"Ah sudahlah Grandma .. aku tidak akan mendengarkannya jika ini tentang dia "mengacak rambutnya dengan kasar dan pergi menutup pintu dengan sangat keras.

~

Miami

Gilbert membawa wanita itu di Mansion nya yang berada di Miami , tentu ia sudah izin kepada kedua orang tua nya terlebih dahulu.

Ia memasuki Mansion nya disambut dengan beberapa Maid yang sudah memakai seragam khusus para maid , mereka membungkuk hormat kepada tuan mudanya dengan sapaan-sapaan dan senyuman seperti biasanya.

Dibelakang nya kira-kira jarak 3 meter dari Gilbert seorang wanita menoleh ke atas,kiri , bawah , kanan mengagumi besarnya Mansion milik Gilbert ini hingga tanpa sadar ia menabrak salah satu maid yang sudah berbasis di depan .

"Ma..maaf " Inzel membungkukkan kepalanya.

"Tidak nona kami yang meminta maaf " ucap maid yang tertabrak olehnya .

Gilbert membuka jaket hitamnya diberikan pada salah satu maid nya "tolong berikan dia pelayanan terbaik , panggilkan salah satu perias wanita yang terbaik , lalu pakaikan pakaian yang tidak terlalu terbuka nantinya , dan satu lagi .. layani dia layaknya seperti aku " semua saran itu di dengarkan baik oleh maid nya dan dia hanya menunduk pertanda mengerti .

Ia pun segera naik ke atas meninggalkan Inzel , sekarang waktunya para Maid nya bekerja , ia memasuki kamarnya dan juga bersiap-siap Menganti untuk pakaian nya .

"Lepaskan nona  " ucap inzel sopan saat 5 maid wanita menuntut nya berjalan dengan paksa .

Para maid pun menurut patuh pada tuan nya , sungguh telaten memandikan Inzel yang asal mula cerewet lama-lama bungkam , ada 3 perias khusus yang menanganinya dan mempunyai keahlian masing-masing.

Dipadukan dengan dress putih , rambut hair do dibuat bum di belakang , disentuh dengan anting ukuran besar namun tidak terlalu menor , riasannya nya pun flawess dan tipis.

Gilbert sudah selesai mencukur sedikit bulu tipis yang berada di dagunya , tangannya menyaduk sedikit cairan untuk rambutnya dan menyemprotkan parfum di bajunya.

Memakai kembali jam tangannya Berjalan cepat menuruni anak tangga "Hudson , apa kau sudah selesai dengan apa yang aku katakan " teriaknya memanggil salah satu kepala maid nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Memakai kembali jam tangannya Berjalan cepat menuruni anak tangga "Hudson , apa kau sudah selesai dengan apa yang aku katakan " teriaknya memanggil salah satu kepala maid nya .

Tak lama Hudson datang memberitahu bahwa sudah selesai dengan tugasnya , dibelakang sudah ada Inzel digandeng dengan beberapa Maid kepercayaannya.

Gilbert tersenyum memandang wanita itu "baiklah ayo kita berangkat"

~

Jika sebelumnya Gilbert memakai mobil tua khas jaman kuno lain dengan sekarang mobil yang ia kenakan lebih mirip seperti mobil sport bewarna merah .

Cahaya lampu mobil pun dimatikan tatkala ia sudah sampai di sebuah restauran mewah yang sudah di pesan oleh nya dan papanya.

Diulurkan tangannya pada wanita berambut pirang itu , lengannya mengandeng seolah pengantin pria berjalan menyanding mempelainya .

"Gilbert"

"Yah ... "

Terus berjalan hingga terlihat ada lelaki kiranya umur 50 tahun duduk sendirian di sana dengan ditemani beberapa bodyguard yang berdiri di sisi kanan dan belakang.

"Dad .. apakah lama" Gilbert memberi salam kepada papanya karena berterimakasih sudah menunggunya .

"Inzel kenalkan ini papaku " Inzel pun ikut memberi penyambutan pada orang yang lebih tua .

Mereka pun berbincang-bincang bersama , tak ada tatapan tidak suka di mata Tn. Gerald (papa Gilbert).

Tn. Gerald tersenyum melihat tingkah wanita di samping anaknya "cantik sekali , dimana kalian bertemu nak "

"Di .. di-" Inzel menatap Gilbert cemas namun Gilbert sangat santai meliriknya.

"Di apartemen dad .. " balasnya dengan santai.

Menyantap sajian istimewa bersama orang istimewanya dengan waktu yang sangat istimewa .

_______________________________________

Tenang ya aku Doble part kok nanti ..

Part ini kita santai dulu hehehe .. masa tegang mulu.. 😄😄😘😘😘😗😗..

Tunggu selanjutnya ya ..

Masih mau di lanjutin ga?

STAINED PURITY | Sudah DiterbitkanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang