Please putar lagu di atas.. please ... Bacanya sambil putar lagu itu 💃💃
______________________________________
Rapuh hati bukan berarti harus rapuh di luar , Inzel terus mencoba menghibur dirinya sendiri dengan mendengarkan musik-musik penyemangat setiap harinya dan berusaha menyibukkan diri nya sendiri agar melupakan perjalanan asmara nya dengan mantan suaminya .
Hari ini ia ada jadwal yoga di sebuah tempat olahraga , walaupun ia tidak bersuami ia ingin tetap menjaga bentuk tubuhnya dengan senam agar tubuhnya tetap sehat .
Ia berganti pakaian dan keluar dari tempat senam , beberapa teman perempuan melambaikan tangannya pertanda sampai berjumpa di waktu lain , Inzel pun juga menyambut nya dengan senyuman .
Ia melanjutkan langkah kakinya hendak ingin menyebrang , namun suara heels yang berukuran 3 cm itu terhenti melihat bahwa ada seseorang yang ia kenal duduk bersender di sebuah mobil tua memakai jaket hitam dan celana hitam , ia juga berpose memasukan jarinya di dalam saku celananya semakin menambah kesan cool .
Gilbert memang sengaja memakai mobil tua agar tidak terjadi perampokan seperti beberapa bulan yang lalu karena hari ini ia menyetir sendiri tanpa ada Farro dan pengawal lainya , pakaiannya pun tidak menunjukan sisi berkelasnya yang memakai dasi kupu-kupu setelan tuxedo mahal , hanya jaket kulit hitam yang ia kenakan.
"Gil .. Gilbert . " Matanya sedikit menyipit memastikan bahwa itu memang yang ia kenal .
Lelaki itu berjalan dengan santai dilepasnya satu tangan dari sakunya , bibirnya yang mengunyah permen karet namun bisa memberikan seutas senyum dari mulutnya saat berjalan mendekati wanita itu .
"Kau semakin cantik Inzel , bisakah kita berbicara di tempat yang lebih nyaman " ajaknya dan mengulurkan tangannya , Inzel pun menyambutnya dengan senang hati .
Gilbert membukakan pintu mobil tua nya di sebelah kanan untuknya , dilanjutkan dirinya yang masuk sebelah kiri untuk menyetir.
Inzel masih menatap lelaki yang kini disampingnya "bagaimana kau bisa mengetahui bahwa aku disini Gilbert" tanya nya .
Gilbert hanya tersenyum kecil dan berdehem "mungkin takdir " bohongnya karena memang dari awal ia menyuruh Farro mencari keberadaan Inzel.
Takdir ? Wanita itu pernah mengatakan takdir sebelumnya dengan lelaki lain , namun kali ini ada lelaki lain berkata takdir untuk dirinya , Inzel pun menganggukkan kepalanya percaya dengan kata-kata nya .
"Takdir ? Memang menurutmu takdir itu apa ?" Tanya nya namun Gilbert tidak menjawab karena fokus dengan Jalan yang sedikit macet .
Tak lama kemudian Gilbert melepas sabuk pengamannya begitupun Inzel mengikutinya . Mengajaknya berjalan disebuah jembatan di atas danau yang dikelilingi bunga-bunga penuh warna .
"Tunggulah disini Inzel " Gilbert pergi sebentar , sedangkan Inzel memainkan jarinya di atas bangunan jembatan kokoh itu .Angin yang semilir membuatnya memejamkan matanya, kedua tangannya memopong dagunya sendiri , merasakan sejuknya suasana saat ini .
Namun ada satu tangan yang tiba-tiba menaikan rambutnya di atas memperlihatkan leher mulusnya "bukalah matamu , jangan tidur disini Inzel " kata Gilbert .
Wanita itu membuka matanya dan mendapat ada sebuah es krim cone yang dipegang Gilbert di arahkan tepat di hadapannya "jadi tadi kau membeli es krim " ucap Inzel .
"Ia ini untukmu .. ayo makanlah " didekatkan ice cream itu dan Inzel pun menjilat nya sesekali melahapnya .
"Kenapa membeli satu ? "
"Karena aku mencintaimu " balas nya dengan cepat .
Gilbert membuang ice cream cone itu di atas danau , tangannya beralih menarik dagu Inzel , diangkat nya di atas lalu ia menciumnya dengan mesra "eemph" Gilbert menjilati seluruh ice cream yang berbekas di bibir merahnya .
Satu tangannya memegang lehernya agar tidak goyah , dijulurkan lidahnya menyusuri masuk kedalam bibir Inzel , menyapu bersih ice cream manis di dalamnya.
Inzel merasa syok dengan aksi ini namun lambat laun hatinya menghianati nya berkata bahwa ia juga menikmati cumbuan ini .
Dibaliknya tubuh wanita itu secara cepat , sebelum mencabut cumbuanya Gilbert menarik kecil bibir bawahnya membuat wanita itu berjinjit sedikit.
"Bersiaplah Inzel karena dirimu akan menyandang gelar nyonya Gustavo secepatnya" ucap Gilbert lalu mencium keningnya.
Dibuat binggung setengah mati olehnya , apakah ia harus menolak atau menerima nya ?
"Aku sudah tahu bahwa sekarang dirimu resmi bercerai.. jangan menolak ku .. jawaban penolakan tidak akan aku terima dengan alasan apapun" ancam Gilbert .
Tiba-tiba saja air matanya keluar , apakah ini jalan yang memang sudah ditakdirkan Tuhan olehnya .
Lelaki itu pun tak tinggal diam ia menyesap butiran air mata yang jatuh di pelupuk matanya "kusimpan air matamu di sini " mengangkat tangan Inzel ditempelkan pada dadanya.
"Itu akan mengingatkanku bahwa selama kau menangis itu juga akan mengingatkan ku bahwa aku belum berhasil menjadi lelaki yang mampu menghapus air mata wanita yang aku sayangi"
"Jadilah pendampingku ... Perisai ku .. berlian di atas berlian yang aku miliki .. kumohon lupakan kejadian dimana saat aku memperkosa mu .. aku akan menikahimu .. bukan untuk menjual mu .. tapi untuk melindungi dirimu seutuhnya ... "
Lalu ia memeluk pinggang Inzel seakan tak ingin kehilangannya, mengecup pipinya hingga 10x
Cup
Cup
Cup
_______________________________________
Enak kali ya ciuman pakai es krim .. 😆😆..
Berikan hamba vote 🙏💃...
Tunggu selanjutnya....
KAMU SEDANG MEMBACA
STAINED PURITY | Sudah Diterbitkan
Romance21+| Tersedia VERSI CETAK & VERSI E-BOOK DI PLAYSTORE ~ROMANCE HOT 21++~ Dirimu telah berstatus istri namun kau masih VIRGINITY, lalu apa yang kau rasakan jika suamimu menjual MAHKOTAMU sendiri ? perempuan manapun tak menginginkan itu semua bahkan...