Dia

47 4 0
                                    

Pembelajaran pun selesai,perlahan lahan mereka meninggalkan kelas.

Saat membereskan alat tulis tak sadar bahwa Mia di pandangi terus oleh Eri,entah kenapa pipinya memerah dan suhunya begitu panas.

"Apakah ini yang disebut cinta? aku rasa ingin sekali menggenggam tangannya sekali saja untuk terakhir kali,"Gumam Eri.

Mia:"Oy Eri!"

Eri:"Oh ya ada apa Mia chan?"

Mia:"Mau pulang bareng gak?"

Eri:"Ayo. Tapi antar dulu aku ke toko bu kori ya soalnya aku lapar."

Mia:"Iya deh aku antar."

Eri:"Oke. Arigatou Mia chan."

Mia:"Ya sama-sama."

Waktu begitu cepat dan sang malam pun tiba.

Di kamarnya yang begitu mungil dan dipenuhi bintang-bintang dilangit langit rumah,Mia pun sedang mengutak-atik laptopnya dan membuat catatan yang dilaluinya tadi bersama Eri.

Dia merasa gembira sekali sampai-sampai makan pun hampir terlupakan.

"Aku rasa ini hari yang menyenangkan bagiku. Coba saja waktu bisa terulang kembali ya," Gumam Mia sambil menghela nafas.

"Rasanya ingin sekali cepat cepat besok," kata Mia yang sambil teriak tanpa suara saking dia tak sabar bertemu dengannya lagi.

Pagi hari.

Suasana kelas pun sunyi,bagi Mia ini sangat menakutkan.

Tetapi rasa takutnya pun hilang karena Eri pun datang,hanya saja dia sangat berbeda hari ini.

Biasanya dia selalu menyapaku,tersenyum, mengagetkanku dari belakang tetapi kenapa hari ini dia murung sekali? seolah-olah dia dikelilingi awan yang sangat gelap dan di penuhi guntur.

Mia:"Ohayo Eri san"

Eri:"Ohayo."

Mia:"Kenapa kau ini Eri?tak biasanya seperti ini."

Eri:" Tak apa-apa aku hanya lagi bad mood hari ini."

Mia:"Oh begitu ya. Bagaimana nanti istirahat akanku traktir deh ke kantin bu Suna? Biar bad moodnya hilang."

Eri:"Tidak,aku tidak mau."

Mia:"Kenapa?"

Eri hanya terdiam saat itu dan tiba- tiba saja dia meninggalkan Mia.

Baru kali ini Eri memperlakukan Mia seperti ini.

"Kenapa dengan dia? Kenapa? Apa perkataanku tadi ada yang salah?" Gumam Mia yang dipenuhi kegelisahan.

HANABITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang