Kamis,29 Agustus 2017......
Ah sudah beberapa minggu ini aku belum saja menemukan Eri. Aku kira menemukan dia itu mudah ternyata sulit sekali mencari 1 orang saja apalagi seribu orang,padahal 3 hari lagi sudah akhir bulan dan juga kebetulan akhir bulan ini akan diselenggarakan pesta kembang api musim panas besar-besaran.
"Eri kamu dimana sih? Aku rindu banget sama kamu."ucap Mia dalam hati yang penuh kepedihan.
Ia pun keluar dari hotel dan mulai mencari lagi sosok lelaki itu.
Dia pun bertanya-tanya kepada orang-orang yang disekitar taman tersebut,tetapi saat bertanya mereka hanya bilang tidak dan tidak,"bagaimana ini?semua orang tidak mengenal Eri sekali pun. Sebenarnya kau tinggal dimana sih? Apakah kau membohongi keluargaku?".
Siang hari.....
Ah matahari begitu terik sekali membuat suasana kota Kyoto seperti di neraka,saking panasnya kota ini keringatku terus bercucuran dimana-mana,aku sudah beberapa kali mengusap keringatku tetapi keringat ini tak kunjung hilang.
"Ah panas! Aku haus sekali,disini kok gak ada mesin minuman? Bagaimana ini? Aku mulai dehidrasi."ucap Mia dengan resah.
Mia pun sudah berjalan kesana kemari tetapi tak kunjung menemukan mesin minuman.
Ia pun mulai pasrah,setelah itu Mia duduk di bangku taman sambil mengibas-ngibaskan wajahnya saking panasnya kota ini.
"Ah haus! Dimana sih mesin kotak minum itu."
Tiba-tiba hujan pun turun,Mia pun berlari untuk mencari tempat untuk berteduh.
Mia pun berteduh di sebuah toko jajanan yang tak jauh dari taman kota tersebut,ia pun langsung mengusap-ngusap baju yang terkena tetesan air hujan itu.
"Hujannya jangan deras dong! Nanti aku nyari Erinya gimana?"
1 jam kemudian.....
Hujan pun berhenti seketika. Mia pun keluar dari perteduhan itu,ia pun mulai mencari lagi sosok lelaki yang ia puja saat dulu.
Ia mulai bertanya-tanya saat berjalan ke arah taman yang tadi kunjungi.
Saat berjalan entah kenapa tubuh Mia mulai merasakan menggigil dan suhu tubuhnya mulai panas Apakah disebabkan hujan? Tetapi ia tetap saja mencari sosok lelaki tersebut tanpa melihat kondisi dirinya.
Tak terasa Mia pun sampai di taman yang tadi ia datangi. Orang-orang yang ada disana sedang bermesraan dengan kekasihnya,Mia merasa kecewa saat-saat itu."coba saja Eri ada disini. Apakah dia akan memperlakukanku sama seperti mereka?" Pipi Mia berubah menjadi warna merah.
Saat mereka bermesraan Mia hanya terdiam dan duduk sambil melihat orang-orang yang sedang berpacaran.
Betapa indahnya suasana sehabis hujan,ada kisah-kisah menarik saat hujan berhenti.
Sore hari.....
"Ah aku lelah sekali.sebaiknya aku pulang saja hari ini,"ucap Mia yang sedang kelelahan.
Cuaca hari ini begitu dingin,lampu taman pun satu persatu menyala. Mia pun bergegas untuk kembali ke hotel.
Saat diperjalanan,entah kenapa kepalanya mulai pusing sedikit demi sedikit sekejap pusingnya redah seketika. Ia pun melanjutkan perjalanannya.
Diperjalanan ia mendengar alunan melodi itu lagi,saat melihat kearah samping toko kue ternyata disitu ada para instrumen yang pernah aku lihat saat melihat sosok lelaki yang tak asing bagiku. Aku pun menghampiri para instrumen itu dan mendengar setiap alunan melodi indah itu,tetapi saat-saat itu kepalaku mulai pusing lagi,dengan cepat aku segera memberi koin kepada para instrumen dan mereka pun mengucapkan terima kasih atas semuanya aku dengan senang hati membalasnya.
Saat pulang aku hanya membawa sakit kepala amat parah yang membuat ingin aku untuk muntah seketika. "Ah kepalaku!!! Aku gak kuat!!! Rasanya aku ingin mati,"ucap Mia dalam hati dengan amarahnya.
Gubrak.....
Mia pun terjatuh dan semua orang melihat Mia yang terjatuh pingsan dan sama sekali tak berdaya,mereka hanya menatap dan membicarakan kejadian itu tanpa ada belas kasihan kepada wanita yang sedang sekarat itu.
Tiba-tiba sang lelaki pun datang dan langsung mengecek kondisi wanita tersebut. Dengan cepat lelaki itu pun menutup tubuh wanita itu dengan mantel hitamnya dan mengangkat wanita itu ke pangkuannya.
Mata Mia pun terasa kabur dan berkata...
"Siapa kau? Kau mau membawaku kemana?"
Lelaki itu pun sama sekali tak merespon ucapan Mia tadi. Dengan cepat lelaki itu memasukan Mia ke taxi dan mengantar Mia ke rumah sakit terdekat.
Tiba-tiba saja mata Mia mulai semakin tak jelas,saat terakhir kali melihat dia sedang kebingungan mencari bantuan dan tiba-tiba saja Mia dimasukan ke taxi.
Mata Mia pun meredup tak bisa melihat sosok siapakah penyelamatnya. Dan dia pun hanya terbaring kesakitan dengan ditemani lelaki yang wajahnya tak terlihat oleh Mia membuat semakin curiga pada lelaki tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
HANABI
RomansaSeorang wanita asal Indonesia mencari cahayanya yang hilang di Jepang sebelum musim panas pun berakhir.Mia Akane yang pergi meninggalkan negaranya hanya untuk melanjutkan sekolahnya di Jepang sesaat itu dia merasa ada yang hilang dalam dirinya.Apa y...