SMP.....
"Akane san?!"ucap Fumiko Hana dengan berlari dan sambil melambaikan tangan.
"Ya Fumiko san?"
"Dari mana saja kau ini? Aku mencarimu. Kau membuatku khawatir saja Akane," ucap Fumiko sambil terengah-engah.
"Gomenne Fumiko."
"Ya sudahlah kalau begitu aku maafkan,asalkan kau jangan seperti itu lagi ya?"
"Iya aku janji."
"Oke."
Perkenalkan dia sahabatku bernama Fumiko Hana.
Kau tahu?? Kami ini kalau di sekolah disebut gadis sakura. Kenapa?? Ya bagi para lelaki kalau kami tuh cantik seperti bunga sakura yang mekar di bulan Maret.
"Akane san?!"
"Ya ada apa Fumiko?"
"Kau tahu kan kalau aku suka sama Watanabe?"
"Ya tentulah kan aku sahabatmu,memang ada apa gitu? Tiap hari kau menanyakan hal itu."
"Ie. Tidak apa apa."
"Oh oke."
Saat kami sampai di depan taman, tiba-tiba saja kami melihat Watanabe dan teman-teman lainnya sedang bermain (entahlah mereka main apa yang ku tahu mereka bermain) Fumiko pun menghampiri mereka dan aku mengikutinya dari belakang.
"Kalian lagi main apa?"ucap Fumiko.
"Main polisi dan perampok."ucap Watanabe.
"Hontoni???"
"Iya Fumiko san. Kau mau ikut??"
"Sebentar aku mau ajak temanku dulu ya,"ucap Fumiko.
"Ya jangan lama-lama."
"Oke."
Tiba-tiba Fumiko pun menghampiriku dan berkata....
"Akane san?!"
"Ya ada apa?"
"Kau mau ikut bermain tidak?"
"Aku?"
"Iya."
Aku pun berpikir sejenak tiba-tiba saja aku melihat sosok lelaki,tak salah lagi rambut hitamnya,senyum itu,wajah itu,dagu yang manis itu tak salah lagi pasti itu Eri.
"Oy Akane san?! Gimana kau mau ikut?"ucap Fumika sambil berteriak dikejauhan.
"Baiklah aku akan ikut."
Kami pun berlari ke arah tempat duduk yang ada ditaman yaitu untuk menyimpan tas sekolah,setelah itu kami pun bermain batu gunting kertas,dan aku pun menjadi perampok (kebetulan Eri pun menjadi perampok).
Permainan pun akan dimulai setelah hitungan ke-3
1
.
.
.
2
.
.
.
3Mulai!
Para polisi pun berhitung sambil menutup mata,dan kami para perampok pun berlari untuk mencari persembunyian.
Aku pun segera berlari. Saat aku menemukan persembunyian tiba-tiba saja aku pun melihat Eri bersembunyi disitu pula,aku pun beranjak untuk mencari persembunyian dan tiba-tiba....
"Sutt muon!"ucap Eri berbisik dan tiba-tiba menarik lenganku.
"Baiklah."
Kami pun bersembunyi dibalik semak-semak. Hanya kita berdua yaitu aku dan Eri.
Tiba-tiba saja polisi itu mendekati semak-semak yang kami bersembunyi itu. Tiba-tiba Eri pun mundur dan tubuhnya semakin dekat denganku.
Tubuhnya yang begitu gagah,lehernya yang manis itu,potongan rambut belakang itu dan aroma tubuhnya begitu dekat denganku. Disaat itu pun Eri pun berbalik dan kami pun saling bertatapan satu sama lain bagaikan waktu yang berhenti seketika.
Eri pun berbalik lagi dan kami pun tak sengaja mendengar bahwa polisi pun berkata "kalau disemak-semak itu pasti ada orang?!". Perlahan-lahan polisi itu semakin dekat.......dan dekat..... boom!!! Eri pun keluar dari persembunyian dan berkata "ayo kejar aku kalau bisa!" Sambil tertawa.
Aku pun kagum padanya. Dia bagaikan pangeran yang menyelamatkan putrinya. Tak disangka Eri pun tertangkap dan ia pun masuk penjara (gambar lingkaran yang bertulis penjara).
Setelah melihat itu aku pun bertekad menyelamatkan Eri,yaitu dengan cara hanya dengan menepuk temannya saja.
Aku pun berlari dan keluar dari persembunyian,polisi-polisi itu pun mengejarku. Saat aku berlari sepertinya Eri melihatku. Kau tahu? Kalau lariku itu tak sekencang kau kira hehehe. Aku pun tertangkap dan akibatnya aku masuk penjara deh (niatnya sih aku mau menyelamatkan Eri tapi ujung-unjungnya aku tertangkap).
Kita berdua pun duduk diatas lingkaran pasir. Aku merasa canggung untuk berbicara denganmu,dan aku pun memberanikan diri untuk berbicara.
"Hmmm Eri maafkan aku. Harusnya aku tuh menyelamatkanmu tapi malah aku yang kena deh hehehe."
Kami pun terdiam.
"Hmm Akane. Arigatou,sebenarnya aku sudah senang kau sudah menyelamatkanku tapi meski ujung-ujungnya kita berdua duduk disini dan aku ingin berkata tadi tuh kamu keren banget saat lari."
"Ah benarkah? Padahal lariku lelet banget hehehe. Tapi terima kasih Eri."
"Oh ya sama-sama."
Kami pun terdiam disaat-saat itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
HANABI
RomanceSeorang wanita asal Indonesia mencari cahayanya yang hilang di Jepang sebelum musim panas pun berakhir.Mia Akane yang pergi meninggalkan negaranya hanya untuk melanjutkan sekolahnya di Jepang sesaat itu dia merasa ada yang hilang dalam dirinya.Apa y...