Menghilang

28 3 0
                                    

Sekolah....

"Hari ini aku tak melihat Eri. Dimanakah kau Eri?"gumam Mia.

Mia hanya bisa memandang tempat duduk Eri yang bersebelahan dengannya.

Dia pun mengkhayal tentang perilaku Eri disaat dia mengganggunya,merayunya,dan membuat lolucon agar Mia tak sedih.

Mia pun tersenyum saat mengingat semua kenangan yang dilakukannya bersama Eri saat di kelas.

Dia pun memandang langit biru di jendela dan berkata,"Eri kau dimana? Aku merindukanmu."

Istirahat....

"Kenapa dengan Eri? Pas tadi di chat gak dibales. Kemana sih dia???" ucap Mia dalam hati yang dipenuhi ke khawatiran.

Saat berjalan di koridor Mia tak sengaja mendengar percakapan teman dekatnya Eri yang bernama Yoichi Watanabe dan Torio Sinichi.

Watanabe:"Hey tau gak?"

Sinichi:"Apa?"

Watanabe:"Katanya Eri pindah."

Sinichi:"Sore wa hontodesuka??"

Watanabe:"Ya itu memang benar."

"Apa!? Eri pindah??? Baru saja 1 semester. Kenapa dia gak ngasih kabar ke aku? Kenapa???"gumam Mia dalam hati yang dipenuhi kekesalan.

"Akane san? Kau tak apa-apa?"ucap Ayame.

Aku hanya terdiam saat mendengar kata-kata itu,hatiku merasa pedih sekali.

Dan aku pun melanjutkan perjalanan ke kelasku.

Pulang sekolah....

Setelah aku berpisah di gerbang dengan Ayame,aku pun pulang dengan berjalan kaki.

Tiba-tiba langit pun berubah menjadi hitam dan rintikan air hujan pun sedikit demi sedikit menjadi deras dan aku pun lari,kebetulan saja aku melihat kuil dan aku pun masuk dan berteduh disitu.

"Ahhh jangan deras dong hujannya!"ucap Mia dengan penuh kekesalan.

Hujan. Membuat ingat saat pertama kali bertemu dengan Eri.

Bandara,08 Oktober 2014......

"Ah jangan deras dong hujannya!"ucap Mia dengan kekesalannya.

"Sumimasen,otetsudai dekimasu ka?"ucap Eri sambil membawa payung.

"Maaf tuan aku tak mengerti apa yang diucapkan anda?"ucap Mia sambil tertawa.

"Oh kau tak bisa bahasa jepang toh. Maafkan saya nona."ucap Eri dengan menunduk untuk permintaan maafnya.

"Oh ya tak apa-apa hehehe,sudahlah jangan dibahas lagi. Ngomong-ngomong namamu siapa?"

"Koichi Eri. Dan kau?"

"Mia Akane. Salam kenal Koichi san."

"Oh Akane. Salam kenal juga Akane san."

"Btw mau dibantu?"

"Oh ya boleh."

"Baiklah kalau begitu apa?"

"Bisakah kau mengantarku ke alamat ini?"sambil menunjukkan kertas yang berisi alamat.

"Oh ini ya. Ini sih dekat sekali dengan rumahku."

"Benarkah???"

"Iya"

"Bisakah kau mengantarku?"

"Tentu saja."

"Arigatou ne Koichi san."

"Iya sama-sama."

Kuil...

"Aku rindu saat-saat itu Eri."ucap Mia sambil meneteskan air mata.

"Koichi Eri kamu jahat! Kamu jahat! Kenapa? Kenapa kau tak kasih kabar kepadaku? Kenapa? Hiks...hiks...hiks,"
Sambil menangis.

"ERI JAHAT!!!"teriak Mia sambil menangis dengan penuh kebencian.

Sejak saat itulah aku menangis di kuil tanpa henti. Aku pun merasakan rindu yang begitu mendalam dan juga aku ingin mengucapkan satu kata saja kepadamu. Yaitu....

Bahwa kau harus tau kalau aku "mencintaimu" Koichi Eri.









HANABITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang