Berubah

37 4 0
                                    

"Koichi Eri kau ini selalu mebuatku khawatir ya,dimanakah sosok dirimu? Tak biasanya kau seperti ini. Aku rindu sosok dirimu." Bisik Mia dalam hatinya yang dipenuhi rasa sakit.

"Akane san!" Kata-kata itu tidak salah lagi sahabatku yang bernama Aika Ayame.

"Oh ya,ada apa Ayame san?"
Kata Mia sambil menghapus air matanya.

"Kenapa kau ini? Tak biasanya kau menangis."

"Watashi wa daijobudesu Ayame san," Kata Mia sambil tersenyum.

"Hmmm masa? Aku tak percaya dengan kata-kata bohongmu itu. Ayolah ceritakan apa yang sedang terjadi pada dirimu sampai kau bisa meneteskan air mata???"

"Baiklah. Jadi tadi sebenarnya aku tuh melihat Eri,entah kenapa dia terlihat berbeda hari ini,lalu aku menemuinya dan berbicara padanya. Saat aku menanyakannya kata dia sih lagi bad mood dan aku pun menawari traktiran ke kantin bu Suna tapi dia menolaknya. Aku heran padanya kenapa dia seperti itu? Biasanyakan dia suka mau kalau ditawari traktiran kaya gitu."

"Oh. Jadi begitu ya,makanya kau bisa menangis karena Eri berperilaku seperti itu,tau-tau gini aku bisa saja menghajarnya,"ucap Ayame yang dipenuh kekesalahan kepada Eri.

"Tapi tidak apa-apa kok,aku baik baik saja Ayame san. Mungkin dia lelah karena hari ini kan banyak tugas hehehe."

"Benar juga sih apa katamu Akane san,tapi kamu jangan nangis lagi ya! Nanti cantik kamu hilang,"ucap Ayame dengan penuh semangat.

"Arigatou ne Ayame san."

"Saido arigatou ne Akane san,"ucap Ayame dengan senyuman manisnya.

Mungkin yang dikatakan Ayame itu benar,mungkin saja Eri sedang ada masalah atau karena tugas yang numpuk hari ini.

Pulang sekolah.

Aku melihat dia berjalan di area koridor dan aku mengikutinya dari belakang.

Entah kenapa hari ini dia sangat dingin kepadaku.

"Apakah perkataanku tadi benar-benar ada yang salah?"

Di kereta.

Aku melihat sosoknya. Benar, hari ini dia sangat dingin. "Euh aku gak suka diginiin Eri. Kenapa kau ini sih sampai kau bisa meninggalkanku?"ucap Mia dalam hati dengan penuh kekesalan.

Dia duduk di dekat pintu kereta.
"Andai saja dia menyadariku kalau aku ada disini," ucap Mia dalam hati.

Semoga saja dia baik-baik saja.

Oh tuhan tolong jaga dia,aku rindu dengannya yang dulu.

Eri....

"Kau bagaikan sang matahari dan aku bagaikan dunia ini."

"Tanpamu aku bukan apa-apa karena bumi tanpa matahari dunia terasa begitu dingin."

"Yang biasanya kau memperlihatkan sosokmu,hari ini kau menutup dirimu dengan dipenuhi awan hitam dan guntur."

"Aku rindu dengan sosokmu itu,dimanakah kau wahai sang matahari?"

HANABITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang