Di dalam ruang bawah tanah, Katya dan Shelo menunggu waktu yang tepat untuk keluar. Hingga mereka sadari, ada sesuatu yang aneh dari penciuman hidungnya. "Apakah kamu juga merasakannya, Shelo ?"
"Iya, ini seperti bau-" dia lalu menyalakan lampu di bawah tanah itu, dan flash. Terlihat tumpukan mayat yang terbaring kaku, di sana terlihat Yoga, pembantu rumah itu, koki-koki rumah itu, dan yang paling mengejutkan, itu adalah orang tua Katya. Dengan ini, Katya sudah tahu alasan mengapa orang tuanya belum juga pulang, tetapi fakta berkata lain, mereka sudah pulang, mereka sudah berhari-hari tinggal dan terbaring di rumah. Hanya Katya saja yang tidak menyadarinya. Katya lalu menangisi dari apa yang dia ketahui, Shelo mencoba menenangkan, tetapi tidak luput karena mereka melihat Yoga dan mengingat teman-teman mereka semua sudah dihabisi. Tangisan Katya tiba-tiba berhenti, dia menggenggam erat tangan Shelo, "Ini sudah waktunya keluar."
"Aku akan menghancurkan kepala si manusia kucing itu!"
~##~
Mereka berdua keluar dari tempat itu, melihat sekitar, dan tidak cukup sepuluh detik, mereka sudah bertemu dengan si manusia kucing. Dengan cepat, Katya menyerang si manusia kucing tanpa pikir, tetapi itu merupakan serangan yang tidak berguna, si manusia kucing mampu menghindari serangan itu, lalu menendang Katya jatuh ke lantai. "Pasti sudah kamu tahu, kan ?"
"Kamu yang membunuh orang tuaku ?"
"Bukan siapa-siapa. Bukan manusia kucing, bukan pembunuh berantai yang aneh, aku adalah aku." Si manusia kucing itu lalu membuka topengnya, memperlihatkan wajahnya yang sesungguhnya. Dia adalah Om Roy.
"Menarik, kan ?"
"Orang yang setiap hari mengajarimu tentang semua pelajaran, makna hidup, malah membawamu ke dalam kematian selanjutnya. Aku sebenarnya tidak suka basa-basi, jadi mohon jangan melawan, aku ingin menghancurkan mukamu dengan pisauku!" Roy lalu melancarkan serangan ke muka Katya, tetapi dengan bantuan Shelo, Katya mempu menghindari serangan itu. Mereka berdua memutuskan lari setelah itu, segera keluar dari rumah, tetapi ketika mereka sudah tiba di pintu rumah, mereka malah bertemu dengan Roy.
"Aduh, Katya, kamu lebih duluan yang tinggal di rumahmu, tetapi malah kamu yang tidak tahu dengan jalan pintas agar bisa tiba dengan cepat di pintu keluar ? Haha, seharusnya aku mengajarimu cara menghindar dan selamat dari pembunuh berantai."
Roy tiba-tiba dengan cepat menyerang Katya, tetapi semua berubah menjadi suram lagi. Itu ketika Shelo memutuskan untuk melindungi Katya dengan tubuhnya, yang mengakibatkan dada Shelo tertusuk dan langsung menuju ke jantung. Membuatnya tidak bertahan lama lagi.
Katya tidak percaya dengan itu, matanya terbelalak, dia tersandung lalu terjatuh ke lantai. Dia hanya memiliki tatapan kosong, Roy lalu mendekat Katya, tetapi sebelum itu, dia melihat ke arah Shelo, "Hei, lihat, wajahnya masih terlihat cantik, biar aku memberikan sedikit perawatan agar kamu lebih cantik."
Roy lalu mencakar dan merobek muka dari Shelo, membuatnya terlihat lebih "cantik". "Oke, selanjutnya ?" Roy melihat Katya, mendekat ke arahnya, memberikan ancang-ancang untuk membunuh orang itu. Katya hanya bisa ketakutan, dan matanya terbelalak, seranganpun dilancarkan, Katya menutup matanya. AHHH!!!
Bersambung...
