3 0

3.7K 487 10
                                    


Pukul tujuh malam Siyeon dilarikan ke rumah sakit, mentalnya belum benar-benar pulih sehingga beberapa kali tidak sadarkan diri.






Jihoon tahu kesalahan ini benar-benar ada pada dirinya yang membiarkan Sohye melakukan apa yang dia mau tanpa memikirkan dampaknya.




Dan kini dihadapannya ada Siyeon dengan selang oksigen menempel di hidungnya. Dokter bilang Siyeon terlalu banyak menangis dan tubuhnya mengalami dehidrasi sehingga beberapa bagian tubuhnya mengalami rasa sakit.



Jihoon belum sempat pulang ke rumahnya, seharian dia menunggu Siyeon di depan rumah Hina. Berharap gadis itu mau mendengarkan ceritanya, meski pada akhirnya ia hanya melihat Siyeon dengan keadaan baik-baik saja tetap dengan wajah angkuhnya.



Jihoon ingin mendekat ke arah Siyeon, namun ia takut. Takut akan kenyataan bahwa Siyeon mungkin saja membeencinya dan keadaannya makin memburuk.




Hina dan Eunbin memandang Jihoon dari pintu, Eunbin beberapa kali mengepalkan tangannya kesal akan apa yang sudah dilakukan Jihoon.


Mengulur beberapa waktu akhirnya Jihoon memutuskan untuk keluar dan Hina masuk untuk menggantikannya.



Demgan langkah cukup cepat akhirnya Eunbin menyusul Jihoon, sedikit manamparnya dengan kekuatan yang ia miliki.



"Kalo gue ada di posisi Siyeon. Gue gak akan pernah sudi lagi buat ketemu lo."



"Siyeon bukan cewek lemah kak, Siyeon bahkan bisa hidup sendiri. Dia udah seratus persen percaya sama lo dan secara tiba-tiba keadaan jadi kayak gini. Dia kecewa, dia sedih, dia marah. Tapi dia cuman bisa diem, soalnya dia sayang lo."




Jihoon tersenyum pahit, dia mengerti. Siyeon tidak akan separah ini jika hal yang ia alami adalah hal yang biasa. Tapi kini apa yang ia alami begitu hebat.




"Apa yang gue bisa lakuin sama dia, Bin? Sebelum orang yang culik dia bisa gue tangkep gue gak bisa berhenti ngerahasiain dia."



"WHO CARES? Sialan ya gue bener bener pengen ngumpat anjing. Emang Siyeon peduli sama lo yang ngerahasiain dia buat dia aman? Engga, yang dia butuh itu pengakuan dari lo. Yang dia butuh itu gak ada lagi gosip gosip tentang lo sama Sohye di sekolah."





Eunbin berkata dengan benar, yang selama ini Siyeon butuhkan adalah pengakuan. Pengakuan tentang dirinya yang menjadi pendamping hidupnya.




Jihoon akhirnya masuk ke ruangan Siyeon, menggantikan Hina yang harus pulang ke rumah.







jihoonkris

jihoonkris get well really soon, babe

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

jihoonkris get well really soon, babe.♡

p.s. i love you, with all my heart @falyasiyeon 💍










tbc

Heheheheheh setelah sekian lama aku sibuk dan agak gak mood nulis jadinya aku baru swmpet nulis di penghujung bulan ini. Bulan depan kayaknya aku bakal ngebut sampe end soalnya januari kemungkinan besar gak bisa nulis lagi heuheuheu

Unplanned-park jihoon. [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang