2 4

3.6K 514 20
                                    

Siyeon terduduk di tempat tidurnya, melihat tayangan yang ada di televisi. Setelah menghabiskan waktu dengan trauma healing akhirnya Siyeon menemukan waktu untuk sekedar bersantai di depan televisi.






"Waktunya tidur, Siyeon."






Siyeon menolehkan kepalanya ke arah kanan dimana Jihoon berdiri di ambang pintu dengan silky pajamasnya.



"bentar lagi."


Siyeon sudah sembuh dari kaku rahang yang disebabkan oleh shock.



"Siyeon."



Akhirnya Siyeon mengangguk dan mematikan televisinya. Dengan lihai Jihoon membantu Siyeon berbaring, menaikan kaki Siyeon lebih tinggi dari tubuhnya dan menyelimutinya.




"Mau pake mask sheet?"



Siyeon mengangguk, sudah lama Siyeon tidak memakai masker rasanya pasti akan menyenangkan.



Jihoon membuka dua mask sheet dan memakaikannya di wajah Siyeon dengan hati-hati.




Siyeon bisa melihatnya, pipi Jihoon yang menirus dan bibir pink Jihoon yang terbuka.








Segalanya yang ada pada wajah Jihoon, terlalu sempurna untuk dibandingkan dengan orang lain.



"Yes Good."



Jihoon memakaikan satu mask di wajahnya.




Lalu keduanya terdiam, sibuk dengan pikirannya masing-masing.





"Kak?"




"Hm?"





"Makasih"





"Buat?"




"Udah selalu ada buat gue, gak pernah absen ngabarin gue sesibuk apapun lo. Dan makasih udah selametin gue."





Jihoon tersenyum, sedikit. Meski hanya sedikit dirinya merasa bahagia.






"Udah sepuluh menit."





Jihoon membuka mask yang ada di wajahnya dan Siyeon.




Ia mengaguminya, mengagumi wajah Siyeon yang seakan-akan cantik tanpa cela sedikitpun.





Mereka bertatapan, cukup lama.






Mengagumi pahatan wajah satu sama lain.





Hingga tiba-tiba Jihoon merendahkan kepalanya.









Dan bibir mereka kembali bertemu untuk keduakalinya.






Jihoon hanya mendiamkan bibirnya, tanpa melumat atau menggerakan bibirnya.







Mereka hanya terdiam sampai Jihoon melepaskan tautannya dan beralih mengecup kening Siyeon sambil mengelus kepalanya.







"you will always be my first thing, Siyeon."







Kupu-kupu itu kini benar-benar terbang, menggelitik perut Siyeon dan memberikan rasa hangat.






"Sekarang waktunya tidur."






Jihoon mematikan lampu, dan mendekap Siyeon dengan hangat di dalam pelukannya.









fin.



Hehehe





Mau fin aja atau engga?

Unplanned-park jihoon. [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang