Bahkan ketika kurasakan aku sudah kehilangan 75% napasku, dan air mata mendidih lolos dari pelupuk mataku, aku tidak butuh dokter, aku tidak butuh racun yang terus menumpuk di perutku. Aku hanya ingin kau menggenggam tanganku Ibu, mengelus lembut dahiku sambil berkata, "Semua akan baik-baik saja." Lalu menemaniku tidur sampai aku lupa seberapa hebat "mereka" meruntuhkan pertahananku. Aku hanya butuh obat itu, Ibu.
Ai
13/11/17
KAMU SEDANG MEMBACA
Suara Hati & Memori
PoetryAwalnya kata-kata di sini saya tulis hanya untuk memotivasi diri saya sendiri atau sekadar iseng lewat di otak saya. Saya menuliskannya hanya sebagai perantara apa-apa yang tidak bisa saya ucapkan secara langsung, saya bukan orang yang pandai memend...