tenth

53 10 0
                                    

"oppa, malam-malam begini kita akan kemana?" tanya yoorin menyamakan langkah kaki wonwoo.

melihat para member lain yang juga sama berjalan yang entah tujuannya yoorin sendiri yang mungkin tidak tau. malam ini yoorin hanya berpakaian casual biasa, dan dia mengenakan masker karena berjalan beriringan bersama member seventeen yang lain yang juga menutup diri.

"aku tidak tau, yang jelas ke kolam dekat taman kota" jawab wonwoo.

sepertinya yoorin mengerti walau wonwoo tidak lebih banyak berkata. ini pasti suruhan agensi.

"menurutmu, apa aku salah kostum?" tanya yoorin pelan, ia menengok ke arah wonwoo yang juga akhirnya menilai penampilan yoorin dari atas sampai bawah.

memang rada berbeda dari perempuan yang lainnya (pic ada di mulmed), karena kebanyakan mengenakan jas jaket panjang, tapi hanya yoorin sendiri yang memakai pakaian se-casual ini.

"tidak salah" jawab wonwoo.

yoorin agak kurang percaya diri, sebenarnya ia ingin kembali dan ganti baju, tapi jalanan sudah cukup sepi dan tidak diperkenankan menggunakan kendaraan jika ingin kemana-mana.

"tidak salah karena kau juga tidak tau apa yang akan kita lakukan nanti" cicit yoorin dengan frekuensi pelan, entah wonwoo mendengarnya apa tidak. tapi wonwoo menoleh.

"tidak yoorin. kenapa kau jadi tidak pede-an?" ucap wonwoo yang ada benarnya juga memang. bahkan jika yoorin ingat-ingat di hidupnya sudah beberapa kali ia salah kostum namun tetap tidak peduli akan itu.

"bagaimana jika mereka menatapku aneh?" tanya yoorin lagi.

wonwoo meliriknya sejenak tetap melanjutkan jalannya dengan langkah lebih cepat lagi sembari menggenggam tangan yoorin agar terus ada disebelahnya.

menggenggam.

yoorin jadi lupa apa yang ia khawatirkan sebelumnya.

"jika orang menatapmu aneh, aku akan menatapmu spesial."

yoorin ingin pingsan rasanya.

ia malah mencoba menoleh ke segala sisi apakah ada orang dengan radius jarak dekat selain wonwoo disebelahnya atau tidak.

ia tidak percaya kalau yang barusan berkata seperti itu adalah wonwoo. sumpah.

pipi yoorin mungkin memerah dibalik masker dan rambut yang ia gerai menutupi sebagian wajahnya, ia sendiri tidak tau itu.

yang jelas sekarang yang dapat yoorin rasakan hanya pipinya yang terasa memanas sepertinya, dan juga tangannya yang tiba-tiba mendingin.

kan dia jadi panas dingin.

salahkan wonwoo oppa yang membuat ia seperti ini. ada kemungkinan besok yoorin sakit karena terlalu terbayang kalimat barusan.

"aku ingin pingsan saja" gumamnya tertahan.

wonwoo menghentikan langkahnya yang cepat bagi yoorin itu.

"kau kenapa? sudah tidak kuat lagi? sebentar lagi kita akan sampai yoorin" tanya wonwoo, setengah panik juga lah pasti.

karena mereka berdua-lah yang memang ada di barisan terakhir member dan pasangannya yang lain. itu karena sebelumnya wonwoo sibuk menyuruh yoorin agar banyak minum agar bibirnya tidak semerah itu lagi.

"ah? kenapa? tidak, aku hanya bergurau/?" katanya ragu. wonwoo tidak mengerti maksud yoorin.

ia lalu berjongkok di depan gadis itu.

"ah, apa yang kau lakukan?" tanya yoorin kaget.

"cepatlah naik, daripada kau nanti pingsan lebih baik aku menggendongmu dari sekarang" kata wonwoo menitah. ternyata wonwoo mendengar gumaman yoorin itu.

tadi pegangan, sekarang disuruh naik ke punggungnya. wonwoo pasti benar-benar dendam dengan yoorin dan menginginkan gadis itu mati karena serangan jantung tiba-tiba karena dirinya.

"kau ini malah melamun, kita sudah ketinggalan jauh jalannya dari yang lain" ujar wonwoo menyadarkan yoorin.

"eumm, aku hanya asal bicara tadi dan kebetulan kau mendengarnya, jadi aku minta maaf dan lanjutkan saja jalannya bersama"

wonwoo memicingkan matanya lalu diam ditempat. rupanya satu yang yoorin belum hafal pasti kalau keinginan wonwoo susah ditolak dan harus dituruti. atau kasarnya, memaksa apa yang ia mau agar mau.

wonwoo masih diam. dan saat yoorin akhirnya menguatkan iman dan takwa untuk naik kepunggungnya ia laksanakan, agar wonwoo tidak marah padanya.

wonwoo berdiri dengan hati-hati karena ada yoorin di punggungnya.

"hei, perhatikanlah pola makanmu. kau ringan sekali seperti aku mengangangkut sekarung kapas saja" ucap wonwoo membuat yoorin mengerucutkan bibirnya.

"percayalah, sewaktu aku masih di sekolah menengah pertama badanku besar sekali. lalu aku mengurangi pola makanku, saat sudah kurus dan kembali makan banyak entah kenapa aku tidak bisa gemuk lagi" jelas yoorin, ia tidak sadar kalau ia melingkarkan kedua tangannya keleher wonwoo dan memainkan kukunya.

andai ada yang melihatnya, pasti akan berpikiran kalau mereka seperti pasangan yang goals.

"apa kamu curhat?" tanya wonwoo lalu terkikik setelahnya, yoorin dibelakang mengangkat kedua alisnya dan ikut tertawa.

"maafkan aku hehe~" ucapnya dengan nada yang terdengar imut di telinga wonwoo, lelaki itu jadi gemas.

"eh iya, kau hanya boleh memanggilku dengan sebutan oppa" kata wonwoo.

"eumm, maksudnya?"

"jika kepada yang lain tidak perlu, hanya padaku saja kau bicara seperti tadi." jelasnya.

"hah? memangnya kenapa masalahnya?"

"karena kau akan terlihat lucu jika mengatakannya"

yoorin hampir tersedak yang untungnya ia tidak sedang menyemil sesuatu.

"lalu?" tanyanya lagi, seolah masih diambang ketidak percayaan apa yang wonwoo katakan.

wonwoo menghela nafasnya.

"aku tidak suka kau terlihat lucu dimata orang lain selain aku kim yoorin."

"jangan bertanya lagi." sambungnya.

wonwoo butuh keberanian, aslinya untuk mengungkap hal itu.

---

intinya author's note kali ini adalah ungkapan kalau authornya baper sendiri pas buat.

spesial buat adegan yoorin&wonwoo aja khusus di part ini! semoga kalian suka ya...chagiya😘

aku ada ujian gaiss jadi maap kalo telat-telat publishnya, makasih yang uda pengertian♥

have aju naiseu stadi kawankawan.

read, vote, and comment❤

The Sarcricife | 전 원우Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang