first

195 23 0
                                    

yoorin memasuki cafe itu untuk yang kesekian kalinya setelah ia tahu bahwa yang selama ini diidolakannya hampir cukup sering menyisikan waktu santai di dalamnya.

yoorin membuka buku bacaan sebagai alih kesibukannya agar tidak terlihat mencurigakan. yoorin bagai penguntit handal sewaan, sudah mirip mata-mata. tapi bedanya yoorin menguntit idolanya sendiri.

itu yang duduk di depannya, dia wonwoo, dan tepat di hari jum'at ini dia datang tidak sendiri ke cafe, melainkan bersama member seventeen lainnya, mingyu.

iya. group terkenal dari korea itu, baru beberapa hari yoorin pindah ke korea, setelah lama sekali mengidolakan group itu.

dan sudah beberapa kali yoorin menguntit idolanya yang paling ia idolakan.

ah~ memang tidak menutup kemungkinan kalau ia akan bertemu keduanya, bukan hanya wonwoo saja. mingyu dan wonwoo memang dekat, dan amat dekat, siapa yang tidak tau itu? bahkan banyak sekali kalangan luas umat men-shipper kedua member seventeen itu. namanya meanie.

tapi yoorin tidak, ia kan suka sekali dengan wonwoo, dan anggota lainnya.

“aku akan bicara dengan dino nanti” ucap mingyu yang coba didengar baik-baik oleh wonwoo. dan juga yoorin.

“dia terlalu banyak menyimpan video dewasa” lanjut mingyu dengan nadanya yang menggemaskan. yoorin tertahan untuk tidak segera mendekat dan menggebrak meja kedua orang itu.

“lalu kau mau apa?” tanya wonwoo dengan suara beratnya.

mingyu menampilkan senyum dengan aura-aura panasnya. oh, siapapun yang melihat ini pasti langsung inisiatif membuat tulisan karyanya sendiri dimana mingyu adalah pemeran utama berotak mesum.

“ya tentu saja aku ingin memintanya” lihat kan?

yoorin menghembuskan nafas yang terbilang cukup keras sambil membenturkan dahinya pada novel tebal yang ia bawa.

wonwoo menengok karena penasaran, tapi mingyu tidak. seperti sedang asik memainkan ponselnya.

wonwoo menyipitkan matanya yang sudah sipit, ia malah membaca judul buku yang ia lihat di tangan perempuan yang masih tenggelam di belakangnya itu.

namanya 'dear nathan'. wonwoo bingung sendiri, adakah di korea buku dengan judul seperti itu? dan lagi bahasa dan nama pengarang yang terlihat terasa asing baginya.

wonwoo kan suka baca buku.

“mingyu ya~ lihat kebelakang” pintanya pada mingyu yang akhirnya menengok.

“apa kau akan bertanya dimana mendapatkan buku itu?” tanya mingyu meledek lalu tertawa kecil setelahnya.

“kau ini!” elak wonwoo lalu berbalik lagi. bersamaan dengan yoorin yang melanjut memata-matai mereka berdua dengan segelas jus hijau.

“aku akan pulang, mau bareng?” tawar mingyu tapi sudah berdiri.

“tidak, aku akan ke suatu tempat dulu.” jawabnya.

mingyu meninggalkan wonwoo pulang dan sekarang adalah tancapnya seorang fangirl seperti yoorin dalam aksinya. paparazi.

berapa kali pencetan kamera ia tekan agar gambar idolanya tersimpah di galerinya, kadang ia jadikan foto profil, background chat, bahkan wallpaper yang gak kalah menarik. hanya yoorin simpan sendiri.

wonwoo merasa dirinya aneh dan memutuskan untuk meluaskan pandangan kemana-mana. sampai matanya menerima tangkap gadis dengan buku aneh tadi sekarang sedang menunduk dalam memainkan ponselnya.

oke, yang terlihat di mata wonwoo sekarang bukan hanya bukunya yang aneh, tapi pemiliknya terlihat sama-sama aneh.

akhirnya ia memutuskan untuk meninggalkan cafe itu, membuat yoorin mesam-mesem kesusahan mengikuti jejak wonwoo yang hilang.

lagi. wonwoo ditemukannya di toko buku bernuansa putih—hijau mint ini. ia terlihat sedang fokus membaca buku.

yoorin mengambil gambar lagi, untuk yang kesekian kali dengan banyak hasil yang ia dapat.

bahkan dari gambarnya itu, jika dibandingkan dengan beberapa hari yang lalu saat yoorin membuntuti wonwoo ke toko buku ini gayanya masih sama saja. yang hanya dibedakan hanya pakaian wonwoo yang berbeda.

semakin kesini makin penasaran juga wonwoo, ia merasa ada suatu yang terus janggal.

ia menengok, dan lagi ada gadis aneh itu.

wonwoo jadi takut sendiri, seperti sedang diincar malaikat pencabut nyawa versi gadis aneh.

kalau dipikir lagi, wonwoo sudah pernah lihat perempuan itu.

saat fanmeet nya, di beberapa variety shownya juga mungkin. mata wonwoo seperti tak asing.

wonwoo menggelengkan kepalanya lalu berjalan keluar toko tanpa membeli buku, dan tanpa meninggalkan jejak agar gadis aneh itu tak lagi sadar untuk mengikutinya terus.

yoorin menghempaskan badannya ke sandran kursi. benar saja, saat ia mendongak lagi wonwoo sudah hilang dari tempatnya.

“mungkin hari ini cukup” ucapnya sendiri, padahal dirinya belum cukup puas membuntuti wonwoo.

ia menaiki bus umum dengan novelnya yang ia masukkan kedalam tas. “oppa itu selalu menarik dimataku. tiap dia menarik dan menghembuskan nafas saja, rasanya aku ingin mimisan” katanya saat melihat hasil fotonya tadi.

yoorin akhirnya turun, berjalan memasuki area komplek tinggalnya di korea.

saat jalan, yoorin merasa ada yang melempar ke sepatunya dengan kerikil kecil.

yoorin menoleh, mendapati seorang pria bermasker dibelakangnya yang berjalan semakin mendekat kearahnya, dan ia hanya mampu diam.

“k-kau menguntitku ya?”

“kau yang menguntitku”

glek.

———

oke sip-sip, ini pertama kalinya author bikin ff. hanya berharap bisa dinikmati dengan baik😳

dan salam buat kalian yang juga sama-sama CARAT kayak author. ini buat ff susah ya ternyata.

dan aku cuma pengin kasih tau kalau ini cerita emang ga ku kasih kapital yang bener di standar Indonesia dulu, karena mau buat kalian santai aja bacanya.

oke skip, sepertinya kalian pintar dengan kata-kata yang author kasih.

read, vote, and comment❤

The Sarcricife | 전 원우Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang