fifteenth

41 8 0
                                    

wonwoo mengedarkan pandangannya sembari tangannya yang mengucek mata kanannya. di luar itu masih terang, tidak menutup kemungkinan kalau beleknya bisa saja terlihat.

mingyu menyadari arah datangnya wonwoo dan mengode temannya yang lain agar melihat ke arah wonwoo.

semuanya dengan berbaik hati memberi space di tengah sofa untuk wonwoo yang sakit. tapi, unpredictable karena wonwoo dengan gaya the king of rejectionnya malah lebih memilih duduk di karpet bawah sebelah woozi.

dikasih ginjal minta darah.

"apa kau sudah selesai membaca buku setebal ini? aku menemukannya di rak bukumu tadi" ucap woozi, aneh. orang sakit masih aja ditanya begituan.

"ah jihoon, wonwoo ini lagi sakit dan kau malah bertanya seperti itu" kata hoshi menyadarkan, dengan tampang tidak berdosanya woozi kembali menjawab, "lalu? apa bedanya dengan hari biasa? dia tetap akan bangun serutinitas ini sakit tidak sakit. lagipula wonwoo pasti sudah baikan" santainya.

mingyu geregetan dan menggoyang-goyangkan tubuh woozi hingga dia meringis pusing.

"cepatlah pergi kau jin dalam tubuh woozi hyung!" ucapnya seperti memberika mantra. yang lain tertawa puas sekali. apalagi jeonghan dan vernon.

"mingyu sudah. satu sahabat kita baru sembuh dan kau akan membuat yang satu sakit lagi setelah ini jika kau meneruskannya" lerai seungkwan yang sadar lebih cepat daripada yang lainnya.

"aku nista sekali disini" kata woozi sambil memegang pelipisnya yang agak pusing tujuh keliling.

wonwoo mengangkat bahu lalu mengedarkan pandangannya.

"hei, hyung mencari kekasihmu itu ya?" tanya vernon lugas dengan gaya tengilnya yang mulai keluar. lalu dengan tanpa dosanya ia menyengir.

"siapa?" tanya wonwoo balik juga dibalas dengan tatapan pura-pura tidak mengerti dan tengil.

dokyeom dan hoshi menahan tawanya agar tidak pecah dan berisik.

"wonwoo memang jahat ㅋㅋㅋ" ucap hoshi tertahan.

"untung bukan aku yang bertanya ehehe" balas dokyeom juga. bahkan jeonghan yang berada disebelahnya juga ikut tertawa, sedangkan vernon sudah menahan agar tidak menggigit hyung itu.

semuanya jadi sibuk dengan kesibukan masing-masing, sesekali wonwoo ikut tertawa atas joke receh yang member lain lemparkan.

"mingyu, kau ada lihat yoorin?" tanya wonwoo setelah dirasa mingyu yang paling diam dan waras. setidaknya mingyu yang paling kenal padanya di waktu serius mana dan yang tidak mana.

"ada di belakang. mereka semua sedang menyiapkan makan untuk malam" jawabnya.

"tapi malam kan masih lama" balas wonwoo dengan kening yang mengkerut.

"mereka juga memasakkan untuk staff. dua jam lagi juga malam asal kau sadar sekarang" jelas mingyu sambil menyenggol lengan wonwoo agar sadar.

ah benar. kalau weekend wonwoo memang terlalu tidak sadar untuk berapa lama ia savety energinya. yang hanya dipikirannya hanya main game, makan, baca buku, tidur. tapi wonwoo tidak gemuk.

"masak apa?" tanya wonwoo.

"masak untuk makan malam hyung! tadi aku sudah menjawab" kata mingyu sedikit geregetan sendiri.

sebenarnya maksud wonwoo juga lain, yang ingin ditanyakan sebenarnya adalah menunya, dari beberapa kemungkinan kalau yoorin tidak akan memasak makanan korea karena setaunya perempuan itu tidak terlalu menyukainya.

"siap-siap aja sakit perut" celetuk wonwoo setelahnya.

"nge? masakan yoorin itu bukannya enak? kau ini kenapa?" tanya mingyu aneh.

wonwoo menghela nafasnya. bagaimana kalau dia mengatakan jika yoorin itu doyan pedas akut.

jadi wonwoo hanya menggeleng, sedangkan mingyu mengerutkan kedua alisnya.

suara ketukan pintu membuat secara refleks dino berlari membukakan pintu itu. disana berdiri rapi orang-orang dengan kemeja putih celana bahan hitam.

ini pasti pelayan. atau suruhan dari manager.

"ada permintaan dari agensi. semua handphone yang ada di ruangan ini akan kami ambil." jelasnya, tentu semua orang disana kaget.

"untuk apa?" tanya suara seorang wanita dari arah belakang. semuanya pun tahu pemilik suara siapa ini, suara khas kebarat-baratan. milik willona.

lalu diikuti dibelakangnya, para perempuan yang lain keluar dari dapur.

tidak banyak bicara, semua mulai menyerahkan ponselnya saat pelayan itu hanya mengatakan kalau ini lagi-lagi adalah suruhan agensi.

yoorin mengambil ponselnya lalu digenggamnya erat, bagaimana jika chelsean menelfonnya secara tiba-tiba? bagaimana kalau chelsean datang saat dirinya masih berada disini? bisa-bisa dia nyasar.

"cepat berikan," sadar park seulbim lalu menagih ponselnya. "kenapa?" tanya nya setelah ponsel yoorin ada ditangannya.

"tak apa, hanya saja aku khawatir pada teman dekatku karena dia akan datang nanti" jawabnya.

"apa kau tidak tau? sebentar lagi juga permainan ini selesai" ucap seulbim jutek, yang membuat yoorin menghembuskan nafasnya tidak percaya.

ah, kapan lagi dia berada di tengah-tengah suasana semua yang ada disini. setelah semuanya selesai, pasti yoorin akan amat sangat merindukannya.

"ya, aku akan kembali ke dapur." jawab yoorin lemas.

seulbim berbalik lalu mengangkat ponsel yoorin dan menekan tombol powernya. yang pertamakali ia lihat adalah gambar wonwoo dengan kacamatanya saat sedang membaca buku, yang diketahui seulbim pasti itu hasil dari yoorin menguntitnya di perpustakaan, karena dilihat terlalu banyak buku disana.

sudah terduga.

pasti orang seperti yoorin adalah dia yang benar-benar mengagumi apa yang ia idolakan.

"dia benar-benar jatuh cinta pada jeon," ucap seulbim lalu mematikan kembali ponsel yoorin.

"dan aku benar-benar tidak ingin menjadi sedih setelah semuanya selesai."

ㅡㅡㅡ

apa cuma gue?

yang jatuh cinta sama joshua akhirnya.

ehehe

jatuhnya cinta yang tidak wajar ketika kita jatuh cinta pada 13 orang sekaligus dalam waktu yang bersamaan.

kalau kalian? apa yang tidak wajar?

The Sarcricife | 전 원우Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang