sixth

52 12 0
                                    

“ah, maafkan aku! tapi keberadaanmu mengagetkanku oppa, silakan masuk, maaf kalau kedaannya tidak ada perubahan sejak waktu terakhir kau meninggalkan tempat ini.” ujar yoorin saat mempersilahkan wonwoo masuk.

yoorin bahkan baru mendengar bel berbunyi dan saat ia berlari dari dapur untuk membukakan pintu, tapi bukannya melihat wonwoo di dekat pagar malah wonwoo dengan maskernya itu sudah berada tepat di depannya.

yoorin mempersilakan wonwoo untuk duduk dan makan dulu di meja makan.

“silahkan dimakan” ucap yoorin.

“kau sengaja mempersiapkan ini semua? untuk apa? aku bukan pangeran dari kerajaan” kata wonwoo, dia sedikit terkejut karena makanan yang dihidangkan terasa berlebihan untuk seukuran dua orang.

“ah tidak...anggap saja seperti permohonan maaf karena waktu itu aku tidak menjamu dengan baik, lagipula hitungannya ini bisa jadi makan malam” jawab yoorin membuat wonwoo diam, memperhatikan makanannya.

“kenapa tidak dimakan? oppa tidak suka? mungkin kata kakakku masakanku memang tidak cukup enak dilidahnya” ujar yoorin agak memelankan nadanya dibagian akhir.

“aku juga tidak memberikan racun didalamnya. percayalah!” lanjutnya.

wonwoo bahkan tidak berpikir seperti itu.

dia berpikir sepertinya semua carat sudah tau kalau ia alergi dengan seafood.

wonwoo sadar dari lamunannya, tidak jauh-jauh dari pertanyaannya apakah pantas ia memilih yoorin untuk menghadiri keputusan agensi itu.

ia mulai mengambil nasi dan ayam yang sepertinya yoorin masak dengan kecap dan campuran bawang bombay, ah sudah lama dirinya tidak makan itu.

“aku percaya. dan apa kau tinggal sendiri?” tanya wonwoo, oke kali ini ia juga harus bertanya balik. tidak enak kalau terus-terusan yoorin yang bertanya duluan.

“seperti yang telah kau tebak” jawab yoorin, ia juga mulai dengan mengambil hidangan yang sama, karena memang selainnya hanya ada buah, makanan pelengkap lain selain makanan utama yang lebih banyak hidangannya, air, dan soda.

wonwoo berpikiran, dengan rumah se bagus ini, yoorin hanya tinggal seorang diri? sudah pasti beberapa pertanyaan hinggap dikepalanya, namun wonwoo memilih untuk tidak dibahasnya sekarang.

siapa tau jika keadaan makin akward nanti, ia bisa bertanya tentang topik ini.

ia menyendokkan makanannya ke dalam mulut, dan rasanya pecah. bukan tidak enak seperti ucapan kakaknya yoorin kepadanya yang gadis itu ceritakan, lidah mana yang menolak makanan enak seperti ini. ya mungkin kakaknya saja, tapi lain di lidah wonwoo.

“kau membuatnya semakin enak, resep apa yang kau pakai?” tanya wonwoo, yoorin tersedak setelahnya.

sadarkan dia kalau yang barusan memujinya adalah biasnya sendiri!

“ah, aku mungkin terbiasa memasaknya” jawabnya seadanya, padahal ia ingin berteriak kencang saat itu juga.

wonwoo mengangguk, di suapan terakhirnya layar ponselnya menyala dan bergetar, namun wonwoo tidak menyadarinya.

“oppa, ada panggilan masuk di ponselmu, sepertinya” ujar yoorin menyadarkan wonwoo.

ponsel diatas mejanya tak menyala lagi saat ia melirik, lalu ia meminum minumannya, beberapa detik kemudian menyala lagi. panggilan masuk dari mingyu.

“mingyu-ya ada apa?”

“kau dimana? tidak sopan sekali tidak makan malam bersama disini”

“aku sudah menitipkannya pada woozi”

“aku tau itu. kau dimana sekarang? member lain sudah bersiap dengan pilihannya”

“bukankah terakhir besok? mengapa kalian buru-buru sekali?” wonwoo menyipitkan mata tidak suka.

ekspresi yang ditangkap yoorin melihat wonwoo begitu tentu tertahan untuk tidak mengambil ponselnya dan membuka kameranya cepat-cepat.

“mereka tidak cuek seperti kau!”

“aku tidak suka gaya bicaramu yang seperti itu kim mingyu.”

lalu hening beberapa saat yang dapat yoorin ambil, sepertinya mingyu dan wonwoo sama-sama diam.

“oke, aku minta maaf padamu. kapan kau kemari?  aku akan keluar dengan member lain. mungkin bisa sekalian menjemputmu?”

wonwoo menggeleng walaupun mingyu tidak tau, “tidak perlu, sebentar lagi aku akan pulang. aku titip cemilan saja.” ucapnya.

“siap! hati-hati ya, salam dari kami semua”

dan sambungannya pun terputus, yoorin mematikan ponselnya cepat-cepat dan melanjutkan acara makan buahnya.

“maaf sebelumnya aku tidak beranjak mengangkat panggilanku” ucap wonwoo.

“ya...tak apa. eum, kau akan pulang ya?” ada sedikit rasa tidak rela di pertanyaan itu. di jam 7 malam ini saat wonwoo pergi pasti suasananya akan berubah.

“sepertinya iya. tapi aku boleh meminta suatu hal padamu?” yoorin tercekat dengan nada serius wonwoo. oh apakah wonwoo tidak bisa bergurau sedikit saja setidaknya. laki-laki itu selalu berbicara langsung ke intinya.

“biasanya orang sepertimu tidak perlu bertanya terlebih dulu” balas yoorin.

“kau bisa datang ke tempatku besok?”

yoorin tidak bisa berkedip sekarang, yang diminta wonwoo, entah apapun itu, yang sebelumnya dan sekarang sama-sama membuatnya kehilangan kata-kata.

“a-aku? b-bisa saja hyung, karena s-sepertinya tidak ada kesibukanku yang lain selama masih disini” jawabnya.

wonwoo mengangguk lalu berdiri disusul yoorin yang membuntutinya dari belakang.

“dan besok, jangan lupa datang” ingatkan wonwoo sekali lagi, yoorin mengangguk patuh. “mungkin dengan beberapa pakaian di dalam koper dan peralatan yang kau butuhkan juga.” lanjut wonwoo.

“ah? APA?! eum...maksudku, maaf sudah bicara keras dihadapanmu, tapi aku tidak mengerti oppa?” yoorin terkejut setengah mati.

“ini rahasia dan kau hanya tinggal datang, berhubung sudah malam aku harus segera kembali atau member yang lain akan mencariku. besok akan kujelaskan semuanya.” jelas wonwoo.

yoorin masih terpaku dan tidak sadar dari lamunannya.

“oppa katakanlah, apa aku bermimpi?”

“tidak.”

“aku tidak sedang sleep talking dengan seseorang yang mirip jeon wonwoo sekarang kan?”

“iya, tidak.”

“ucapanmu yang tadi benar? kau tidak mencoba memberiku pelajaran karena kejadian yang dulu itu kan?”

“benar. dan cukuplah basa-basinya, aku tidak memberimu pelajaran.”

yoorin diam, tak lama dia mengangguk pada wonwoo. wonwoo balik mengangguk padanya.

“hati-hati sendirian dirumah” katanya sebelum jalan ke arah pagar.

“hati-hati juga oppa”

wonwoo menghilang dalam radius tangkap penglihatannya.

ia menyender pada pintu setelah ia menutupnya.

“AKU SHOCK!”

———

author juga shock kok rin, enggak kamu doang😂. jangan gajelas didalem rumah sendirian ya kimyoo, nanti tetangga sebelah bisa menggedor rumahmu.

bagaimana jika kalian ada di posisi yoorin?

read, vote, and comment❤

The Sarcricife | 전 원우Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang