prolog 2

59 6 0
                                    

Awan mulai menghitam, petir bersorak sorai, dan dinginpun menusuk pori pori kulit seakan mencekik tubuh Vella.

Hampir saja kaki itu menginjak tanah SMA Negri Harapan Bangsa, laki-laki itu melintas begitu saja dengan canda tawa yang dilahirkan kawannya. Sampai akhirnya kaki itu enggan untuk melangkah.

Vella hanya menarik nafas, batin nya berkata ingin sekali berkenalan dengan laki laki itu namun itu sesuatu yang tak mungkin

"Vella" dari jauh, seorang laki laki yang bermotor gede memanggilnya. Sampai kaki itu berlari terburu buru menghampirinya.

Mendengar nama Vella di panggil. Ray pun menoleh ke arah Vella yang sedang menghampiri laki laki yang sedang mengendarai motor gede itu

"hujan, gimana dong ?" tanya Vella sambil memayungi kepalanya dengan tangan.

Laki laki yang berada di motor gede itu langsung memberikan mantelnya sampai akhirnya seragam sekolah yang vella pakai tidak terlalu basah.

Dari jauh Ray melihat ketika mantel itu di pakaikan ketubuh Vella oleh laki laki bermotor gede.

Batinnya berujar "siapakah dia ?" bola matanya melirik ke kiri jalan dimana tepat di wajah laki laki yang sedang memakaikan mantel ke tubuh vella.

Laki laki itu bernama Rendy. Mereka adalah sepasang kekasih dari satu tahun yang lalu. Dia tidak se-SMA dengan Vella namun jika sedang hujan Rendy selalu menjemputnya karena merasa khwatir jika vella pulang sendiri.

Rendy. Dia adalah laki laki yang luar biasa sabarnya Vella seharusnya beruntung bisa mendapatkan laki-laki sebaik dan se sabar Rendy namun Vella tak pernah sadar. Vella selalu meremehkan Rendy, mungkin karena fisik Rendy yang tak terlalu tampan yang membuat Vella tak bisa mencintai Rendy.

"Kamu jangan sampe sakit ya, sesudah ini mandi air hangat" senyum ikhlas yang diberikan Rendy itu mengalir begitu saja

"Aku pulang dulu. Assalamualaikum "

"Waalaikumsalam"

PDKTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang