Prolog 3

61 5 0
                                    

Malam itu hujan turun lagi, oktober memang bulan yang sangat digemari hujan untuk turun kebumi. Membasahi mawar merah yang tak sempat Vella siram.

Disudut jendela. Remaja SMA itu mengadahkan tangannya berharap hujan turun ke telapak tangan untuk dia hitung.

Sesuatu yang konyol. Tapi sepertinya itu asyik.

Derrtt.. Derrttt

Handphone nya bergetar, dan membuyarkan hitungan rintik hujan yang jatuh ke telapak tangan

Di layar handphone tertulis nama Rina XII IPA I. Tak berlana lama langsung vella terima telpon rina

"ya hallo ?" tanyaku kepada rina sambil menjepitkan handphone antara bahu dan telingaku, sedangkan tanganku sedang sibuk menutup jendela dan gordeng.

"Vella, gimna kabar loe ?" tanya rina menyaut

" gue baik, lo sendiri gimana kabarnya ?" tanyaku mengulang pertanyaan rina

"gue juga baik, eh lo kenal Ray ? Tadi dia nanyain lo"

"ngapain dia nanyain gue ?"

"tadi sih dia cuma tanya bener enggak gue pernah se SMP sama lo dulu. Gitu aja sih"

"gitu aja ? Gak ada yang lain apa ?"

"ya emang gitu aja. Ciee berharap yang lain ya"

"kaga " suara Vella berbeda sedikit bertingkah aneh yang ia lakukan

"ahhh bohong lo hahaha. Tapi dia minta nomor hp lo tau"

"apa ?" Vella tersontak kaget tanpa sengaja ia mematikan telpon dari rina

"ahhh sialan padahal lagi rame" Vella terus berjalan bolak balik seperti setrika dengan penasaran yang tak karuan antara bahagia atau jangan bahagia.

"Harukah ku telpon lagi rina ?. Ahhh semua ini membingungkanku tuhan"

Dengan perasaan penuh berani ku telpon lagi rina untuk menanyakan rey

Tuttt panggilanku mulai masuk. Tak menunggu lama. Rina langsung menerima telpon dariku dan berkata

"Sorry vell aku baru inget ada tugas. Aku harus kerjain nya sekarang. Nanti lagi ya telpon nya. Bye"

"ee rin.." tut. tut... tutt. . Belum sampai Vella berbicara telpon nya sudah di matikan.

"Ahh rina semakin membuatku penasran" gerutunya

Deerrtt.. derrrettt handphone Vella bergetar kembali, tanpa melihat siapa yang memanggil dengan sepontan Vella menerimanya karena Vella rasa itu pasti rina

'hallo rin, coba jelaskan yang tadi kamu omongin itu apa ?" tanya Vella dengan cepat

"Rin ? Siapa rin ? Jelasin apa ?" dari handphone terdengar suara Rendy

"Mampus gua" suara itu hadir di dalam hati Vella tanpa sengaja

"sayang ?" Randy memanggilku

"eh iya Ren, hehe tadi ada rina telpon aku tanya in soal pelajaran Sosiologi soalnya aku gak ngerti"jawab Vella ngasal

"Rina teman SMP itu kan ?"

"iya"

"bukanya dia anak IPA ?"

"iya anak ipa"

"bukannya ipa gak ada sosiologi nya"

"Ahh tercydok gua"gumamnya dalam hati

"kamu gak lagi bohong kan ?" tanya tendy serius

Tanpa fikir panjang vella matikan handphone dan menonaktifkannya biar rendy menyangka handphonenya kehabisan batre nya.

"Sorry" ujarnya dalam hati

PDKTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang