SALAH NOMOR

45 5 0
                                    

Langkah ini terus mengayun, kata yang terucap tak mau berhenti untuk menghiasi imajinasiku, sampai di penghujung jalan. ku lihat ray sedang memasang selembar kertas pengumuman di mading.

Aku terus berjalan seakan mencuri wajahnya, bolak balik seperti daging sapi yang sedang di panggang di atas arang, rasanya panas, panas ingin terus melihat nya

Rasanya ingin sekali sementara ku hentikan waktu hanya untuk memandangnya lima menit saja. Namun waktu memang terus berjalan sampai tak sadar dia pun menghilang.

Alis ku mengkerut seakan mengatakan "Lho, kemana dia ?" mulutku menelan ludah yang mengumpul di tenggorokan

"Hey" sapaan suara laki laki yang belum ku kenal mengagetkan di belakangku

Dia Ray
Yang menyapaku adalah ray. Laki laki yang sedang ku pandang sejak tadi. Oh tuhan rasanya diriku terkena serangan jantung ringan. Dan tubuhku mendadak mendingin, hati ku seakan menggigil seperti burung merak yang ada di kutub utara

"Oh hallo" sapaku kembali sedikit meragu

"Kamu punya kuota ?" tanya nya datar yang membuatku keheranan karena tiba tiba saja dia mengatakan itu tanpa memulai prolog.

"Hah maksud nya ? Aku ada wifi kok di rumah" 

"Gak ada maksud kok, kemarin aku minta no wa mu ke rina. Tapi kok gak aktif ya ?" tanya nya dengan sedikit senyum malu malu

"Masa sih ?"

"Iya. Boleh di cek no nya? " ujarnya kembali sembari menyodorkan handphone nya kepadaku

Aku sedikit kaget kok bisa secepat ini. Ini adalah situasi yang aku inginkan sejak kemarin. Rasanya tak karuan. Membingungkan dan tak bisa ku ungkapkan.

Perlahan ku ambil handphone yang dia sodorkan ke padaku.

"Ya ampun. ini salah  nomor ku nol nya ada empat, ini kurang nol nya, aku tambahin ya"ujarku bersemangat sambil tersenyum

"Oke makasih ya, oh ya aku ada kumpulan osis hari ini, boleh duluan ya ?" tanya nya seperti enggan berpisan

"Mmm boleh" jawabku meragu

"Nanti malam aku telpon innshaa Allah" ujarnya kembali dengan raut wajah yang memerah seperti malu  untuk mengatakan itu

Tuhan Rasanya hayalanku tersihir menjadi nyata. sejumlah rasa bahagia membeludak secara singkat sampai bibir ini tak mau melepaskan tarikan nya dari sudut bibirku

PDKTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang