RENDY

45 3 1
                                    

Malampun Tiba. Hujanpun masih lebat di langit Bandung membuat dingin sangat menusuk

Berutku terus bersorak sorai. Cacing diperut terus berdemo meminta nutrisi karena memang aku belun makan tari tadi siang

Bapak ibu tidak pulang karena sedang bersilaturahmi dengan keluarganya suami kakakku jadi tak ada makanan deh

"Ahhh alapar sekali"ujarku sambil beranjak dari tidur

Aku mengambil handphone ku dan melihat lihat pesan di wa di sms dan melihat data panggilan tak terjawab

Sejak Rendy menghampiriku tadi sore ternyata Rey melihatku dari jauh. Itu yang membuat Rey ragu untuk mendekatiku. Dan kejadian itulah yang membuat Rey enggan menelponku malan ini. Padahal sudah berjam-jam aku menunggu, kakiku berjalan bolak balik tanpa arah, menunggu Ray untuk menelponku

Rasanya hilang harapanku untuk di telpon Rey. Aku hanya mengelus dada. Dan membatin

"aku sudah punya Rendy dia baik dia tulus kepadaku. Tuhan tolong jaga hatiku untuk setia"

Selang beberapa menit handphoneku bergetar, ada nomer baru masuk ke panggilan handphoneku. Harapanku melambung, Hatiku bersemangat, fikiranku berkata itu Ray tanpa mengulur waku aku langsung menerima panggilan masuk itu

"hallo vella"sebuah suara yang keluar dari handphone

Bukan suara yang kudengar tadi siang! melainkan suara rendy yang bindeng kena flu. Mungkin kena hujan tadi.

Hatiku melemas. Aku membantingkan badanku kekasurku. Dan meringsut kesal

"ya Ren ?" jawabku datar

"lagi apa ? Kok gak semangat gitu ?"tanya nya yang membuatku bangkit dari ringutanku yang membuatku bangkit dari tidurku dan merapi kan posiai dudukku

"gak papa kok, aku lagi tiduran"jawabku

"kamu udah ngantuk ya ?" tanyanya kembali

"sedikit, oh ya kamu ini pake nomer siapa ?"

"Nomornya johan, hp-ku mati kena hujan tadi sore, maaf ya aku gak bisa ngabarin kamu terus"

"iya gak papa kok"

"mmm kamu udah makan ?" tanyanya

"belum, mama papaku ke luar kota aku lagi males masak juga"

"mau aku belikan nasi goreng kesukaan mu di tempat biasa"

"gak usah gak usah sekarang lagi hujan, nanti kamu kehujanan kamu udah flu nanti malah tambah sakit lagi"

"mm iya deh. Oh ya vell johan minta hp nya lagi, aku tutup gak papa kan ?"

"gak papa kok gak papa"

"ya udah. Assalamualaikum"

"waalaikumsalam"

Percakapanku dan Rendy pun selsai Pada akhirnya Rey tidak menelponku. Sudah ini memang lebih baik

Selang setengah jam pintu rumahku ada yang mengetuk. Mungkin itu bapak dan ibu pulang.

Kubuka pintu kamarku yang ku lihat adalah Rendy dengan pakaian yang basah kuyup

"Nasi goreng untukmu" ujarnya sambil menyodorkan nasi goreng untukku

"kamu.. " mulutku menggagu tak habis fikir menerima kebaikkannya

"kenapa ?" tanya rendy

"kamu basah kuyup Ren"

"gak papa kok aku gak mau kamu kelaparan"

"Nih nasi goremg nya. Aku langsung pulang ya. Aku gak enak sama tetangga liat kita berduaan sedangkan di rumahmu tidak ada siapa siapa"

Jleebbb

Perkataan nya begitu menusukku. Hal ini yang membuatku enggan melepaskan nya selain dia baik dan perhatian dia tergolong orang yang shaleh

"aku pulang dulu ya"ujarnya

"nanti kamu bikin air hangat, langsung mandi ya"jawab ki

"iya, pulang dulu ya. Assalamualaikum"

"waalaikumsalam"

Rendy pun pergi. Sebelum ia menyalakan motor saat ia mulai duduk di motor gedenya ia berarah kepadaku sambil tersenyum

PDKTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang