Nayeon mulai membuka pintu rumahnya, dan menuju ke kamar Mina untuk mengambil beberapa keperluan untuk Mina selama di rumah sakit. Setelah selesai, Nayeon kemudian masuk kedalam kamarnya.
"Ige Boyya?" Nayeon terkejut hingga tidak mampu bergerak sedikitpun setelah membuka pintu kamarnya.
Nayeon menatap lekat kearah tempat tidurnya. Diatas tempat tidur Nayeon ada beberapa bunga mawar yang ditata membentuk sebuah hati dan tulisan "Happy Birthday Im Nayeon" serta sebuah kertas kecil di atas bentuk hati.
Nayeon yang penasaran siapa yang membuat semua ini mencoba mendekat ke tempat tidurnya. Di ambilnya kertas kecil tersebut.
To : Im Nayeon
Today, It's your Birthday
But I can just give you all of this
Flake this flower.
That's my heart.
Happy Birthday Im Nayeon.
I Love You
:*
Nayeon tidak kuasa menahan air matanya, tanpa sadar dia telah menitikkan air mata kebahagian walau dia belum mengetahui siapa yang mengirim semua ini. Bahkan dirinya sendiri tidak menyadari bahwa hari ini adalah ulang tahunnya.
Tiba-tiba seseorang memeluknya dari belakang. Dan membisikkan sesuatu di telinga Nayeon.
"Happy Birthday, My Bunny." suara tersebut membuat Nayeon terkejut.
Nayeon langsung melepaskan pelukan itu dan menghadap ke sumber suara. Ternyata benar dugaan Nayeon. Orang tersebut adalah Jeongyeon. Jeongyeon tersenyum kepada Nayeon.
"Maafkan aku Honey, aku hanya bisa..."
"Ssstttt.. Aku tidak menginginkan yang lebih. Cukup ada kamu di sini itu membuat aku bahagia. Terima Kasih." Nayeon menempelkan tangannya di bibir Jeongyeon untuk memotong perkataannya.
"Terima Kasih kembali Honey." Jeongyeon tersenyum.
"Dan... Kenapa kamu tidak memberitahu aku kalau kamu balik Korea?" Nayeon mulai mengusap air mata ke bahagiannya yang kemudian berlanjut dengan memukul lembut Jeongyeon yang ada di depannya.
"Aku ingin memberikanmu kejutan ini, Honey. Sekali lagi Happy Birthday, My Honey Bunny Sweety."Jeongyeon mulai memeluk Nayeon dan mendekatkan wajahnya.
Semakin dekat dan dekat hingga Jeongyeon maupun Nayeon bisa merasakan deru napas mereka berdua. Nayeon mulai memejamkan mata. Jeongyeon mulai menempelkan bibirnya pada bibir Nayeon. Manis, asin, dan lembab yang dirasakan Nayeon yang masih mencoba untuk mengontrol dirinya.
Hingga Tempelan bibir Jeongyeon berubah menjadi lumatan yang membuat diri mereka terbawa oleh suasana ruangan yang berubah menjadi memanas. Jeongyeon mendorong perlahan tubuh Nayeon hingga mereka terbanting ke kasur Nayeon yang ada bentuk Hati dari serpihan bunga mawar.
Semakin dalam dan semakin memahami perasaan mereka satu sama lain karena rasa rindu yang teramat dalam dari keduanya mendorong mereka menjadikan suhu ruangan memanas. Namun rasa rindu yang mereka lepaskan harus tertunda karena ada salah satu pembantu Mina masuk ke kamar Nayeon tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu.
"Alhamdulillah sedikit lagi.." sang pembantu diam membeku begitu melihat apa yang seharusnya tidak boleh dilihat. (Bagi para pembaca di bawah umur skip ya)
Jeongyeon melepas ciumannya dan langsung memalingkan wajah ke sumber suara. Begitupun dengan Nayeon, Jeongyeon langsung berusaha bangkit dan memalingkan wajahnya yang memerah.
YOU ARE READING
FATE (MiChaeng) Season 2
FanfictionDua tahun telah berlalu, Mina kembali kambuh. Kali ini bukan Chaeyoung yang menolong Mina tetapi seorang Dokter Spesialis jantung yang di pindahkan dari Amerika. Dokter tersebut bernama Amber. Awalnya Mina tidak menyukai Amber, namun pada akhirnya M...