"Yeri Passpor udah?" tanya Chaeyoung lagi ketika akan meninggalkan rumah Yeri.
"Done." Yeri mulai menaikkan barangnya ke mobil.
"Oke. Berangkat. Tapi Yeri..." Chaeyoung menghentikan kata-katanya.
"Apa?" Yeri kali ini menatap Chaeyoung dengan seksama.
"Bolehkah aku menengoknya?"
"Nuguya?" Yeri dan Chaeyoung kini sudah siap untuk berangkat dan sedang berjalan meuju Mobil yang akan membawanya ke bandara. Seluruh pembantu Yeri dan Supirnya sudah siap membungkukkan badannya.
"Mina. Once." Chaeyoung memohon kepada Yeri dengan mengacungkan jari telunjuknya di depan matanya.
"Tapi?" Yeri terlihat ragu.
"Aku sudah siapkan beberapa peralatan penutup wajah agar tidak terlihat kok. Aku mohon Yeri." kali ini Chaeyoung menelungkupkan kedua tangannya mulai memohon kepada Yeri setelah mereka masuk kedalam mobil.
"Baiklah, hanya 10 menit saja. Kita tidak ada waktu karena jadwal keberangkatan kita sangatlah mepet." Yeri mulai memasang Seatbelt dan menyalakan mesin mobilnya.
"Goal." Chaeyoung tersenyum sambil mengikuti Yeri memasang seatbelt nya.
Setelah beberapa menit akhirnya mereka telah sampai di rumah Sakit Hangkook. Chaeyoung telah bersiap dengan atribut pelindung dirinya. Jaket tebal, masker, serta tak lupa kacamata hitam. Chaeyoung memandang Yeri yang dibalas anggukan oleh Yeri.
"Ingat, hanya 10 menit." Chaeyoung mengangguk.
Chaeyoung turun dari mobil dan mulai berlari menuju kamar rawat inap Mina. Chaeyoung memang sengaja melakukannya dengan cepat agar tidak terlalu terlihat bahwa dia sedang menyembunyikan identitasnya. Sesampainya di kamar rawat inap Mina, Chaeyoung membuka pintu dan melihat Philip yang telah berdiri menghadap pintu dan membungkukkan badannya.
"Kemana Nayeon Unnie?" tanya Chaeyoung setelah menutup pintu.
"Sedang ada pekerjaan yang tidak bisa beliau tinggalkan Nona." jelas Philip.
"Jika temannya yang kemarin? siapa dah ya?" Chaeyoung mengingat-ingat.
"Nona Jeongyeon? Beliau kembali ke Jepang, ada beberapa pekerjaan beliau yang menanti."
"Oh, Bagaimana perkembangan Mina?" Chaeyoung mulai mendekat ke Mina yang masih tertidur pulas sambil melepas kacamata hitam yang telah berhasil menyembunyikan identitasnya.
"Mulai membaik Nona. Nona Mina sudah sadarkan diri. Bahkan sudah dapat makan bersama Nona Nayeon kemarin malam."
"Lalu?"
"Selamat pagi," seseorang memotong perkataan Chaeyoung. Chaeyoung memalingkan wajahnya untuk melihat siapa yang datang.
"Anda?" Amber mulai mendekati Chaeyoung dan menarik kerah bajunya.
"Kemana anda kemarin? Saya bilang tunggu saya yang sedang menyelesaikan beberapa tugas saya sebelum menyelesaikan masalah ini dengan anda." di pagi yang sangat segar ini Chaeyoung harus dikagetkan dengan emosi Amber.
"Maaf saya tidak ada cukup waktu untuk hal seperti itu. Saya hanya ingin menjenguk Mina sebentar. Lalu, saya akan pergi. Jadi lepaskan tangan anda." Chaeyoung masih menatap lekat Amber yang lebih tinggi darinya.
"Anda mengerti tidak dengan apa yang anda lakukan kemarin? Anda bisa.."
"I know it. Tapi sampai menunggu berapa lama anda menggunakan defibrillator yang notabennya akan memperpanjang penyelamatannya dan akan menurunkan usia hidupnya?"
YOU ARE READING
FATE (MiChaeng) Season 2
FanfictionDua tahun telah berlalu, Mina kembali kambuh. Kali ini bukan Chaeyoung yang menolong Mina tetapi seorang Dokter Spesialis jantung yang di pindahkan dari Amerika. Dokter tersebut bernama Amber. Awalnya Mina tidak menyukai Amber, namun pada akhirnya M...