dua puluh dua

3.2K 205 0
                                    

"MANU, MAIN YUK!" teriak Kayla setelah sepuluh menit mengumpulkan keberanian untuk memanggil Manu.

Pintu pagar terbuka, menampilkan sosok lelaki tampan dengan jambul dan alisnya yang tebal.

"Berisik ya lo kalo nyamper," omel Manu.

Kayla berdecak. "Ya udah kalo gak mau disamper. Gue balik aja."

"Enak aja. Gue udah capek capek keluar rumah, dan lo mau pulang? Gak boleh," tahan Manu saat melihat Kayla berbalik badan.

"Ya lagian lo-nya ngomel."

"Iye kagak. Ayo masuk," ucap Manu mempersilahkan Kayla masuk.

"Mau main apa?" Tanya Manu sambil mendudukkan badannya di sofa.

"Congklak," jawab Kayla.

"Serius gebs."

'Guenya udah serius. Tapi gak pernah diseriusin.'

"Trus mau main apa?"

"Kok balik nanya?" Manu menatap Kayla bingung. Seketika wajahnya berubah menjadi semangat.

"OH IYA! LO KAN MAU NGASIH TAU SESUATU. AYO TELL ME!" teriak Manu.

Melihat itu, Kayla hanya meringis kecil.

'Duh, dia inget lagi.'

"Lo yakin mau denger sekarang?" Tanya Kayla.

"Iya lah. Lo udah ngegantungin dua hari."

Kayla menghembuskan nafasnya pasrah. Mungkin ini memang saatnya dia ngaku.

"Tapi janji ya, setelah gue kasih tau hal ini, lo jangan benci sama gue?" Kayla memastikan.

Manu mengangkat sebelah alis bingung. "kenapa benci?"

"Ish, udah kek. Janji dulu."

"Iya iya. Gue janji gak akan benci sama sahabat gue tercinta."

'Oh sahabat.'

Kayla menarik nafas dalam-dalam. "G-gue su-- sayang sama lo. Lebih dari sekedar sahabat. Sorry kalo perasaan gue salah. Gue pulang dulu," ucap Kayla cepat sambil tersenyum tipis.

Meninggalkan Manu yang masih mematung di tempat.

--------------------------

Apdet lg unch

mantan || Manu Rios ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang