dua puluh delapan

3.2K 202 3
                                    

Manu's Pov

Lima hari udah sejak gue denger kabar Kayla mau ke London. Dan selama itu pula gue gak pernah ngeliat dia lagi. Apa dia udah pergi ya? Tapi keknya gak mungkin deh. Mobilnya aja masih ada. Rumahnya juga kebuka terus. Nyokapnya juga kemaren abis dari rumah gue ngegosip sama mama.

Apa gue tanya sama nyokap gue aja kali ya?

"Ma," panggil gue kepada mama gue yang lagi masak.

"Apa?"

"Itu, mamanya Kayla kapan berangkat ke London?" Tanya gue.

"Lusa."

Seketika mata gue membulat. "Kok cepet? Sama Kayla nya juga? Balik kapan Ma?"

Mama gue berbalik badan --karna tadi dia munggungin gue-- dan duduk di kursi makan sebelah gue.

"Kenapa kamu gak nanya langsung sama Kayla?"

"Lagi jauhan ma."

Gue bisa liat mama gue sedikit kaget. "Kenapa emang? Dia marah sama kamu karna belum dibayar ya utangnya?"

Utang lagi kan. Padahal gue ngutang cuma gocap loh. Diingetinnya setiap hari. Bukan sama Kayla-nya pula. Kayla-nya aja sabodo.

"Dih utang mulu."

"Ya kan kamu sering ngutang sama dia," ucap nyokap gue. "Terus kalo bukan utang, karna apa dong?"

Keknya nyokap emang tempat yang pas buat gue cerita.

"Waktu itu Kayla bilang dia suka sama aku, Ma. Trus setelah itu, kita jadi canggung. Makin ngejauh deh," jelas gue.

"Kok kamu gitu sih? Harusnya kamu respon sesuatu dong ke dia. Kan dia udah berani nyatain perasaannya," nasehat nyokap gue.

"Aku tuh shock, Ma. Kek gak nyangka gitu. Aku kira dia masih gamon sama Jujun."

"Gamon apaan? Jujun siapa lagi. Aneh banget namanya."

"Gagal move on ma. Trus Jujun tuh mantannya dia. Udah jadi mantan aja masih deket banget."

"Terus apa bedanya kamu sama Denisse? Kan kalian juga masih deket."

Iya juga ya.

"Kan aku udah gak suka sama Denisse lagi, Ma."

"Kayla juga udah gak suka lagi kan sama si Jujun itu?"

"Terus aku harus apa, Ma?" Tanya gue.

"Sebelumnya Mama mau nanya dulu sama kamu. Kamu tuh suka juga gak sih sama Kayla?"

"Engga--,"

"Maaf tante, ganggu acara ngobrolnya hehe," potong seseorang. Mampus. Gue kek kenal suaranya.

Nyokap gue berdiri dan ngehampirin orang itu.

"Eh Kayla, ada apa ya?" Tanya nyokap sambil ngerangkul Kayla.

"Uhm, ini Tan. Aku mau ngasih cupcake buatan aku. Siapa tau tante suka hehe. Soalnya kan aku pasti bakal jarang masak bareng lagi," ucap Kayla sambil tersenyum paksa.

Kek nahan boker deh.

Tapi cakep kok. Asli.

"Oh iya, makasih ya," ujar nyokap sambil ngambil tempat cupcakenya. "Oh iya, kamu jadi berangkat lusa?"

Gue liat dia ngelirik ke arah gue.

"Keberangkatannya dipercepat, tan. Jadi besok malem."

Dan setelah itu, gue pergi menuju kamar.

---------------------------
Vomment ditunggu

mantan || Manu Rios ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang