MIDORIMA SHINTARO

1.5K 100 6
                                    

"Midorima lihat ini" seru (y/n) sambil memperlihatkan sebuah sketsa lukisan.

Reader's pov

Midorima hanya mengangguk tanpa melihat sketsa lukisan yang dibuat olehku. Dia sedang asik melihat berita Oha Asa-nya yaitu cancer hingga mengacuhkanku yang berada di sebelahnya.

Aku memanyunkan bibirku hingga maju 5 cm, sambil berdengus sebal. Aku tahu shintaro midorima seorang pemain basket yang sangat tergila-gila pada Oha Asa, tapi apa dia harus mengacuhkanku begitu saja. Aku ini kan pacarnya!!

"Yosh!!"teriak midorima yang tak digubris oleh ku, aku diam dan melanjutkan lukisanku.

"(y/n)-chan temani aku membeli gantungan kunci berbentuk hati(maksudnya love ya) nanodayo! Bukan berarti aku ingin mengajakmu nanodayo" pintanya pada ku.

"Hn...."aku masih merasa kesal dengan midorima, kenapa bila menyangkut Oha Asa nya itu di langsung bersemangat.

"Besok ya bukan berarti aku memaksamu untuk menemaniku, nanodayo" elaknya, aku hanya tersenyum melihat tingkahnya yang satu ini. Itu membuatku jadi tidak bisa marah padanya.

"Ha'i aku akan menemanimu midorima-kun, aku ini kan pacarmu!" kataku bersemangat, terlihat midorima tersipu mendengar ucapanku "Aku akan pulang midorima-kun" ucapku berdiri karena melihat matahari yang sudah akan terbenam.

"Biar aku antar... B..bukan berarti aku khawatir padamu, nanodayo" tawarnya padaku.

"Tidak usah midorima-kun, aku bisa pulang sendiri" tolakku padanya.

"Benar tidak apa (y/n)-chan pulang sendiri, nanodayo" terlihat ia membenarkan kacamatanya yang agak bergeser.

"Benar. Kalau begitu aku pulang dulu, jaa nee"pamitku meninggalkan midorima.

****

Setelah sampai di rumah aku menghempaskan badanku di atas kasur empukku.

"Hah akhirnya sampai di rumah" ucapku dengan lesu.

*Normal pov

Malam itu (y/n) seperti sedang memikirkan sesuatu, terlihat dari raut mukanya yang menunjukkan kekhawatiran.

"Yosh"

Ucapnya lalu duduk di lantai dan mengeluarkan sebuah sketsa lukisan, terlihat ia sedang menuliskan sesuatu di balik lukisan itu.

Tak berapa lama kemudian... (y/n) sudah menyelesaikan lukisannya itu.

"Gomene, midorima-kun"lirihnya, tak terasa cairan bening nan hangat telah membasahi pipinya.

****

Keesokan harinya...

SKIP>>> sore harinya..

(y/n) dan midorima sudah sampai di sebuah kota yang berjejer toko pernak pernik.

Mereka memasuki salah satu toko pernak pernik itu. Lima belas menit kemudian mereka keluar dari toko itu dengan tangan kosong. Mereka pun mencoba toko yang lain dan hasilnya tetep sama.... Begitu seterusnya hingga lima toko sudah mereka datangi.

"Midorima-kun bisa kita istirahat sebentar aku lelah" pinta (y/n) dengan merangkul lengan midorima.

"Bentar lagi (y/n)-chan aku harus menemukannya hari ini juga, lagi pula tinggal satu toko lagi, nanodayo" midorima tidak mau kalah dengan pacarnya itu. Dan menggeretnya memasuki satu toko yang tersisa. (y/n) mengikutinya dengan wajah yang cemberut.

Keluar dari toko itu akhirnya mereka mendapatkan gantungan kunci berbentuk hati yang mereka cari-cari..

Hari sudah gelap, menandakan kalau merka harus segera pulang. Tetapi tiba-tiba hujan turun dan memaksa mereka untuk berteduh di halte.

"Arigatou (y/n)-chan kau sudah mau menemaniku membeli gantungn kunci ini,nanodayo" ucap midorima sambil menunjukkan gantungan kunci itu kepada (y/n).

"Iya sama-sama midorima-kun"senyum (y/n) mengembang dengan manisnya.

Midorima yang melihat itu terkejut dengan tingkah (y/n) yang tak biasa itu.

"Kau tidak marah (y/n)-chan?" tanya midorima dengan hati-hati.

"Tidak"

Jedarrr...

Jawaban yang mengejutkan midorima keluar dari mulut kekasihnya itu.

"B...benarkah, (y/n)-chan tidak berbohong kan. Awas kalau berbohong, aku akan marah, nanodayo" ancam midorima dengan melipatkan tangannya di depan dada.

"Aku benar-benar tidak marah midorima-kun" mencubit pipi kekasihnya dengan gemas.

"Asalkan setelah dari sini kau mau melihat lukisanku yang waktu itu?!" midorima bingung menjawabnya.

"Memang di mana lukisan itu?"

"Di dalam kamarku" jawab (y/n) sambil berjalan ke tengah jalan Raya yang sepi merasakan tetesan air hujan yang jatuh.

"(y/n)- chan jangan di sana!"teriak midorima yang dipenuhi kekhawatiran.

"midorima-kun jika sesuatu terjadi padaku kau jangan bersedih ya!" teriakmu

"Jangan berbicara begitu, nanodayo"

"Aku akan selalu mencintaimu midorima-kun... "Lirihmu dengan memberikan senyuman terindah.

Tiba-tiba sebuah mobil melaju dengan kencang ke arahmu.

"(y/n)-chan awas!!!!"teriak midorima

Tapi sudah terlambat mobil itu berhasil menabrakmu hingga terpental sejauh 5 meter.

Midorima langsung terduduk lemas di samping tubuhmu yang dipenuhi luka, tak terasa air mata midorima meluncur dengan halusnya dan bercampur dengan air hujan yang mengguyur mereka. Samar-samar tadi midorima mendengar perkataan terakhir (y/n) yaitu sayonara.

****

1 tahun setelah kematianmu

Midorima memasuki kamarmu yang terlihat rapi, susunan dekorasinya masih sama. Setelah kejadian hari itu dan dirimu dinyatakan meninggal midorima tidak pernah memasuki rumahmu lagi. Baru setelah 1 tahun berlangsung ia teringat akan ucapan mu untuk melihat sebuah lukisan di kamarmu.

Midorima berjalan menuju meja beljarmu dan melihat sebuah lukisan dirimu bersama dengan midorima. Midorima mengambil lukisan itu dan teringat kembali akan dirimu, tak terasa air matanya kembali jatuh.

Saat dia akan mengembalikan lukisan itu dia melihat sebuah catatan di balik lukisan itu,

"Ini tulisan tangan (y/n)" gumam midorima lalu membaca catatan itu.

"Midorima-kun jika kau membaca catatan ini artinya aku sudah tiada di dunia ini. Gomene midorima-kun aku selalu marah terhadapmu karena kau lebih mementingkan Oha Asa mu dibanding aku yang notabenya adalah kekasihmu. Sekali lagi gomen untuk meninggalkan dirimu. Aku seperti sudah mempunyai sebuah firasat bahwa aku akan pergi meninggalkanmu. Gomen aku tidak bisa membahagiakan dirimu, aku memang kekasih yang kejam. Semoga setelah kepergianku kau menemukan wanita yang lebih baik midorima-kun.

SAYONARA

(y/n) "

****

Maaf kalau ceritanya makin gaje aja.

Tertanda

Author

Love With You ( Anime X Reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang