PROLOG

12.3K 264 2
                                    

Masih teringat jelas di benakku, Jeon Jungkook kakak lelaki yang aku sayangi adalah anak yang periang dan lucu. Saat dia masih menginjak bangku sekolah dasar sifatnya sangat menyenangkan dan selalu membuatku tertawa, kami berdua sering bermain bersama dan kakak adalah orang yang gemar menggelitik perutku atau bahkan mencubit pipiku dengan gemas diiringi suara tawa khasnya. Mungkin saat itu aku bisa merasakan sebuah kesempurnaan dari hubungan kakak-adik yang berbeda kelamin, karena tidak ada pertengkaran, cemburu atau iri atas porsi perhatian orangtua kepada kami. Aku bahkan sangat mengidolakan kakakku sampai-sampai aku sering membanggakan kakakku di hadapan teman-teman di sekolah dan mengatakan "Jangan berani-berani menggangguku atau ku panggil kakakku yang siap memukul kalian semua!" dengan lantangnya. Memikirkannya saja aku malu, tingkahku dulu sungguh kekanakkan dan kenapa bisa-bisanya aku memakai nama kakak sebagai tameng pelindung padahal aku sendiri adalah salah satu anak perempuan yang terkenal preman di sekolah. 

Tapi begitulah keadaanya ketika kami berdua sama-sama masih duduk di bangku sekolah dasar. Akur, tidak ada pertengkaran yang menyakitkan.

Namun semua hal menyenangkan itu hangus terbakar ketika kakak menginjak remaja. Perlahan-lahan sifatnya mulai berubah dan aku adalah salah satu korban dari perubahan sifatnya. 

Entah karena lagi mengalami akil balik atau ada sesuatu yang tidak aku ketahui membuatnya berubah. Sifatnya menjadi sedikit lebih kasar, namun juga sering kali perhatian secara berlebihan. Ia adalah orang pertama yang selalu menanyai dimana keberadaanku, bagaimana kegiatanku di sekolah, nilai-nilai pelajaranku, bahkan ia sering bertanya apakah ada anak laki-laki yang berani mendekatiku karena perasaan suka. Aku heran semua dilakukannya jauh lebih cepat dibanding ayah dan ibu, bahkan ada saatnya aku berpikir apakah sebenarnya aku adalah anak kakakku? 

Sekarang aku sudah kelas 3 SMA dan kakakku adalah seorang mahasiswa di universitas paling bergengsi di Korea Selatan. Umurnya kini 24 tahun, tampan, pintar, tinggi, dan memiliki bentuk tubuh yang atletis, idola para wanita deh pokoknya. Sedangkan aku hanya gadis biasa, tubuh tidak terlalu tinggi tapi tidak terlalu pendek, wajahku ya bisa dibilang cantik karena aku masih satu darah dengan kakakku yang tampan, prestasiku di sekolah tidak terlalu menonjol seperti kakak tapi aku masih tetap menjadi gadis yang paling terkenal di sekolah karena sifat premanku yang awet sejak sekolah dasar.

 Perbedaan yang cukup kontras bukan? tapi menurutku yang paling kontras dari kami adalah sifatku yang ceroboh dan sifat kakak yang perefeksionis,jujur saja hal itu sangat membuatku malu karena kakak kadang mengungkitnya jika kami sedang bertengkar. 

Ngomong-ngomong soal bertengkar aku jadi teringat kakak lagi. Sikapnya kini menjadi lebih kasar, ia sering menyerangku secara fisik atau non-fisik, kadang kalau sudah memarahiku ia juga tidak terhentikan, emosinya tidak akan surut meskipun ayah dan ibu  berusaha menghentikannya. 

Namun ketika ayah dan ibu menanyai kakak apa alasan dibalik sikapnya yang kasar, ia menjawab dengan santai dan berkata...


"Karena aku menyanyangi adikku."




- Possessive Brother-

Possessive Brother (18+) COMPLETEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang