Perpisahan

914 65 5
                                    

Disarankan sambil mendengarkan instrumen dari I'm not a robot OST, Loving With All Your Heart (Tinggal klik icon youtube diatas). Oh ya kali ini aku ceritakan dari POV Jungkook dan special POV. Enjoy!

*****

Sebuah pesan datang dari ayah.

Ia memintaku untuk kembali ke Seoul bersama dengan Eunrin. Kali ini ia berjanji akan berbicara baik-baik demi mencari jalan keluar dengan kepala dingin. Awalnya aku menolak keras ajakan ayah, aku punya feeling bahwa ini hanya pancingan saja agar aku membawa kembali Eunrin ke rumah mereka. Namun ketika ibu meneleponku, suaranya yang terdengar sedih membuatku luluh dan merasa bersalah apabila tidak datang. Ibu berkali-kali mengucapkan kata rindu kepada Eunrin, ia bahkan tidak mau makan dan tidur apabila Eunrin tidak kunjung menemuinya. Bagaimana bisa aku menolaknya? aku juga tidak ingin Eunrin harus bermusuhan dengan ibunya.

Baiklah, apabila memang ini jalan terbaik aku akan kembali ke Seoul dan bertemu dengan ayah. Aku harap pertemuan nanti bukanlah sesuatu yang dapat memisahkanku dengan Eunrin. Semoga ada jalan keluar dimana keluargaku dapat merestui hubunganku dengan adikku. Sudah cukup aku berpisah dengan adik perempuan kandungku yang tinggal di Jeju. Dulu aku sangat ingin melindunginya, tetapi ayah kandungku justru membuangku ke keluarga ini.

"Kakak yakin kita berangkat ke sana? bagaimana jika ayah hanya menjebak kita berdua saja?" Sebelum memasuki mobil, Eunrin berhenti di depan pintu mobil dan bertanya, sebab ia heran mengapa aku mengiyakan ajakan ayah.

"Kau tidak rindu ibumu?"

Eunrin mengangguk. Ekspresi wajahnya tidak bisa bohong.

"Ya sudah kalau begitu tidak usah banyak tanya. Aku memutuskan untuk pergi juga karena mempertimbangkan  perasaanmu." ucapku dengan nada yang sedikit ketus. Ya-sejujurnya moodku juga tidak sedang baik. Hati ini diselimuti dengan penuh kekhawatiran.

"Apa kau sudah mempersiapkan rencana cadangan? jaga-jaga saja apabila nanti tidak menemukan jalan keluar." Tanyanya lagi sambil masuk ke dalam mobil. Dasar keras kepala, padahal sudah kubilang jangan banyak tanya.

"Rencananya adalah ayo kita kabur ke luar negeri. Kita tinggal dan menikah disana, mempunyai anak lalu memutuskan hubungan dengan keluarga kita. Kau bilang kau sudah siap kan dengan segala kemungkinan yang akan terjadi?"

Eunrin terdiam. Aku tahu, di sisi lain sebenarnya ia tidak siap meninggalkan negara di mana ia bertumbuh besar. Apalagi meninggalkan rumah yang sudah memiliki banyak kenangan di hatinya. Aku juga pernah merasakannya.

Apakah aku terlalu egois?

*****

-Special POV-

Nyonya Jeon berlari kecil ketika melihat anak perempuan semata wayangnya turun dari mobil. Segera ia memeluk Eunrin dengan sangat erat, air mata pun jatuh di pipinya tatkala Eunrin membalas pelukannya.

Jungkook sedikit membungkukkan badanya ketika kedua matanya bertatapan dengan mata Nyonya Jeon.

"Kau baik-baik saja?" Tanya Nyonya Jeon, kini ia menatap Eunrin sembari mengelus pipi anak perempuan kesayangannya.

"Tentu. Kakak merawatku dengan baik" Jawab Eunrin. Hal itu membuat Nyonya Jeon menjadi sedikit lega. Syukurlah, Jungkook sepertinya tidak menyiksa adiknya lagi.

"Kalian berdua sudah makan?"

Jungkook dan Eunrin kompak menggeleng. Jujur saja perut mereka terasa sangat lapar. Melewatkan jam sarapan adalah keputusan terburuk mereka tadi.

Possessive Brother (18+) COMPLETEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang