Strong women

277 11 2
                                    

Ya Allah, ampuni hamba yang belum mampu memenuhi perintah mu, tunjukilah jalanmu ya Roob mudahkan langkahku, "dalam kehangatan subuh, ku lirihkan doa pada roob ku"


Pagi hari, seperti biasa sekolah adalah tujuanku. Aku memang nakal dan nyeleneh, tapi masalah pelajaran aku tidak pernah sia-siakan itu.

"Salma" panggilan sahabat baikku Rina

"iya Rina ada apa?

"aku dengar kemarin kau dapat hukuman lagi" pertanyaan yang sudah dia tau jawabannya

"iya rin, aku lelah dengan sikap ku sendiri, aku seperti menutup aib ku  rumah, padahal di sekolah aku... Kau tau itu rin aku sesak menjelaskannya

"Salma, aku ini sahabatmu sejak kecil, aku tau kamu seperti apa. Jangan pernah menganggap diri kamu buruk, Allah tidak suka orang yang rendah diri" ucap Rina memegang tangan ku dengan senyum nya yang manis

"aku ingin berubah rin, aku kasihan pada ayah, beliau menahan beban yang amat besar" lagi lagi sepercik kristal air ku jatuh

"kamu pasti bisa berubah, aku yakin.  Aku bakal selalu temenin kamu ko sal, jangan khawatir" Rina menyemangatiku dengan isyarat mata dan bibir nya, dia sahabat yang selalu membantuku

Bel istirahat berbunyi, seperti biasa siswa siswi berlarian menuju kantin, tidak dengan Rina, dia selalu pergi ke majlis, untuk sholat duha. Sedangkan aku, aku biasa pergi ke lapangan bermain bola.

"berubah sal berubah" bisikan halus melewati indra pendengaranku. Tiba-tiba "bruuuuukkk!!!" pundak kiri ku seakan terhempas.

"prok..prok..prok, wah wah tumben sekali Salma anaknya Ustadz tidak bermain bola?" celoteh si cewek jaman now dari arah kantin

"bisa ga sih, gausah ganggu gue sehari?? Gue lagi males ngadepin cewek-cewek jaman now kaya kalian" permainan jariku

"lo rese ya!!!" mendorong pundak lemas ku untuk kedua kali, aku ingin saja membalas nya, tapi aku selalu merasa ayah mengawasi ku.

"Teng...teng..." bel masuk menyelamatkan ku, akhirnya cewek-cewek jaman now pergi dari pandanganku, senangnya...

Aku duduk di kursi paling belakang, jauh sekali dengan Rina, di sebelahku ada Ridho, dia cowok cupu yang terkenal di sekolah ini, tapi aku tak perduli itu, bagiku teman tak memandang fisik.

Gumpalan kertas melayang tepat jatuh di mejaku "Gue tunggu lo di belakang sekolah" ku lirik cewek jaman now itu, dia tersenyum sinis, mata nya tajam seperti pisau baru di asah, dia fikir aku takut padanya. Tidak akan!!

"Sal, ayo pulang" ajakan sahabatku

"duluan rin, aku masih ada urusan" ku lirik si cewek jaman now yang berdiri seperti patung pancoran hhhh..

"yaudah deh, aku duluan ya rin" Rina pergi begitu juga dengan cewek jaman now itu, sepertinya dia merencanakan sesuatu. dia fikir aku sebodoh itu.

Dibelakang sekolah ada pohon besar, aku tau mereka memanfaatkan pohon itu untuk perbuatan licik nya. Sebaiknya aku kesana nanti saja, kita lihat siapa yang pintar!!

"ehem.." aku datang dengan wajah nyeleneh ku, semua oramg sangat membenciku karnanya.

"Salma datang, salma datang" ekspresi mereka seperti melihat hantu

Mereka sengaja berdiri di samping pohon, mengira aku akan menghampirinya dan berdiri tepat dibawah sasaran..

"kenapa lo masih disitu, lo takut ya sama kita? Hahahhaa" aku biarkan mereka maju, satu... Dua... Tigaa... Tepat di hapanku, aku dorong Tesa ke pohon

"suaaaaaarrrr" air yang menjijikan tumpah kena mahkota Tesa, bando lebih tepatnya.

"si***n!!! Salma!!!" teriak Tesa yang menjijikan itu, rosa keluar dari persembunyiannnya dan terkejut, aku nahan tawa aja deh... Hahhahhh

Ternyata, dibelakang pohon ada rosa yg bertugas, jadi kalau pohonnya bergetar, di lepas tali ember nya. Syukurlah aku selamat..

Aku pergi meninggalkan mereka, biarkan saja mereka saling menyalahkan.. Hehe..

Cinta Dibalik Tirai Rumah AllahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang