Kado dari Zahwa

194 9 0
                                    

Suara notif whatsapp dari hp ku berbunyi, berharap ayah mengabari ku.. "ooh foto dari Zahwa, aku kira ayah" gumamku.

Tadi aku minta tolong Zahwa buat fotoin aku, niat nya bakal aku kirim ke ayah. Semoga ayah senang.

---
Adzan ashar membangunkan tubuhku dari ranjang, aku mandi dan segera wudhu. Selesai sholat, aku membuka kado dari Zahwa, rasa nya kotak ini membuat aku ga sabar ngeliatnya.

"Sebuah buku, bersampul Pink dengan judul "Dear Salma"" ini membuat aku ga kuat nahan nangis, isinya apa aku gatau, tapi udah nangis aja, cengeng ya;'v

Lembar pertama
Teruntuk sahabatku salma..
Aku tidak bisa menemani mu tiap saat, tapi yakinlah, doaku selalu menemanimu setiap detik.
Sal, aku sengaja buat buku ini, supaya kamu tau aku baik-baik saja disini..

Lembar kedua
Ini adalah hari kedua ku di pesantren, aku bakal kasih tau ke kamu sal semua kisah aku disini, semoga kamu suka ya..
Kamu harus tau, teman disini semua nya baik, kakak kelas dan adik kelasnya juga baik ko.

*percepat*

Lembar Kesepuluh
Dear salma..
Aku mewakili dari sekian banyak nya akhwat disini, "Hijrahlah karna Allah tak akan menyia-nyiakan hambanya yang berusaha"
Aku tau ko sal, kamu sulit untuk memakai hijab, tapi aku yakin, dari lubuk hati terdalam kamu menyimpan keinginan yang kuat, aku tidak memaksa. Ini hanya sebagai bukti kasih sayang aku sama kamu..

Jujur aku tidak mampu menahan rasa sakit ini, ini menyiksaku, benar kata Zahwa aku harus hijrah, aku harus menolong ayah..

"Kak..??" Suara panggilan dibalik pintu kamar ku.. Suara lembut Aisyah.

"Iya Aisyah.." jawab ku dengan nada mengikutinya.

"Kaka baik-baik aja?" Ucapnya yang kini berdiri dihadapanku.

"Baik-baik aja ko syah, kenapa?" tanyaku sebari tersenyum.

Aisyah adalah anak yang baik, dia kini menduduki kursi kelas 11, beda satu tahun saja dengan ku. Tapi wajahnya tak mirip sama sekali sama aku, ibu atau ayah.
Jelas dia lebih cantik dariku, kulitnya putih lembut, badannya tinggi, bibirnya pink kemerahan. Siapa yang tak suka dengannya.
Dibandingkan aku? Ibuku sendiri saja tak menyukaiku. Ah sudahlah, jika aku lanjutkan ini menyekik benakku.

"Gapapa ko ka, eemm aku cuma mau nanya aja" ucap Aisyah ragu, sepertinya ini pertanyaan serius. Aku penasaran sekaligus heran sih, tumben banget dia mau nanya seserius ini.

"Mau nanya apa?" ucapku sambil memberaskan kertas kado diatas meja.

Aisyah duduk di atas ranjangku, mungkin mencari posisi enak.

"Sebentar lagi kan kaka lulus, terus kaka mau lanjut kemana? Pertanyaan yang serius gak sih ini? Menurut dia serius. Kok dia mikirin aku lulus kemana yah? Aku nya aja belum kefikiran apa-apa.

"Gatau, aku sih gimana ayah aja" jawabku singkat.

"Kalo ayah gimana kaka, kaka mau gimana?" pertanyaan macam apa ini? Haha dasar polos, aku sih jahat ya hatinya. Jadi suka diskusi jahat dalem hati, mohon dimaklum.

"Ya gatau, gimana nanti deh" aku mengangkat kedua pundakku.

Aisyah melirik ke arah hp ku, tepat disampingnya. Duh perasaan ga enak deh, pasti dia liat foto..

"Ka Salma itu kaka?" Tuh kan apa gue bilang, eh aku maksudnya. Bocah kepo kan dia 😂

"Em bukan" aku mengambil hp ku sambil mengalihkan pembicaraan.. "Oiya ibu mana?"

"Ada ko ka, lagi nyiapin makan malem, soalnya kata ibu, ayah mau dateng" jawab Aisyah yang masih penasaran dengan foto itu, matanya melirik ke arah hp aku terus.

"Oh gitu, yaudah aku mau beresin kamar dulu deh kalo gitu" ucapku menyindir sedikit berharap dia keluar dari kamar ku. Aku ga jahat kan? 😂

"Yaudah ka, Aisyah keluar ya, maaf ganggu" Aisyah beranjak dari ranjangku.

Hehe, syukurlah aku sempat mengalihkan pembicaraan. Kalo ngga, pasti dia ngasih tau ibu. Aku gamau ibu tau. Soalnya malu kalo ibu sampe tau. Jadi cukup ayah aja.

Aku jadi kefikiran pertanyaan Aisyah, iya juga sih ya, pasti ayah gimana aku. Terus aku gimana siapa dong? "ih apa sih jadi keikut polosnya Aisyah"

"Apa aku whattsapp Rizki aja kali ya, dia kan pendengar curhatan yang baik"

"Ki?" chat ku dengan singkat.
*satu menit*
"Iya Sal?" bales chattan nya ikutan singkat juga. Ko kesel ya :'v

"Mau curhat boleh?"
*lima menit*

"Ih Rizki sumpah ngeselin banget, giliran dibutuhin ngilang" gerutuku membuka tutup layar hp. Kalo aku chat Zahwa, kasian. Dia pasti lagi istirahat besok kan otw pesantren lagi. Yaah gimana dong?" batinku berdiskusi.

"Rina, ah iya aku kan punya satu sahabat lagi, Rina... Rina.." ucapku, mencari-cari kontak Rina.

"Rin?" sapaan singkat.
*dua menit*

"Iya Sal?" balesan singkat juga😑

"Mau curhat"

"Tumben? Yaudah aku telfon aja ya" yes akhirnya ada pendengar setia juga.

~Panggilan masuk~
Langsung ku sambar terima.

"Rin rin, lulus sekolah kamu mau kemana?" tanyaku tergesa-gesa.

"Ini sih bukan curhat namanya, tapi nanya" jawaban Rina kesal.

"Yah kan nanti ujungnya curhat juga rin"

"iyadeh iya.. Aku lulus insyaAllah kuliah Sal. Emang kenapa?"

"Em, oh kuliah? Ya gapapa sih, menurut kamu, aku harus gimana?"

"Kita lanjut besok ya Sal di sekolah, bentar lagi maghrib nih"

"Kan besok tanggal merah kita libur"

"Oiya, yaudah besok aku kabarin lagi deh, yaudah ya Assalamu'alaikum"

Rina menutup telfonnya, padahal belum selesai curhat.
Besok libur ya ternyata, aku ngapain ya.. Aku selalu bertanya dan menjawab sendirian..

*******

Ditunggu next nya ya, silakan vote and coment, maaf kalo typo.

Cinta Dibalik Tirai Rumah AllahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang