jealous

180 8 0
                                    

Keheningan malam mulai menghangatkan tubuhku, air wudhu membuatku sejuk.
Ku rebahkan badanku, nenatap langit-langit kamar, membayangkan cahaya menembus, lalu aku tersenyum ikut bersamanya.

"Yaah, bakal sepi lagi deh ga ada Zahwa, baru juga sebentar ketemu, udah pergi aja" aku menatap foto yg terpampang di walpapper hp ku.

Tiba-tiba notif whatsapp berbunyi, Satu pesan dari seseorang, yang aku harapkan itu ayah, jika bukan ayah, mungkin dari grup😂 kan jomblo😅

"Dipake terus jilbab nya sal" *Zahwa* ya itu pesan dari zahwa, sahabatku.

Jariku terdiam. Tidak tau harus membalas kalimat zahwa seperti apa. Aku masih gundah, jiwaku masih bergoncang, ragaku seakan pergi mencari arah yang akan sulit aku temukan.

"😊" itulah jawaban ku untuk Zahwa, seakan aku menerima pernyataan dari Zahwa. Tapi bener deh dari lubuk hati paling dalem, emang ada niatan buat hijrah, cuma ko berat gitu ya. Aku menatap cermin ragu.

"Aku harap kamu menerima pernyataan aku sal, semoga Allah memudahkan langkah mu, jangan takut untuk menjadi lebih baik. karena Allah bersamamu"
Balasan Zahwa

"Iya Zah amiin., InsyaAllah."
Balasku singkat.

"Besok pagi aku balik ke pesantren Sal, kamu jaga diri kamu baik-baik ya"

"Iya Zah, kamu juga hati-hati ya, doakan aku semoga bisa menjadi seperti kamu" aku meneteskan kristal air ku. Ini memang menyakitkan, disaat aku benar-benar membutuhkan Zahwa, Zahwa malah pergi cepat berlalu dari waktu saat kami bersenang-senag tadi siang.

***
Lewat dari pesan Zahwa, aku melirik foto yang menjadi profil seseorang, ga fokus siapa yang pasang foto itu. intinya aku liat cewe yang subhanallah banget, dari mulai alis, hidung, bibir.. Uuuh mendekati sempurna. Apalagi jilbabnya panjang banget, ya Allah..

"Rizki, hah Rizki?? Ga salah nih? Ko si Rizki sih" aku berbicara gawat sendiri.
Ternyata yang memasang foto cewe berhijab cantik itu Rizki.

"Ih ko aku jadi aneh gini sih, masa iya aku jealous?"
Aku tercengang memandangi foto yang bersanding dengan nama Rizki. Seakan tidak percaya semua ini.

Tiba-tiba tanpa kendali, jariku mengetik pesan untuk Rizki "DP nya cantik ki, Siapa tuh?" ini bodoh, aku mengirimnya.

Selang 2 menit

"Siapa ya? Tebak hayo siapa?"
Balasan Rizki membuat ku rapuh.

"Oh pacar?" jawaban yang bodoh sih, tapi ga tau kenapa pengen aja bales gitu..

Notif pesan Whattsapp

"Hehe, bukan pacar ko Sal" jawaban ini membuat ku sedikit lega.

"Oh kirain pacar" balasku singkat.

"Bukan pacar, tapi Calon Bidadari Syurga aku. Hehe"

Dag dig dug, dag dig dug.. detak jantung ku berdetak lebih kencang sesekali berhenti karna aku menahannya. Ini menyakitkan, oh tidaak Rizkiiiiiiiii.

"Wah alhamdulilah ya" jariku bergerak sambil gemetar karena kalimat Rizki di hp ku. Beneran dong aku cemburu. 😓

"Alhamdulillah doakan saja Sal, nanti pulang dari Kairo aku mengKhitbah nya" balasan Rizki di sana sungguh membuat hancur hatiku, ga hancur sih, belah dua gini 💔 you know lah 😅

Gatau deh harus bales apa lagi, intinya aku POTEK🤧

"Eh tunggu deh, ngapain juga aku potek karena Rizki, dia itu sahabat aku. Rasa sayang sebagai sahabat aja ga lebih!"aku meluapkan semuanya untuk menangkan hati ku sendiri.

Kadang orang yang selalu ada yang membuat kita nyaman. Seketika rasa itu berubah menjadi sayang. Bener ya kata pepatah, Cinta itu datang karena terbiasa.
Aku mengalami ini, benar-benar aku alami. Sebuah perasaan yang pertama kali aku rasakan, ya! Sayang yang melebihi dari sayang sebagai sahabat.
Mungkin kalian pernah merasakan sepertiku. Sakit bukan? *Aku berlarut dalam kesedihan*

-----

Maaf ya teman, saya baru bisa update lagi, semoga kalian suka ya walaupun sedikit, hehe. Jangan lupa baca, Like, dan coment ya..
InsyaAllah bakal saya lanjut lagii.
Terima kasih sudah mau membaca😊

Cinta Dibalik Tirai Rumah AllahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang