Zahwa My Love

242 10 3
                                    

Suara jangkrik melelapkan mata ku, malam hening tentram tak bersuara, hembusan lembut angin malam melewati sisi indra pendengaranku, alas bantal menemani kenyamanan ku, selimut tebal menenangkan raga ku, hanya tidur yang mampu membantu melupakan hariku, walau hanya sekejap sekiranya membantu hatiku tenang.

Adzan subuh menghentikan alam mimpi ku, gemercik air mulai menderu di sisi rumah yang berpenghuni.

Hari ini adalah hari minggu, hari dimana aku menghabiskan waktu di rumah. Bosan?? Pasti. Ya bagaimana lagi, udah takdirku jadi penjaga pintu rumah. Beda dengan Aisyah yang selalu diajak ibu membeli segala macam ke pasar, mall, alfamart, yang intinya disana mereka senang. Aku tidak iri dengan Aisyah, hanya lelah menahan semua nya.

"Tok..tok..tok, assalamu'alaikum" suara ketukan pintu membangunkan ragaku.

Suara perempuan, kira-kira siapa ya? Ayah ga mungkin, ibu dan Aisyah juga ga mungkin. Mereka masuk keluar tanpa aku tau. Yaa begitulah jangankan ketuk pintu, suara langkah kaki saja tidak pernah ku dengar.

"Terus siapa dong?" gumamku, sambil berjalan dengan langkah cepat

"salma" ucap wanita berjilbab dengan senyum manis lebar dan mendekapku dengan kencang

Dia adalah sahabatku Zahwa. Dulu, aku, Zahwa, dan Rizki selalu bersama ibarat 3 serangkai.

Aku menangis tak tahan rindu. Benar, sahabat itu segalanya. Walau sudah lama tak bertemu, rindu mengikuti tak henti.

"Zahwa... Kamu kemana aja, aku kangen wa" rintihku dengan membalas dekapan Zahwa.

"Sekarang lagi liburan pesantren sal, aku baru bisa pulang pas liburan aja. Aku baru sampe nih, taro tas langsung deh kesini" salma memegang kedua tanganku mengayunnya. Seperti orang yang sedang berpacaran yah.. Hehe.

"uuuh Zahwa, yaudah masuk dulu yu" ucap ku menunjuk sofa merah di dalam rumah

"emmm, tapi ga lama ya sal, soalnya niat aku kesini mau ajak kamu jalan-jalan" tawar Zahwa mengangkat satu alisnya.

"Jalan-jalan? Kamu beneran mau ajak aku jalan-jalan?" tanyaku riang masuk ke dalam rumah.

"Iya sal, beneran ko. Aku punya sesuatu buat kamu" senyumnya membuatku penasaran.

"Bener yaa, yaudah aku ke kamar dulu ganti baju" aku loncat-loncat saking senangnya.

"Aku ikut ke kamar kamu ya sal, boleh ga? pinta salma lembut.

"Boleh ko boleh, yo" ajakku menarik tangan Zahwa

"Aku pilih-pilih baju di lemari, ko ribet ya padahal mau jalan-jalan sama sahabat bukan cowo loh ini?" ocehku membuka tutup pintu lemari

"Zahwa tertawa kecil" mungkin karna melihat aku ribet kali yak, jadi malu hehe..

Tiba-tiba Zahwa membuka pintu lemari kayu krem di sampingnya, dia memilihkan baju untukku, daaan, hasilnya buat aku kaget pake banget. Zahwa keluarin gamis hitam pink salem. Bagus banget. Dan anehnya aku lupa kalo aku punya banyak gamis, saking ga pernah di tengok lemari nya. 😂

"Sal kamu pake ini aja" menjulurkan gamis ke arah ku.

"Emmm" aku mengambilnya dengan ragu.

"Udah gausah di polos-polosin gitu mukanya, cepet pake" Zahwa mendorong ku ke arah kamar mandi.

"Aku pantes ga ya pake ini" aku lirik gamis yang ada di tanganku dan memutar-mutar badan ku, so princes gitu.. Hahahah.

"Pantes ko sal, belum coba aja udah su'udzon" oceh Zahwa melirik ku tajam, bagi aku sih ini artinya meledek, ya itulah sahabatku, seperti terlihat judes. Tapi hatinya alus kaya baju baru disetrika. Wkwk..

Sebenarnya aku ga pernah pake gamis sebelumnya, semua gamis ini ayah yang belikan. Ayah yang selalu membujuk aku untuk memakainya, yah akunya aja belum siap. Tapi kali ini, aku coba. Walaupun ayah ga ada dirumah, aku akan foto dan sendpict ke ayah, pasti ayah senang. Ga sabar liat ekspresi ayah..

"Udah belum Sal?" suara cempreng Zahwa membuyarkan lamunanku

"Udah ko udah" aku membuka pintu kamar mandi dengan ragu tapi bahagia. Gimana ga bahagia, akhirnya aku bisa melakukan ini untuk membahagiakan ayah. Cukup ayah. Ibu? Mana perduli.

"Subhanallah Sal, cantik banget kamu" ucap Zahwa seperti tertegun melihatku, tapi ga mau GR sih, Zahwa kan tukang ledek.

"Apasih wa, ini tuh biasa aja.." aku melihat ujung kakiku yang hampir tertutupi kain. "Yaudah yu kita berangkat, mumpung masih pagi sekalian jalan sehat kan?" ajak ku menarik tangan Zahwa.

"Aduh Salma, masa kamu pake gamis tapi rambut kamu di kepang kuda gitu sih? Yang bener aja" ujar Zahwa menahan tawa, seperti sedang menonton badut yang beraksi.

Aku bingung sekaligus malu, Zahwa benar-benar membuat aku syok dengan kata-katanya. Dia tau kalau aku paling susah memakai hijab, tapi hari ini dia datang bikin down. Ya down! Kata-kata anak alay kalau lagi adu kata sama temannya terus kalah. 😅

---------------

Assalamu'alaikum wr,wb.

Kira-kira Salma mau ga ya pake hijab? Ikuti terus yu cerita nya. Nanti bakal bikin kalian baper dan emosi juga loh..
Oyah, Ini belum setengah dari ceritanya, jadi jangan sampe kelewat satu part ya hehe..

Maaf jika ada salah ketik, atau kata yang kurang berkenan..
Aku terima kritik dan saran ko..
Semoga bermanfaat😊
Jangan lupa Vote and Comen ya..

*follow? Langsung di follback ko*
*feedback? Ask aja*

Tunggu next nya ya kawan 😊

Wassalamu'alaikum wr,wb.

Cinta Dibalik Tirai Rumah AllahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang