Jealousy

304 34 4
                                    

.

.

.

Hyungwon sedang diam di pinggir lapangan sambil menyenderkan badannya ke kursi. Dia tidak bersemangat untuk bermain basket hari ini. PIkirannya terus dipenuhi dengan kata-kata Rowoon tadi pagi. 

'Mungkin nanti kita akan dijodohkan' Hyungwon melempar bola basket yang dia pegang dengan kesal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

'Mungkin nanti kita akan dijodohkan' Hyungwon melempar bola basket yang dia pegang dengan kesal. Buru-buru dia meraih tas miliknya dan pergi dari lapangan. Teman-temannya hanya mampu melihat kepergiannya dengan menggelengkan kepala.

.

.

Bona dan Rowoon sedang duduk di pinggir kolam kecil di sekolah mereka. Bel pulang sudah berbunyi beberapa menit lalu namun mereka memutuskan untuk mengobrol sebentar. Sebenarnya sih Rowoon yang menarik Bona untuk ikut dengannya.

"Jadi apa yang ingin kau bicarakan?" Tanya Bona melirik namja yang duduk di sampingnya.

"Noona, kenapa kau pindah ke sini?" Rowoon mulai bertanya pada Bona tentang kepindahannya ke sini. Yeoja itu terdiam sejenak sebelum menjawab pertanyaan Rowoon.

"Aku... Hanya ingin membuat orang yang aku sayang aman" Bona menunduk berusaha agar dia tidak menangis.

"Maksudmu?" Tanya Rowoon, dia tidak mengerti apa yang dimaksud Bona. 

"Aku ingin Ibuku hidup tenang, jauh dari jangkauan ayahku" Setelah beberapa menit mepertimbangkan apakah dia harus menceritakan apa yang sebenarnya kepada Rowoon, atau tidak.

"Ibumu? Memang apa yang sebenarnya terjadi?" Rowoon semakin penasaran apa yang yeoja itu sembunyikan.

"Ayahku sangat membenciku. Dia menganggapku sebagai sumber petaka di keluarganya... Aku sebenarnya bukan anak kandung keluarga Kim" Bona tersenyum miris saat dia mulai bercerita tentang masalahnya. "Aku diadopsi oleh Eomma Kim saat aku berumur 6 tahun dan membawaku masuk ke dalam keluarga Kim. Saat itu aku tidak memiliki nama, aku tidak tahu kenapa bisa berakhir di panti asuhan dan eomma Kim yang pertama kali bertemu denganku langsung meminta Appa untuk mengadopsiku. Setelah itu Ibu memberiku nama Kim Jiyeon" Suara Bona mulai bergetar menahan tangis. Pikirannya mulai melayang ke masa lalu.

Beberapa tahun yang lalu...

Bona kecil terus mengikuti langkah kaki wanita yang ada di sampingnya. Dia bilang kalau Bona akan ikut pulang dengannya. Ibu kepala panti bilang kalau Bona akan mendapat keluarga baru yang sudah lama dia harapkan. 

"Nah, sebentar lagi kau akan bertemu dengan keluarga barumu, sayang" Wanita yang sedari tadi menggenggam tangannya itu membuka pintu rumah dan langsung disambut oleh beberapa orang.

"Aigo~ siapa dia? manis sekali" 

"Wajahnya begitu lugu. Lihat lah! anak yang manis" Bona memandangi setiap orang yang ada di sana. Mereka tersenyum padanya. 

White Sugar (Sweetheart)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang