A Secret

292 31 6
                                    

.

.

.

Bona gelagapan melihat Hyungwon sedekat ini. Dia berusaha mengalihkan pandangannya agar tidak bertemu dengan kedua manik mata milik namja itu.

"Jawab aku Kim Bona" Hyungwon berkata pelan namun cukup membuat Bona sedikit bergetar. Untung rambutnya dia gerai kalau tidak, pasti namja itu bisa melihat pipinya yang mulai memerah.

"A-aku.. Aku tidak takut" Bona berusaha berbicara seperti biasa namun suaranya tidak bisa ia kontrol.

"Benarkah? Lalu kenapa kau gugup begitu?" Tanya Hyungwon sedikit menjauhkan dirinya dari Bona. Yeoja itu akhirnya bisa menghembuskan nafas lega karena Hyungwon akhirnya menjauh. Bagaimana dia tidak gugup kalau dia berhadapan dengan jarak sedekat itu dengan Hyungwon? Namja itu bodoh atau apa sih.

"Ehm.. Siapa yang gugup. Tidak, kok" Bona memegang buku yang dia pegang dengan erat.

"Bona, jujur saja padaku. Apa kau takut dan berusaha menghindariku?" Tanya Hyungwon, dia berharap kalau yeoja itu bisa bersikap seperti biasa lagi padanya.

"Ungg aku tidak menghindarimu oppa. Hanya saja aku tidak mau membuatmu sial" Perkataan Bona membuat Hyungwon tercekat. Dia teringat kembali kejadian saat di Klinik bulan lalu. Dia menyesal karena tidak bisa menahan amarahnya. Ya, dia marah karena saat itu kakinya terkilir dan tidak bisa mengikuti pertandingan tetapi dia memaksa untuk ikut, dan saat itu pula dia menyelamatkan Bona hingga kakinya semakin cedera.

"Ah, sudah sore. Aku harus pulang. Aku duluan ya oppa" Bona bergegas membereskan barang-barang kemudian pergi begitu saja dari perpustakaan. Hyungwon yang sedari tadi hanya diam kemudian tersadar dan menyusul Bona. Untung saja Bona masih belum jauh, maka dengan melangkahkan kakinya sedikit cepat, Hyungwon berhasil menyusul Bona.

"Kim Bona, tunggu" Hyungwon meraih tangan Bona lalu menariknya pelan. Dia lalu membuat Bona berbalik menghadapnya. Sedangkan yeoja itu terlihat kaget dan hanya bisa terpaku diam. Hyungwon masih terus memengangi tangan Bona, dia berusaha mengungkapan apa yang ada di hatinya.

"Maafkan aku" Sebuah kalimay pendek keluar dari mulut Hyungwon dan Bona bisa dengan jelas mendengarnya karena tempat mereka berdiri cukup sepi. 

"Ne?" Bona memastikan apakah dia tidak sedang mengkhayal, mana mungkin namja cuek di depannya bisa berkata seperti itu.

"Aku minta maaf soal kejadian beberapa minggu lalu, aku tidak bermaksud berkata seperti itu" Bona membuka mulutnya saat mendengar Hyungwon mengucapkan kalimat yang cukup panjang untuk pertama kalinya. Hyungwon pun tidak menyangka dia bisa berkata seperti itu.

"Ehm.. Tidak apa-apa. Aku sudah memaafkanmu, lagipula aku juga salah. Maaf selalu mengganggumu, oppa. Kau tenang saja, aku tidak akan membuatmu kesal lagi, aku-

"Berhenti. Jangan bicara seperti itu" Hyungwon memotong perkataan Bona, dia tahu apa yang akan yeoja itu katakan padanya.

"Kenapa aku hanya ingin-

"Kubilang berhenti" Hyungwon menatap tepat ke kedua mata Bona, tetapi kali ini bukan tatapan datar yang biasa dia berikan pada Bona.

"B-baiklah, bisa kau lepaskan tanganku. Aku harus segera pulang, Ayah bisa marah kalau aku pulang terlambat" Bona menjadi sangat gugup ditatap seperti itu oleh Hyungwon, makanya dia ingin cepat-cepat pergi saja.

"Biar aku antar" Kata Hyungwon kemudian melepaskan cengkraman di tangan Bona. Yeoja itu hanya diam dan membiarkan Hyungwon mengantarnya pulang.

"Oppa" Panggil Bona, mereka berada di dalam Bus yang menuju tempat tinggal Bona. Bus itu tidak terlalu ramai, hanya ada beberapa penumpang dan mereka berdua di sana.

White Sugar (Sweetheart)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang