'Aku menunggu di taman biasa'
Bona mengecek pesan yang baru masuk ke ponselnya. Dia mengutuk dirinya sendiri karena bangun telat, padahal hari ini dia ada kencan dengan Hyungwon.
Sebelum memasuki taman, dia menggunakan layar ponselnya sebagai cermin, mengecek apakah penampilannya sudah rapi.
"Oke, saatnya bertemu dengan oppa" Ucap Bona riang dan mulai memasuki taman. Dia berjalan menuju ke tempat duduk yang berada di dekat kolam. Tampak seorang lelaki yang sedang bersandar.
Bona tersenyum senang menyadari kalau itu adalah Hyungwon, buru-buru dia menghampiri lelaki itu.
"Oppa, maaf aku telat...." Bona tidak melanjutkan perkataannya begitu tiba di hadapan Hyungwon. Dia melihat penampilan Hyungwon yang sedikit berbeda.
Hyungwon menoleh menatap gadis di depannya. Lelaki itu memaki masker yang menutupi sebagian wajahnya. Sebenarnya dia tersenyum namun Bona tidak bisa melihatnya.
"Oppa kenapa memaki masker? Apa oppa sakit? Kenapa tidak bilang-
"Aku tidak apa-apa. Aku hanya sedang ingin memakainya" Hyungwon berdiri membuat perbedaan tinggi di antaranya dengan Bona cukup jauh.
"Benarkah? Oppa baik-baik saja?" Bona menempelkan punggung tangannya ke dahi Hyungwon, memastikan kalau lelaki itu tidak sakit.
"Iya, kau tidak perlu khawatir. Lagipula ini kan hari yang penting, kan? Aku ingin melihatmu tersenyum, bukan raut sedih seperti itu" Kata Hyungwon.
"Tapi... haa~ Ya sudah" Bona menyunggingkan senyum dengan menatap Hyungwon yang ada di depannya.
"Ayo" Hyungwon mengulurkan tangannya supaya Bona bisa menggenggamnya. Gadis itu mengangguk dan dengan senang hati menyambut uluran tangannya. Keduanya akan bersenang-senang setelah seminggu penuh tidak bertatap muka.
..
..
Mereka memutuskan untuk berjalan-jalan di taman yang pada hari itu tidak terlalu ramai. Keduanya ingin menghabiskan waktu bersama karena hampir seminggu mereka tidak bertemu.
KAMU SEDANG MEMBACA
White Sugar (Sweetheart)
Fiksi Penggemar"Aku ingin menjadi kekasihmu, oppa!" "Berhenti mengikutiku" "Tapi aku suka padamu, oppa" "Aku lelah, jangan mengangguku lagi" "Aku tidak akan menyerah sampai kau mau menjadi kekasihku!" "Aku membencimu, Kim Bona" "Baiklah, semoga kau bahagia. Aku se...