Chapter 24 (END)

7.5K 197 19
                                        

Harap Vote sebelum baca!
_________________________________________

Tampak keluarga Uchiha sedang berkumpul di ruang rahasia bawah tanah. Mikoto sedari tadi hanya diam dengan tatapan kosong begitupun Fugaku,ia hanya diam sambil menunggu Madara yang sedang membaca sebuah buku tebal bersampul warna hitam berdebu.

"Menurut buku ini,bulan purnama kedua akan terjadi malam ini berarti Sasuke harus bangun sore ini juga"ucap Madara sambil menutup buku tebal yang tadi ia baca.

Fugaku yang mendengar perkataan Madara hanya menghela nafas.

"Apa yang harus kita lakukan untuk membangunkannya?"tanya Fugaku.

Madara menutup matanya mendengar pertanyaan dari Fugaku "mungkin dokter itu bisa diajak berkerja sama dengan kita"jawabnya,Fugaku hanya mengangguk.

Madara pun mengalihkan pandangannya ke arah Mikoto,dia tampak masih diam dengan tatapan kosong,Madara yang melihat itu menghela nafas,tampaknya Mikoto masih sangat trauma dengan kejadian tadi.

"Seharusnya kau bisa menerima itu Mikoto,ini hanya permainan takdir jadi jangan hentikan dengan keegoisan mu"ucap Madara,Mikoto yang semula hanya diam dengan tatapan kosong kini menatap Madara,ia paham jelas apa maksud dari ayah mertua nya itu tapi bagaimana pun juga dia adalah seorang ibu yang pasti akan sedih dan trauma melihat keadaan anaknya.

"Aku tau ini permainan takdir Otou-sama,tapi ibu mama yang tak sedih melihat anak nya dalam keadaan yang tidak sehat"balas Mikoto.

"Aku kira kau sudah belajar tentang ini dengan almahrum ibu mertua mu Mikoto,aku harap kau bisa mengerti jika takdir tak harus memakai ego"kata Madara dingin lalu pergi dari ruangan itu meninggalkan Mikoto dan Fugaku berdua.

Mikoto yang mendengar perkataan Madara hanya tertunduk,dia memang sudah diajarkan untuk menahan keegoisan oleh almahrum ibu mertua nya namun ia tak bisa mengendalikannya sekarang,hatinya begitu sakit ketika melihat anaknya tadi dengan tega mendorongnya,sangat sakit hingga keegoisan itu muncul pada dirinya.

"Aku tau dengan perasaan mu Mikoto begitupun dengan Otou-sama tapi kita ini adalah Uchiha dan kau tau pasti seorang Uchiha harus menjaga sikap dan ketenangan dalam dirinya atau kau akan merusak harga diri Uchiha"ujar Fugaku lalu juga pergi meninggalkan Mikoto.

Mikoto yang mendengarnya itu semangkin tertunduk.

'Mereka mengatakan mereka tau namun mereka tak merasakannya'

~*OOoooOO*~

Saat ini Itachi mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi,wajahnya tampak menunjukkan keseriusan sekaligus kemarahan,ia tak percaya bila adiknya diculik dengan semudah itu oleh Karin padahal penjagaan sudah ketat.

"Arghhh kemana penjaga itu"ucap Itachi dengan emosi,Sakura yang duduk di sampingnya mencoba menenangkan Itachi.

"Tenang Itachi-nii tenanglah,bila kau tenang maka Sasuke-kun juga akan tenang"kata Sakura menenangkan.

Itachi hanya diam tak merespon,ia semangkin menambah kecepatan mobilnya hingga membuat Sakura harus berpegangan kepada pegangan yang ada di mobil Itachi.

"Hati-hati Itachi-nii,kau ingin kita mati sebelum menyelamatkan Sasuke,huh!"ujar Sakura namun Itachi tetap tidak merespon.

Kini mobil mereka mulai memasuki hutan,Sakura kira mereka tersesat namun melihat ekspresi keseriusan Itachi ia yakin bila mereka berada di jalan yang tepat.

"Apa kita tidak menghubungi keluarga yang lain dulu Itachi-nii?"tanya Sakura.

"Tidak perlu"jawab Itachi dingin dan datar,setelah mendengar jawaban dari Itachi, Sakura langsung diam tak lagi mengucapkan kata-kata apapun,ia takut bila nanti Itachi akan terbawa emosi oleh kecerewetannya.

Love(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang