'Noona, aku di ruang istirahat.
Kemarilah aku sendirian.''Ya Jeon Jungkook!
Kau mau apa?''Aku ingin bermain sebentar noona.
Kemarilah!''Bodoh! Bagaimana jika yang lain liat?'
'Tidak akan, noona!
Hanya ada Hoseok hyung dan Jimin hyung.
Hoseok hyung sedang menyiapkan dokumen untuk presentasi ke owner.
Dan Jimin hyung sedang pergi menemui supplier.
Jadi hanya ada noona di ruangan itu.
Aku sudah pergi dan sekarang noona tinggal buat alasan untuk pergi sebentar.
Ayolah noona! Aku menginginkannya, sebentar saja.''Dasar bodoh!'
Tunggu sebentar'Dan tak perlu lama aku segera pergi menyusul Jungkook ke ruang istirahat.
Dengan jantung berdebar aku menemukan Jungkook disana yang tersenyum menatapku.
Aku segera mengunci pintu ruang istirahat sebelum meluncur ke pangkuannya.
"Kau izin dengan Hoseok hyung apa, noona?"
"Aku bilang padanya mau keluar mencari obat sebentar"
Aku melancarkan jari jari tanganku membuka kancing 3 kancing atas kemeja Jungkook sebelum beralih ke kancing celana Jungkook.
"Aaahhh.. kurasa kita hanya punya waktu satu jam. Aku akan bermain maksimal.."
Jungkook tersenyum kecil sebelum melumat bibirku. Jungkook berhasil membuka kemejaku dan membuangnya ke lantai sebelum ciumannya beralih ke tubuhku.
Jungkook benar benar bermain sesuai waktu dan tempat. Sangat bersih dan tanpa meninggalkan banyak bekas.
Sedikit beruntung Jungkook mempunyai tubuh yang melebihi rerata tubuh seorang lelaki. Dengan badan sixpack dan otot bisep yang menyembul di dua lengannya, Jungkook cukup mempunyai pasokan kekuatan untuk bermain dalam posisi berdiri dimana pun kami melakukannya.
Menahan erangan saat kita mencapai puncak merupakan salah satu sensasi yang membuat tubuhku semakin bergetar menahan hasratnya.
Dan aku hanya bisa melampiaskan kenikmatanku dengan mencakar punggung Jungkook hingga memerah.
Dan benar, dalam kurang dari satu jam. Kami bedua telah sampai di puncak kenikmatan kami. Saling terengah dan membagi nya. Memberiku sensasi yang kembali membuang ingatan tentang malam panas yang lain.
---
"Hyung, aku akan kunjungan ke site untuk melihat progress"
"Pergi saja.."
"Bisa aku mengajak Yoora noona?"
Aku menoleh ke arah Jungkook yang sedang meminta izin pada Hoseok. Kenapa bocah itu mencatut namaku tanpa pemberitahuan seperti ini?
"Aku kira Yoora noona perlu tahu kelengkapan barang yang sudah didatangkan dari Jepang minggu lalu."
Aku mengangguk canggung memberi dukungan pada pernyataan Jungkook setelah sesaat Hoseok menoleh menatapku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bruise [M] ✔️
Fanfic[ Proses PENERBITAN ] Kenyataan adalah hal yang tidak bisa dihindari. Setelah seseorang yang dianggapnya menjadi masa depan yang indah baginya menghancurkannya dengan menikah dengan perempuan lain, Min Yoora harus menerima kenyataan bahwa dirinya m...