Bruise [M] ✔️

03 || Friends

Selamat pagi semuanya.
Jadi, siapa diantara kalian yang readers lama?
Siapa yang readers baru?

***

Katanya teman adalah sosok yang akan selalu bersamamu saat kamu dalam keadaan sangat terjatuh. Teman yang akan mendengarkanmu, menghiburmu, bahkan akan membawa kembali ke atas. Teman pula yang akan selalu berada di barisan terdepan untuk membelamu saat kamu terkena masalah.

Aku jadi ingat cerita Yoongi Oppa. Yoongi oppa adalah orang yang sangat dingin bahkan terkenal dengan sikap galaknya. Diantara teman kampusnya, aku hanya mendengar satu nama, Kim Namjoon yang selalu menjadi sahabat Yoongi Oppa selama mereka kuliah. Bahkan hingga sekarang keduanya mendirikan label perusahaan di bidang musik dan melejitkan penyanyi beserta lagu yang meledak di pasaran.

Keduanya bersahabat seperti sehidup semati. Yoongi oppa berkata bahwa dia tak perlu banyak teman, cukup satu yang mengerti dan membawanya ke atas adalah Kim Namjoon.

Aku sedikit beruntung. Aku, Lee Hana, Jung Hoseok, Park Jimin, Kim Taehyung merupakan sahabat semenjak kami kuliah. Bahkan aku dengan Hoseok dan Jimin merupakan teman satu sekolah di senior high school. Dan Hoseok, Jimin dan Taehyung adalah teman sejak mereka masih anak ingusan yang hanya memakai celana dalam superman warna biru, begitu mereka bilang.

Jeon Jungkook satu tahun di bawah kami. Tapi bocah itu terlalu pintar hingga di akhir tahun sebelum kelulusan menjadikannya seangkatan dengan kami dan mengambil proyek untuk tugas akhir bersama. Dan secara tidak langsung membuatnya bergabung dengan kami.

Ya, jika Yoongi Oppa hanya punya Namjoon Oppa. Aku punya 5 orang itu yang menjadi teman perjuanganku. Bahkan hidup matiku.

Aku bersungguh-sungguh, ada saat Jin meninggalkanku, aku ingin segera mengakhiri hidupku. Mungkin terdengar memuakkan, namun saat itu aku benar-benar kehilangan jati diriku. Karena sesungguhnya, aku telah memberikan hal berharga dalam diriku untuk Jin. Hal yang seharusnya seorang wanita jaga untuk suaminya di masa depan. Kehilangan Jin seperti kehilangan masa depan bagiku. Karena lelaki itu yang mampu memberikanku harapan tentang masa depan.

Aku menangis, meraung hingga hampir seminggu menginap di apartement Hana. Keempat sekawan pejantan itu selalu menghampiri apartment Hana setiap hari untuk melihat keadaanku.

Aku masih ingat saat itu, Hoseok yang merupakan tertua di antara kami terlihat begitu marah hingga lelaki itu hampir memukul dan menghancurkan wajah tampan Jin tepat sebelum pernikahannya. Bahkan Taehyung dan Jungkook, si Otak mesum itu hendak menculik dan memperkosa calon pengantin Jin di malam mereka menikah.

Beruntung ada Jimin dan Hana yang jauh lebih bersih otaknya untuk menahan keinginan tiga orang itu untuk menggagalkan pernikahan Jin.

Aku bersyukur, sungguh. Secara bergantian Hana, Hoseok, Jimin, Taehyung dan Jungkook mengajakku berbicara dan mengajakku keluar jalan. Entah kami serombongan ataupun sendiri. Mereka hanya ingin aku melupakan tentang Jin.

Namun satu hal yang mereka tak bisa penuhi, bahkan tak bisa aku hindari. Jin masih membayangi pikiranku, dan lelaki itu selamanya akan menjadi mimpi burukku. Membawaku ke takdir yang paling ingin ku hancurkan.

Kembali lagi, katanya membagi kesusahan dan kesedihan pada teman adalah hal terbaik melewati semua masalah. Aku sudah membagi ke mereka. Semuanya.

Namun satu pula hal yang tidak bisa kuhindari saat aku membagi kesedihanku pada mereka, pada mereka pula akhirnya aku memasrahkan diriku. Disaat aku menemukan cara untuk melupakan Jin saat dengan mereka, cara itu pula yang akhirnya menjadi candu dan memabukkan hingga membuatku ingin terus merasakannya hanya untuk melupakan sosok Jin.

Terlebih di saat mimpi buruk seperti semalam datang lagi. Disaat seperti ini kusadari, aku tak bisa lepas dari cara mereka, ah tidak, bukan mereka, lebih tepatnya satu sosok seorang Kim Taehyung.

"Taehyung.."

With greatly Love,
Adoreyna
October 17, 2017 || April 29, 2019