Selalu Tersenyum

164 14 0
                                    

Pergi pagi
Buta tanpa mentari
Dengan motor tahun 1990-nya
Menjauh dari rumah

Membanting tulang
Keras, dengan penuh keringat
Basahi tubuh, baju lusuh

Berjalan kesana
Berlari kesini
Laksanakan tugas
Dengan baik dan pasti

Sakit pun
Tak dikeluhkannya
Demi kelurganya
Mungkin apapun
Selama itu halal
Akan dilakukannya

Sekarang?
Sakitnya yang lama dideritanya
Mungkin telah hilang
Karena semuanya sudah berakhir
Dari sesosok pahlawanku

Pagi ini pun
Dia akan di kebumikan
Dengan jiwanya yang telah bebas

Hujan turun pagi ini
Membasahi wajahku menutupi air mataku
Seakan Ikut menangisi kepergian Ayahku
Yang telah lama menjagaku

Terpa angin membawa hujan pergi
Mebiarkan sang mentari menginjak wajahku
Untuk memperlihatkan sosok pelangi

Aku tahu itu sebuah tanda
Aku tahu, bahwa aku harus selalu tersenyum
Ayahku masih akan tetap di hatiku
Jangan sedih, dia pasti selalu melihatku



Jakarta, 2017
-PenulisAmatir (andhigo77)

Oleh Andhigo77

Festival Puisi GBSpirit 2017Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang