Alam yang Bercerita

93 8 0
                                    

Malam itu, aku bertemu
Dengan sebuah senja
Ia berwarna indah
Jingga yang menarik

Malam itu, aku bertemu
Sebuah senja yang berlalu
Senja yang terlalu cepat pergi
Yang berganti biru tua milik sang langit

Malam itu, aku bertemu
Jutaan Bintang yang bersembunyi
Di tengah kegelapan yang terselimut
Dia yang hebat, terlihat malam itu

Beberapa waktu kuberikan
Mataku kupejamkan
Ya, malam itu angin bercerita
Tentang hebatnya dunia

Mungkin sekarang ilalang akan marah
Karena aku lupa menceritakan tentangnya
Kehebatan parasit yang berjuang tumbuh
Juga kehebatan embun kala pagi yang bersarang

Malam itu gunung terus berteruak
Ia juga ingin bercerita, katanya
Melalui angin, ia memanggilku
Melalui tanah, ia bercerita

Kemudian, pasir pun menari
Ia menatap sebuah layar bercahaya
Katanya, manusia itu gagah
Dibandingkan mereka yang terinjak

Semakin larut, semakin merunduk
Bukan mulai surut saat kuabaikan
Dia mungkin marah tak kutanggapi
Mungkin karena aku terlalu sibuk mendengar cerita sang gunung

Malam itu, hanya satu yang terdiam
Dia tak bercerita padaku
Ya, dia awan
Sang kegelapan yang membahagiakan saat terik

Embun yang basah membangunkanku
Melalui dinginnya kehangatan pagi itu
Ya, pagi itu embun dan awan bertengkar
Mereka berebut untuk bercerita

Hingga akhirnya sang pemilik siang tiba
Matahari dengan bahagia tertawa
Ia mentertawakan embun dan awan
Mereka harus pergi dan merelakan matahari menguasai

Siang itu, matahari bercerita
Ia mencintai rimbunan pohon
Tetapi katanya, pohon mencintai udara yang memeluk
Haha, betapa lucunya kisah cinta alam ini

Dari matahari, aku mengetahui
Kesedihan Sang Rimba yang menangis
Di dalam Sumatra teriris gergaji
Terbakar api yang panas merata

Katanya, para pohon meringis saat patah
Katanya, para pohon menangis saat dikuliti
Katanya, para pohon menjerit saat dicacah
Katanya, para pohon marah saat manusia menyepelekan perjuangan mereka

Aku hanya bisa terdiam saat itu
Saat kurasa panas yang menusuk di tengah lapangan
Kurasa tidak tertandingi perjuangan para pohon
Juga lebih kuat sang parasit pejuang dibanding aku

Aku bukan siapa-siapa
Jika dibandingkan dengan pasir yang rela terinjak
Aku bukan siapa-siapa
Jika dibandingkan dengan pengorbanan para bohon yang tabah

Aku juga bukan siapa-siapa
Jika dibandingkan dengan matahari yang setia
Terus bersinar walau tak dihargai
Terus menemani walau tak dihiraukan

Aku, sang manusia biasa
Hanya mempu berkata melalui sastra
Tentang indahnya senja kala malam
Tentang indahnya fajar kala pagi

Aku, sang peniti waktu yang terbuang
Hanya mampu ucapkan penyemangat melalui lagu bersama waktu yang terbuang
Kepada alam yang berkorban
Kepada alam yang setia










by: @afiqanajla

Festival Puisi GBSpirit 2017Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang