Sore itu, untaian kata mengalir di mulut ibu
Diceritakan kisah kesahnya dulu
Katanya puluhan abad yang lalu
Mereka tidak seperti merindu
Hijau segar tak kenal lalu
Nuansa rindu tak pernah mau
Ingin rasanya terus begitu
Indah, hijau, segar harus menyatu
Dalam dekapan alam syahduSeperempat menit perkataan ibu
Dilanjutkannya sambil memandang jingga biru
"Nak, alam kita tak pernah menipu"
Sepenggal kata itu, memburu hati nuraniku
Pohon, bunga, dan kalian yang hidup di sampingku
Ingin kuceritakan sepenggal kisah masa lalu
Kata ibu, kutilang bertengger mesra di rantingmu
Kupu kupu menyibak lembut kelopak merahmu
Sungguh, aku ingin hidup di masa ituNamun, ironis sekali masa kini denganmu
Realita ini, tak seindah ekspektasi dulu
Keegoisan durjana yang biadab itu
Membunuh, membakar, membuang suka-suka mau
Lalu menyisa pilu yang menderu
Alam kini tak seindah dulu
Serasa berubah hijau kelabu
Bukan hijau segar selalu
Sekarang, aku hidup di keabuan biruKudus, 10 November 2017
Feniana Ningrum
KAMU SEDANG MEMBACA
Festival Puisi GBSpirit 2017
PuisiKilas balik perayaan hari jadi kami yang pertama. Yeayyy... GBS sudah berusia satu tahun, Alhamdulillah. Isinya tentang keseruan lomba yang diadakan oleh kami. Mau tahu apa aja? Yuk intip-intip work-nya. Jangan lupa vote dan komen ya Sahabat Spiri...