Kuda putih berlari dengan kecepatan angin menembus lebatnya hutan dan gelapnya malam. Wan'er menunggangi kudanya tanpa rasa takut akan binatang buas yang mungkin akan menyerangnya di dalam hutan.
Sejak kejadian itu Ia sudah tidak takut lagi dengan gelap. Kejadian lima tahun yang lalu yang berhasil menekan ketakutanya menjadi keberanian tanpa batas. Wan'er sengaja meninggalkan obornya setelah ia keluar dari lorong, karena akan sangat merepotkan jika harus menunggangi kuda dengan membawa obor.
Hanya dengan di terangi cahaya bulan Wan'er melewati lebatnya hutan dan gelapnya malam. Delapan belas menit melakukan perjalanan akhirnya Wan'er sampai di kuil yang ia tuju.
Wan'er segera turun dari kudanya dan berjalan masuk kedalam kuil, di pintu kuil Wan'er bertemu dengan biksu yang ia titipi gelang. Wan'er memberi salam kepada biksu itu dan begitu pula dengan biksu tersebut.
"Biksu saya datang untuk mengambil gelang itu," Biksu itu memberika tiga buah gelang tali pada Wan'er. Wan'er bingung bukankah tiga hari yang lalu hanya satu kenapa sekarang menjadi tiga, batinnya.
Biksu yang tau kebingungan Wan'er menjelaskan. "Tuan putri saya meletakkan dua buah gelang lagi untuk diberikan pada tuan putri dan pangeran mahkota yang akan di nobatkan besok,"
"Biksu itu benar kenapa aku tidak memikirkannya, aku juga harus memberikan hadiah untuk kakak sebagai ucapan selamat karena telah dinobatkan menjadi kaisar masa depan bukan," Batin Wan'er.
"Terima kasih biksu, dengan apa saya harus membalas kebaikan biksu ?" Wan'er sejak kecil diajari oleh kakeknya jika ada seseorang yang membantunya maka ia harus membantunya.
"Tidak perlu tuan putri, sebuah kehormatan bagi saya jika saya bisa membantu tuan putri,"
"Karena anda telah membantu saya, saya harus membalas kebaikan anda. Kakek saya selalu mengatakan pada saya bahwa ada siklus sebab akibat di dunia ini, jadi saya mohon apa yang bisa saya lakukan untuk biksu ?"
"Jika memang tuan putri memaksa, saya tidak membutuhkan bantuan apapu namun kuil ini mungkin butuh,"
"Baiklah saya akan membantu membersihkan kuil ini dan saya akan kembali ke istana besok pagi," setelah memikirkan apa yang bisa ia lakukan untuk membalas kebaikan biksu, ia memilih untuk membersihkan kuil.
"Saya akan sangat berterima kasih jika tuan putri melakukanya dan sang Budha pasti akan senang," biksu itu mempersilahkan Wan'er untuk masuk kedalam kuil dan menunjukan tempat alat-alat kebersihan diletakkan.
Sebelum mulai membersihkan kuil Wan'er tidak lupa memberi salam pada sang Budha dan berdoa. "Saya berharap sang Budha akan mendengarkan doa saya, saya mohon berikanlah kemakmuran dan kesejahteraan untuk negeri ini dan berikanlah Yang Mulia Kaisar Wu kesehatan juga umur panjang. Juga berikanlah seorang pewaris tahta yang adil dan benar, tutunlah ia menuju jalan kebenaran agar rakyat tidak sengsara,"
Setelah berdoa Putri Wan'er menulis sebuah surat sebagai ucapan ulang tahun untuk ayahnya dan juga untuk pangeran mahkota yang akan dilantik besok. Wan'er mulai membersihkan kuil tersebut, saat membersihkan ia teringat bahwa ia memiliki janji dengan penjaga gerbang.
Waktu itu ia berjanji pada prajurit penjaga gerbang bahwa ia akan mencarikan hadiah yang tak kalah bagusnya dengan hadiah miliknya. Mengingat itu Wan'er segera meninggalkan pekerjaannya dan meminta izin pada biksu untuk pergi sebentar. Wan'er berjanji akan segera kembali ia juga menitipkan dua gelang dan suratnya pada biksu. Sedangkan gelang yang satunya ia pakai.
Wan'er menaiki kudanya dan memacunya kedalam hutan, ia teringat jika ayahnya itu sangat menyukai daging rusa. Jadi ia pikir ia bisa berburu rusa sebentar sebelum hari semakin gelap. Wan'er selalu membawa busur, anak panah dan belati jika ia keluar istana, semua itu untuk berjaga-jaga siapa tau ia di serang di luar istana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Knight Of The Blue Sword
Fantasy"Hari ini aku berdiri disini diantara pasukanku dibalik baju zhira besi sebagai seorang jendral. Dan kau berdiri disana sebagai seorang jendral dari musuh ku." "Guruku benar seorang kesatria tidak boleh jatuh cinta. Tapi pada saat itu juga guru tela...