8◾ Tumben

508 56 3
                                    

Lesha mendengus kesal saat Faqih membatalkan janji nya untuk menonton film terbaru di bioskop hari ini,karna Faqih bilang ia mau pergi ke toko kpop yang hari ini sedang ada diskon lightstick.

Sejujurnya Lesha tidak membenci sifat Faqih yang menjadi Fanboy ini,tapi namanya pacar kan pasti butuh waktu berdua. Nah sifat yang kaya gini yang dibenci Lesha,Faqih gabisa membagi waktunya untuk Lesha dan untuk hobinya ini.

"Hih mau sampe kapan gua di nomor dua in gini" Lesha mendengus kasar.

Weekend kali ini sangat membosankan bagi Lesha,karna sudah hampir tiga jam Lesha hanya gulang guling di kasur.

"Kerumah nyokap aja kali ya?" pikir Lesha,dan langsung menggerakan badannya menuju lemari,untuk menyiapkan pakaian yang akan ia bawa.

Setelah sudah selesai Lesha beranjak dari kamarnya,tapi saat melewati ruang tamu langkah Lesha terhenti.

"Mau kemana kamu?"

"Ayah? Ngapain kesini?"

Ya laki laki itu ayahnya Lesha,orang yang meninggalkan Lesha sendirian dirumah sebesar ini,orang yang hanya memberi kasih sayang untuk Lesha hanya lewat materi.

"Ayah hanya mengecek keadaan rumah,rumah ini mau ayah jual dan kamu harus ikut tinggal bersama ayah dan mamah tiri mu"

"Saya ga sudi satu atap sama orang yang udah ngerebut kebahagiaan orang lain"

"Lesha jaga bicara kamu! Ikut ayah dan akan ayah tata ulang masa depan kamu!"

"Untuk apa?masa depan saya sudah hancur. Perempuan itu sudah menjadi benalu di keluarga saya,dan anda tuan David Ibrahim anda juga yang sudah merusak masa depan saya!"

Plak

Tamparan keras mengenai pipi Lesha,

"Bicaralah dengan sopan saya ayah mu!"

"Ayah?masih pantas anda disebut sebagai ayah?setelah apa yang anda lakukan terhadap saya dan mamah dulu?"

"Ikut ayah sekarang Lesha!"

"Saya lebih baik ikut mamah,dan menjauhi keluarga baru anda"

"Tidak Lesha,kamu harus ikut ayah!Hak asuh kamu ada di saya! Dan asal kamu tau,karna kamu lahir ayah dan mamah mu itu pisah!"

"Apa anda bilang?karna saya? Bukannya karna perempuan jalang itu?saya punya hak untuk bertemu dengan mamah saya,sesering yang saya inginkan dan tidak harus di dikte anda! Saya ini bukan perabot rumah yang dibawa bawa ketika pindah dan dibawa ke rumah yang baru!" ucap Lesha yang langsung berlari keluar,sambil menahan air matanya untuk tidak tumpah.

🙆🙆🙆

"Wah anjir dapet juga gua ls yang gua incer dari dulu,hua poster juga nih,ih gila bahagia gua hari ini" ucap Faqih sambil menenteng beberapa plastik yang berisi barang barang yang ia beli di toko kpop tadi.

Drt..drt

Faqih merogoh sakunya,mengambil ponselnya yang bergetar. Diliriknya ponsel itu dan menampilkan,

'Leshaacu is calling you'

"Yeoboseyo?"

"Faqih"

"Lesha?Kamu kenapa?" tanya Faqih heran karna hanya ada isakan tangis yang terdengar,

"Faqih aku di cafe deket rumah kamu Qih,kamu dimana?"

"Jangan pergi,20 menit lagi aku sampe situ" diputuskan telpon itu secara sepihak oleh Faqih, dan Faqih langsung berlari menuju mobilnya dan melajukan mobil merahnya itu ke tempat yang dituju

Faqih memasuki cafe dengan langkah terburu buru,dilihatnya Lesha yang sedang menatap keluar jendela memandangi rintikan hujan yang membasahi jalanan,terdapat koper berukuran sedang,dan segelas mochaccino kesukaannya.

"Lesha"

"Eh Faqih" ucap Lesha sambil menyeka air matanya,

Faqih mendekatkan diri ke Lesha,menangkup pipi kenyal gadis itu dan mengusap air matanya dengan ibu jari.

"Kamu kenapa nangis?ini koper kamu?kamu mau kemana?"

"Suttt bawel nanya nya satu satu" ucap Lesha sambil tertawa renyah dan menahan bibir Faqih dengan tangannya. "Aku mau kerumah mamah,tadi ada problem sedikit" sambung Lesha.

"Problem apa?" tanya Faqih dengan raut wajah yang penasaran,apa yang sebenarnya terjadi dengan gadisnya itu.


Faqih memeluk Lesha erat. Selesai mendengar ucapan Lesha yang menceritakan kejadian tadi di rumahnya,rahang Faqih mengeras menahan emosinya untuk tidak meledak, mengingat perbuatan ayah nya Lesha.

"Sekarang kamu mau kemana?" tanya Faqih sembari mengusap punggung tangan Lesha.

"Kerumah mamah"

"Aku anter"

Mereka berdua beranjak dari cafe dan menuju ke kediaman mamah nya Lesha.

🍃🍃🍃

Faqih dan Lesha sekarang tengah berdiri di depan rumah bernuansa putih,besar,tapi sederhana.

Ditekannya bel rumah tersebut dan menampilkan sosok wanita,berwajah anggun,tengah tersenyum khas keibuan.

Lesha yang sudah lama tidak menemui mamahnya itu langsung berlari dan memeluknya erat.

"Mah Lesha kangen" ucap Lesha dengan nada sendu.

"Iya nak mamah juga"

Setelah cukup puas melepas kangen dengan ibu nya,Lesha melepas pelukannya dan memperkenalkan laki laki yang masih tersenyum itu sambil membawa koper milik Lesha.

"Mah ini Faqih" ucap Lesha memperkenalkan Faqih. Faqih tersenyum dan mencium punggung tangan Nyonya Viona mamah nya Lesha.

"Malem Tante" ucap Faqih sopan,

"Panggil bunda aja. Oh ini Faqih,pacar Lesha ya? Aduh dikit lagi tante punya menantu ganteng deh" ledek Viona sambil mencubit pipi Faqih. "Ah sampe lupa mari masuk ngobrolnya di dalem"

"Hm Faqih langsung pulang aja bun,biarin Lesha nya istirahat. Lesha aku pulang ya" ucap Faqih sambil menoleh kearah Lesha dan kembali mencium tangan Viona.

"Hm oke hati hati ya,kalo udah sampe kabarin aku"

'Tumben Faqih gini' batin Lesha heran.

Nah loh tumben kan tumben.

Annyeong aku up nih,sebenrnya males,masih ngambek sm silent readers:"

cm krna tgn gatel pgn post yaudah gue post deh😁.

Dont forget votment ya chingu.
Hindari silent.

Aku sayang kalian💜. -Istrinya Jk


My Boyfriend Is A FanboyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang