6

187 25 2
                                    

Hari ini adalah tepat tiga bulan setelah pernikahan Suho dan Irene.

Mereka memutuskan untuk menetap diapartemen,selain dekat dengan pusat kota,ini juga memudahkan irene untuk pergi kebutik miliknya.

Ya,sebulanan ini,irene tengah sibuk mengurus butiknya yang baru saja diresmikan.

Ini merupakan kemauan dari irene.Irene memang gadis yang tak suka jika harus duduk saja,ia lebih suka melakukan kegiatan diluar rumah.

"Sayang..".peluk suho dari belakang,yang membuat irene terkejut.

"Ah kau ini mengejutkan ku saja"

"Izinkan aku memelukmu lebih lama".

"Tapi nanti kau akan tertinggal pesawat mu".mengelus rambut suho.

"Mengapa kau tak ikut saja dengan ku.."rengeknya.

"Lalu butik?"

"Biarkan sehun yang mengurus"

"Dia kan juga sibuk dengan karirnya"

Suho masih betah memeluk istrinya,namun mau tidak mau ia harus bergegas,jika tak mau tertinggal pesawat.

Suho akan pergi keluar kota untuk beberapa hari kedepan.

Irene mengantarnya sampai didepan lobi . "Kau tak apa tidur sendirian bukan?".

"Aku akan baik-baik saja,cepat lah kembali"

Suho memperhatikan wajah irene,sangat dalam.Terlihat dari matanya,ia sangat menyayangi irene.

Ia menatap bola mata irene yang berwarna coklat muda itu ,ia mulai memeluk istrinya.

"Berjanji lah untuk tetap menunggu ku..".bisiknya "aku berjanji akan cepat pulang".

Irene tersenyum.

Berat memang bagi suho maupun irene,pasalnya ini perpisahan pertama mereka setelah tiga bulan menikah.

Setelah memastikan suho masuk kedalam mobil,baru lah irene kembali keapartemennya.

---

Malam ini terasa berbeda,irene harus makan malam sendirian.

Ia terbiasa melihat suaminya,yang selalu duduk dihadapannya,menikmati makanan bersama.

"Mengapa kau belum menghubungi ku?".melihat wallpaper ponselnya,ya benar.Itu adalah gambar suho.

Setelah mwnyelesaikan makannya,ia berniat untuk menonton tv sebentar,sebelum pergi untuk tidur.

Tak lama ponselnya berdering.Irene sangat bersemangat untuk mengankatnya.

"Hallo.."

Tiba-tiba saja ia terpaku,setelah mendengar suara dari ponselnya.

Sebutir air mata terjatuh dari mata indahnya.

"Baiklah.."

Not The SameTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang